Bertempur

15 1 0
                                    

Untuk melepas pusing mereka yang terus menerus membaca buku untuk persiapan ujian,mereka memutuskan untuk berkumpul untuk santai bersama di satu rumah,tentu yang banyak mengeluarkan food.

Sasaran kali ini adalah rumah Dilla,mamanya sedang libur jadi pasti akan di masakkan banyak makanan,ada satu pembantu pula.

"MILLA!TOLONG AMBIL AYAM DI KULKAS!"teriakan itu membuat Milla bangkit dari duduknya,ia menatap nyalang pada Dilla,entahlah akhir akhir ini dilla tak suka jika gadis itu ada dalam rumah ini.

"Pergi Lo!"usir Dilla,Milla merasa jika ia pergi akan kalah dengan bocah di depannya yang terus menerus memperlihatkan rasa tak suka ada hadirnya dalam rumah ini.

"Gue ga akan kalah dari Lo!Lo nyuruh gue ke mama Lo karna Lo ngerasa kemenangan ada di Lo kan?!"Dilla terkekeh kenapa ia di pertemukan dengan gadis seperti ini?menang kalah bukan salah satu tujuan Dilla,memang sejak kapan ia memulai sebuah permainan?

"Lucu banget!kapan gue mulai permainan huh?pergi Lo ini kamar gue!ngapain sih di sini!"ujarnya,Milla tersentak,kamar Dilla?bukankah ezar mengantar nya ke kamar lelaki itu?

"Lo... Satu kamar sama ezar?"semua menengok pada Dilla.

"Dasar sialan!kamar ka ezar itu lagi di renovasi!dia di sini gue di kamar bawah!kebetulan kamar ini lagi rapi dan kamar gue yang di bawah lagi berantakan,gue ke sini!ngapain gue satu kamar sama ka ezar?itu sih mau Lo ya?"ledek Dilla.

Milla berdecak.

"MILLA!"

"IYA,MA!"balas Milla.

"What?!apa apaa?gak salah denger gue??ya ampun,KA EZAR SINI DEHH!!"teriakan itu membuat ezar yang sedang membereskan kamar Dilla yang di bawah harus susah payah naik ke atas.

"Apa?"ucap ezar setelah ada di ambang pintu.

"Lo udah di restuin sama Milla?"pertanyaan itu membuat ezar mengernyit.

Ia menggeleng.

"Wah. Aku terkejut,ohoho."ledek Dilla lagi.

"Ka,bawa dia deh ke bawah,gue mau main nih,rakyat gue mau duduk dia di sini Mulu ah!"ezar menatap Milla,ia menarik gadis itu agar keluar dari kamar adiknya.

"Apa sih zar?!gue gak mau!"ezar menengok saat Milla berontak dan menepis tangannya.

"Milla,ini kamar Dilla,Lo kalo terus menerus di sini bakal jadi santapan hangat mereka,ga usah kayak bocah,ikut gue duduk di bawah."perintah ezar mampu membuat Milla menurut,ia juga mampu di permalukan apalagi di depan musuh nya saat ini.

Dilla masuk diikuti semua temannya,yah Dilla rindu kamar ini,sudah beberapa hari ia tak memasuki nya jadi lebih rapi saja,ada beberapa barang juga yang di pindahkan.

"Gila Dil,gue lebih dukung ini kamar ka ezar dari pada kamar Lo."celetuk Dinda,Dilla menatap gadis itu sedih.

"Lo sama ka ezar ternyata lebih rajin ka ezar ya?kalau Lo mandi,baju Lo taro di mana?"kini Shinta bertanya Dilla menjawab.

"Di ranjang cucian,emang dimana?"

"Kebanyakan langsung masukin mesin cuci,kakak Lo salah satunya,perbedaan Lo sama kakak Lo emang jauh ya"ucapan Shinta mungkin salah namun Dilla menerima.

"Ya iyalah!"ucapnya lantas berbaring di atas kasur.

"Ko Lo jawab nya tanpa rasa kesel sih,padahal gue baru aja ledek Lo ya"ujar Shinta heran.

"Gue kan bukan adik kandung."

Mereka bungkam.

"Lo salah ternyata bro"bisik Risti pada Shinta,gadis itu mengangguk,ia sadar ia salah.

"Dil,Lo kalau ada yang gak ngerti tanya gue aja oke?"Dilla tersenyum.

"Ga papa kok ta,Lo gak salah bicarakan itu,gue juga sadar gue bukan adik kandungnya,yaudah!sekarang kita nonton yuk!gue udah lama gak nonton Dora!"ucap Dilla mencairkan suasana yang sebelumnya bisa saja menjadi tegang lebih lama jika ia tak mengarah pada hal lain.

Semua tersenyum mereka mulai berkeliaran,sebagian turun untuk mengambil camilan yang Dilla perintahkan,sebagian menyiapkan posisi,sebagian memasang film di tv.

"Abis ini kita main turth or dare ya?bawa kan Din?"tanya Dilla,Dinda mengacungkan jempolnya tanda sudah.

"Siap!"

Kebahagiaan bukan hanya tentang si 'dia' tapi juga tentang seru nya bersama mereka yang selalu mengisi hari hari di sekolah,rumah di mana pun mereka berada.

Bukan hanya tentang persahabatan,tapi mengajarkan kita pula untuk menjadi setia.

***

Senin itu kenapa cepat sekali?kenapa jika Senin menuju Minggu itu lama namun Minggu menuju Senin hanya butuh menunggu beberapa jam saja?.

Ini adalah hari penuh tantangan,semua perjuangan mereka keluarkan,Demi mendapat hasil memuaskan.

Mereka melaksanakan upacara bendera seperti biasa,namun di percepat,hanya bagian kenaikan sang merah putih saja,setelah itu amanat dan bubar.

Memang awalnya menyenangkan,tapi akhir dari upacara ini,kembali di sambut oleh hal yang tak menarik.

Mereka di pertemukan dengan kertas berisi tulisan yang memiliki makna,rumit untuk bisa menjelaskannya.

Bertempur lah mereka saat ini,menghadapi ujian kenaikan kelas yang begitu membuat tegang.

Mulai memasuki setiap ruang,membaca doa,menunggu kehadiran sang penjaga ruang,setelah hadir mereka di bagikan kertas dan soal.

Bel berbunyi...

Pertempuran dimulai.

-Anak Ayam-

Anak Ayam VS SerigalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang