Sudah dua minggu pernikahan Gwen dan Arga dan kalian tahu Gwen telah salah mengambil langkah karna terlalu lamban dalam membalaskan dendamnya. Pria yang bernama Arga berhasil membuat Gwen menahan emosinya selama beberapa hari.
Pertama, pria itu membuat dirinya berhenti dari pekerjaannya dengan terpakasa padahal Gwen telah memiliki rencananya sendiri. Entah dari mana pria itu bisa membuat dirinya di pecat, ya bagi Gwen dirinya di pecat bukan mengundurkan diri, brengsek. Apa lagi yang bisa Gwen lakukan, meminta kembali juga tidak akan di terima karna surat pengundurannya sudah di terima oleh atasannya.
Kedua, pria itu mengambil kunci mobilnya dan membuat aktivitas Gwen hanya sekedar kamar dan dapur.
Ketiga, Pria itu berhasil membuat Gwen merasa seperti anak kecil bahkan mungkin tahanan. Arga mungkin tidak mengatakannya, namun Gwen tauh pria itu menyuruh seseorang mengikuti gerak geriknya kemanapun perempuan itu pergi.
Dan terahkir, Arga membuat Gwen harus menahan kembali emosinya. Bagaimana tidak? Pria itu menerima ajakan keluarga Gwen untuk menginap di rumah mereka, dengan alasan ingin memperbaiki hubungan mereka.
"Kamu gila?" Tanya Gwen sambil menatap Arga yang sedang merapikan beberapa berkas yang ada di atas meja kerjanya, tanpa melihat dirinya.
"Tidak, aku masih waras." Jawab Arga.
"Kamu ingin bertemu dengan Nelly?" Ucap Gwen seketika.
"..." Arga yang awalnya menggerakan tangannya, kini terdiam sebelum sekilas menatap kearah Gwen yang berdiri diamabang batas pintu ruangan.
"Jangan memanfaatkan keadaan Ar, aku tidak ingin menginap disana!" Ucap Gwen lagi dengan penekanan dikalimatnya.
"Aku tidak memanfaatkan keadaan, orangtua kamu yang menelepon aku dan mengatakan mereka ingin membangun hubungan baik kembali dan kalau kamu tidak ingin menginap maka tidak papa. Aku tidak masalah akan hal itu, aku akan tetap menginap disana." Ucap Arga sebelum berjalan dengan membawa beberapa berkas ditangannya.
"Kamu ingin bertemu Nelly kan?" Kini bukan pertanyaan biasa, namun ada penekanan dari perkataan Gwen bahwa memang tujuan pria itu menginap hanya untuk bertemu dengan Nelly.
"Kamu tahu Gwen, tidak perlu repot repot untuk menginap aku juga bisa bertemu dengan Nelly." Ucap Arga seketika sebelum melewati Gwen yang masih diam di tempatnya berdiri sebelumnya.
"Sial!" Gwen kesal, perempuan itu sangat kesal saat mendengar jawaban dari pria itu. "Keputusan kamu hanya akan membuat Nelly lebih terluka, aku pastikan itu."
...
Arga dan Gwen turun dari mobil yang mengantarakan keduanya pada kediaman Raka dan Anissa. Gwen diam di tempat menatap rumah yang bahkan jarang ia tempati sebelum menikah dengan Arga, rumah yang menurut Gwen menyimpan banyak kenangan yang ingin Gwen jauhi. Sedangkan Arga berjalan kebelakang, mengambil koper yang ia simpan di bagasi mobilnya.
"Kamu tidak akan masuk?" Tanya Arga pada Gwen dengan nada datar, setelah percakapan keduanya tadi siang semuanya menjadi lebih dingin dari sebelumnya.
"..." Gwen menatap Arga sebentar, sebelum melangkahkan kakinya lebih dulu menuju pintu masuk kediaman tersebut.
Satu langkah, dua langkah, tiga langkah, hingga langkah berikutnya mengantarkan Gwen pada tiga sosok yang kini ada di ruang tamu berjalan kearahnya.
"Kalian sudah datang?" Tanya Raka yang disampingnya ada Anissa yang diikuti oleh Nelly dibelakangnya.
"Ia Yah." Bukan Gwen yang menjawab, namun Arga. Gwen hanya diam menatap Nelly yang sepertinya menyembunyikan wajahnya dari dirinya dan juga Arga.
"Kalian istirahat saja, Ayah sudah suruh bibi untuk membereskan kamar Gwen yang dulu. Kalian bisa menempatinya." Ucap Raka dan dianggukan oleh Arga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Say Goodbye (END)
ChickLitGwen, ia ingin mendapatkan kebahagiaannya. Apakah salah jika ia ingin mendapatkannya? Apa salah kalau Gwen harus menyakiti banyak orang demi kebahagiaannya? Kalau ia, maka ingatkan Gwen untuk berhenti walaupun kemungkinan dirinya berhenti hanya seti...