16

2K 176 9
                                    

"Apa yang kamu lakukan?" Arga membuka suaranya saat melihat Gwen yang sudah berganti pakaian. Hanya 10 menit Arga meninggalkan Gwen, kini Gwen sudah berubah.

Pakaian rumah sakit sudah terganti dengan pakaian santai, rambut yang terlihat kusut sudah sangat rapi, wajah yang awalnya polos sudah berubah dengan sedikit make-up yang melekat diwajahnya.

Gwen memutar kepalanya, ke samping kanan melihat kearah suara yang menggema di telinganya. Gwen hanya menatap, sebelum kembali menyusun barangnya masuk ke dalam tas berwarna hitam yang cukup besar untuk menyimpan keperluannya. Seperti beberapa hari yang lalu, Gwen hanya mendiamkan Arga walaupun pria itu mengajaknya bicara ataupun melihatnya dalam diam. Gwen tetap memilih membungkam bibirnya.

"Apa kamu akan tetap seperti ini?" Tanya Arga sambil berjalan kearah Gwen setelah menutup pintu yang masih terbuka sebelumnya.

"...." Gwen masih memilih diam, dengan tangan yang masih bergerak.

"Gwen?" Panggil Arga menarik pelan tangan Gwen agar Gwen melihat kearahnya.

"Lalu aku harus seperti apa?" Tanya Gwen yang juga secara refleks menatap Arga. "Apa aku harus tersenyum dan tertawa? Kalau itu yang kamu mau, maaf aku bukan kamu. Aku bukan orang yang mudah melupakan kesedihanku."

Arga menatap Gwen, sebelum ahkirnya Gwen memutar kepalanya dengan tangan yang sudah ia tarik terlebih dahulu dari tangan Arga. Arga tidak mempercayai apa yang ia lihat saat ini, perempuan yang ada di depannya sangat berbeda.

"...."

"...."

"Dokter bilang kamu belum boleh pulang, jad_." Arga mencoba mengganti topik pembicaraan, suasana saat ini sudah sangat mengcekam. Jika Arga tidak mengalah, maka bisa jadi, penghuni rumah sakit akan datang dan menonton mereka berdua.

"Ini tubuhku, bukan tubuh dokter. Aku yang merasakannya, bukan dokter." Jawab Gwen sebelum berdiri dari posisi duduknya dan berdiri tepat di depan Arga.

"Aku akan bicara dulu sama dokter, kamu diam disini dulu. Ak_." Ucap Arga, mereka tidak bisa pergi begitu saja. Dokter mengatakan Gwen harus menjalani beberapa tes lagi.

"Sudah aku katakan, ini tubuhku, aku tahu tubuhku sudah baik-baik saja." Ucap Gwen. Ini adalah percakapan pertama kali antara Gwen dan Arga setelah Gwen mengalami keguguran.

"Gwen? Ayah sama Mama akan khawatir kalau kam_."

"Kamu yakin mereka akan khawatir?" Gwen menunukan ekspresi yang berbeda. Mendengar dua orang itu disebut, membuat dirinya merasa marah. Gwen bukan bodoh, ia tahu Anissa yang melakukannya dan Raka, pria itu secara tidak langsung memberikan peluang agar Anissa mampu melakukan hal itu pada dirinya.

"...."

"Jangan bersikap seperti kamu perduli, karna nyatanya kamu yang membuat ini terjadi. Kamu yang membunuh anak aku, kamu yang membuat aku harus kehilangan orang yang aku sayangi." Ucap Gwen sebelum mendorong Arga agar mundur dari hadapannya.

"Kamu pikir hanya kamu yang terluka? Aku juga kehilangan anakku, bukan hanya kamu." Ucap Arga, ia mulai jengkel dengan Gwen.

Arga tahu dirinya salah, tapi dirinya juga merasakan apa yang Gwen rasakan. Rasa bersalah terus berputar di pikirannya, belum lagi sang pengirim pesan yang sampai ini belum ia ketahui siapa pengirimnya, karna hingga sampai saat ini ancaman terus-menerus ia dapati walaupun Gwen terbaring di rumah sakit.

"Kalau begitu kenapa kamu melakukannya?" Tanya Gwen dengan tatapan sinis yang siap menerkam Arga dengan berbagai kalimat yang akan menyudutkan Arga.

"Aku tidak sengaja Gwen!" Arga memberikan pembelaan pada dirinya, karnya nyatanya hal ini di luar dari prediksi Arga.

"Amarah kamu, emosi kamu, begitu juga kebodohan kamu membuat semuanya terjadi. Sengaja ataupun tidak sengaja, ini semua karna kamu. Kamu yang tidak bisa mengendalikan amarah kamu, kamu yang selalu emosi, dan kebodohan kamu yang mendukung kamu, membuat aku kehilangan anak aku." Ucap Gwen dengan kata-kata yang pada ahkirnya mengarah untuk menghina Arga.

"...." Arga masih diam, ia tetap melihat Gwen yang ada di hadapannya juga mendengarkan setiap kata yang keluar drai mulut Gwen.

"Setelah ini, aku gak akan biarkan kamu bahagia ataupun melepaskan kamu. Aku akan membuat kamu menderita, aku tidak akan biarkan kamu bisa bahagia dengan Nelly. Aku pastikan akan membuat kalian menderita." Ucap Gwen.

"...."

"Perpisahan? Heh?" Gwen tertawa remeh, "aku tidak akan memberikannya pada kamu. Walaupun hanya neraka yang aku dapatkan dengan mempertahankan pernikahan ini, aku akan tetap pada pendirianku membawa kalian berdua ikut bersamaku. Semua orang yang menyakitiku, akan hidup di dalam neraka." Kalimat itu terdengar seperti ancaman, namun percayalah Gwen sudah ingin menangis.

Neraka? Tidak perlu repot-repot mempertahankan pernikahan keduanya untuk hidup dalam neraka, kini bahkan dirinya sudah berjalan di dalam neraka. Namun Gwen tidak akan membiarkan hanya dirinya sendiri yang merasakan api yang panas, tapi semua orang yang memberikan kepedihan juga harus ikut dengannya. Walaupun api yang akan ia terima akan semakin membesar dan siap membunuhnya.

"Gwen?" Arga kembali menahan Gwen, menarik tangan Gwen agar tidak pindah dari posisinya karna Gwen sudah ingin melangkah dengan tas yang sudah ia pegang di tangan kirinya. Arga mengambil tas tersebut, walaupun Gwen mwnolak namun Arga tetap mendapatkan tas tersebut.

"Ka_."

"Silakan pergi, tapi tangan kamu harus diobati dulu. Tunggulah disini, aku akan panggilkan suster yang bertugas." Arga pergi, ia pergi dengan tas yang akan di bawa oleh Gwen karna Arga tahu tanpa tas ini Gwen tidak akan pergi. Dompet, Hp, dan barang penting lainnya ada di dalam tas tersebut.

"...." Gwen menatap kepergian Arga, sebelum menatap tangan kanannya. Ada darah di sana. Gwen melepaskan infusnya dengan sembarang, tidak ada rasa sakit yang Gwen rasakan atau lebih tepatnya rasa sakit yang ada di tangannya tidak akan mampu membuat diirnya melupakan rasa sakit yang lebih dulu hadir di dalam kehidupanya.

Tidak lama Arga kembali dengan perempuan yang membawa wadah berwarna silver yang Gwen prediksi sebagai tempat obat. Suster tersebut mencoba tersenyum, sebelum berdiri di hadapan Gwen yang duduk di atas kasur.

"Saya akan mengobatinya." Ucap suster tersebut yang mulai mengeluarkan kasa serta cairan yang di dalam botol sebelum mengoleskan di tangan Gwen yang sudah berada di tangan suster tersebut.

"Apa tidak sakit?" Tanya suster tersebut, saat cairan akohol mulai membersikan luka di tangan Gwen.

"...." Gwen hanya diam, membiarkan suster mengobati tangannya yang cukup banyak mengeluarkan darah.

"Sudah, lukanya tidak perlu dijahit. Saya akan memanggil dokter dulu meminta persetujuan seperti yang bapak minta. Tapi sampai dokter datang, mohon menunggu." Ucap suster tersebut sebelum setelah memberikan semacam salep di tangan Gwen dan menutupnya dengan perban.

"Baik." Jawab Arga sebelum pada ahkirnya suster tersebut pergi dan kembali meninggalkan keduanya.

"Anissa datang merebut segalanya, aku ingin menyakiti Anissa."

"...." Arga membuka mulutnya sedikit, ia terkejut karna Gwen yang memanggil ibu tirinya dengan nama. Gwen yang tiba-tiba kembali bersuara dan membahas topik yang jauh dari jagkauan pemikiran Arga saat ini.

"Anissa membuat Bunda pergi, Anissa merebut Ayah dengan Nelly yang menjadi alatnya, kini aku ingin merebut kebahagiaan Anissa dengan cara merebut kebahagiaan Nelly, dan kebahagiaan Nelly adalah kamu. Tuduhan kamu dulu, itu benar. Aku tahu kamu memiliki hubungan dengan Nelly, aku mendekati kamu dengan sengaja. Menunjukkan diriku yang menyedihkan dan membawa kamu ke dalam jebakan aku. membuat Nelly menderita yang pada ahkirnya membuat Anissa menderita."

Dengan beginilah Gwen bisa membuat Arga lebih menderita. Menunjukkan dirinya yang sebenarnya dan membuat Arga lebih mmebenci dirinya. Gwen pernah mendengar, penderitaan yang paling menyiksa adalah hidup dengan orang yang sangat ia benci dan melihat orang yang kita cintai hidup dengan orang lain. Dengan cara ini, Gwen bisa menyakiti banyak orang bukan hanya Arga.

"Kam_."

"Jadi jangan mengasihiku, bencilah aku, makilah aku, tapi yang perlu kamu ingat, aku tidak akan melepaskan kamu sampai kapanpun."

....

Selasa, 17 Maret 2020

Don't Say Goodbye (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang