"Apa kamu tidak terluka?" Tanya Gwen saat duduk di samping Nelly yang sedang duduk di sofa di dalam kamarnya, tanpa mengetok ataupun permisi.
"Maksudnya?" Tanya Nelly tanpa terkejut, karna Nelly tahu kalau Gwen yang masuk ke dalam kamarnya tanpa mengucapkan permisi. Gwen memang sudah terbiasa akan hal itu.
"Apa kamu hanya bisa senyum?" Tanya Gwen lagi dengan posisi duduk yang menyandar dan tangan yang di lipat di depan dadanya.
"..." Nelly menarik bibirnya tipis dan Gwen kesal melihat apa yang baru saja Nelly tunjukan pada dirinya.
"Bukankah harusnya kamu membentak aku ataupun menamparku? Aku mengambil dia dari kamu, aku mengambil sosok yang cukup penting dalam hidup kamu." Ucap Gwen lagi namun tetap sama, Nelly tersenyum sebelum mengahlihkan tatapannya dari Gwen.
"Aku tidak akan melakukannya." Jawab Nelly dengan tangan yang merapaikan berkas yang ada di meja di hadapannya.
"Tidak akan atau tidak bisa?" Tanya Gwen lagi. Bukan ekspresi atau sikap seperti ini yang ingin Gwen lihat dari Nelly.
"Tidak akan. Aku ingin, tapi apa yang bisa aku lakukan?" Ucap Nelly.
"Kamu bisa mengambilnya kembali Nel, ambillah." Ucap Gwen memicingkan matanya menatap kearah Nelly yang masih melihat kearah berkas berkasnya.
"Aku tidak akan pernah mengambilnya dari kamu." Ucap Nelly dengan nada yakin .
Gwen marah, ia marah saat Nelly tidak bertindak sesuai keinginan dirinya.
"Kamu mencintainya?" Tanya Gwen lagi.
"Ia." Jawab Nelly yang mampu membuat Gweb terdiam sejenak.
"Ambillah kalau begitu, rebut dia sebisa mungkin." Ucap Gwen dengan lembut.
"Aku tidak akan melakukannya." Jawab Nelly lagi menyakini Gwen kalau dirinya tidak akan merebut suami dari kakak tirinya tersebut.
"Kenapa? Bukankah kamu mencintainya?" Tanya Gwen lagi.
"Aku memang mencintainya, tapi untuk memilikinya lagi aku tidak akan bisa melakukannya." Ucap Nelly sebelum berdiri dari posisi duduknya berjalan kearah kamar mandi.
"Pembohong!" Ucap Gwen dengan posisi yang langsung berdiri dari posisinya juga.
"Kamu bisa penggang ucapan aku, aku tidak akan merebutnya ataupun mengambil dia dari kamu." Ucap Nelly lagi tanpa menatap ke arah Gwen.
"Kenapa?" Tanya Gwen.
"Karna dia suami saudara aku, Ayah dari keponakan aku. Aku masih punya akal sehat untuk menginginkan atau merebut sesuatu yang sudah menjadi milik orang lain." Ucap Nelly sebelum membalikan badanya menatap Gwen dan kembali menarik bibirnya, "Arga punya kamu dan anak kamu."
"Bagaimana kalau aku mengembalikannya sama kamu?" Tanya Gwen lagi tepat saat Nelly ingin membalikan badannya kembali ke arah kamar mandi.
"..." Nelly diam, menatap ke arah Gwen.
"Kamu akan menerimanya kembali?" Tanya Gwen lagi saat tidak mendengar jawaban apapun dari Nelly.
"Tergantung." Jawab Nelly ambigu yang membuat Gwen tersenyum tipis. Ini yang aku inginkan. Jujurlah, dan katakan kalau kamu menginginkan Arga kembali pada kamu dengan apapun caranya, Ucap Gwen dalam pikirannya.
"Jadi kamu akan mengambilnya?" Tanya Gwen lagi.
"Kalau kamu tidak mencintainya lagi, kalau anak kamu akan terima aku, ataupun keluarganya akan terima aku, maka tidak akan ada salahnya bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Say Goodbye (END)
ChickLitGwen, ia ingin mendapatkan kebahagiaannya. Apakah salah jika ia ingin mendapatkannya? Apa salah kalau Gwen harus menyakiti banyak orang demi kebahagiaannya? Kalau ia, maka ingatkan Gwen untuk berhenti walaupun kemungkinan dirinya berhenti hanya seti...