Don't say goodbye (30)

2.4K 135 14
                                    

SAY GOODBYE

👋

Arga menatap perempuan yang terus menundukan kepalanya sejak keluar dari gedung bertingkat, dimana keduanya sudah dinyatakan tidak memiliki ikatan apapun baik secara agama maupun secara hukum.

Arga menuruti kemauan perempuan yang ia cintai, pada ahkirnya pria itu gagal menyakinkan Gwen kalau keduanya bisa melewati semuanya dengan baik-baik saja.

"Jadi ahkirnya kita harus berpisah." Ucap Arga sebelum menarik bibirnya dengan sangat tipis, tergambar jelas itu bukan senyuman bahagia tapi senyuman yang seakan menjelaskan Arga akan mencoba untuk bahagia tanpa Gwen di dalam hidupnya.

"Maaf." Lirih Gwen tanpa berani menatap Arga yang terus menatap Gwen.

"Tidak perlu minta maaf, karna kamu tidak melakukan kesalahan apapun padaku. Aku yang salah, karna aku telat memahami kamu. Seandainya, seandainya aku mencoba lebih memahami kamu maka semuanya tidak akan seperti ini. Seandainya aku memperlakukan kamu dengan baik, aku rasa kita sudah menjadi keluarga yang bahagia."

"Aku harap kamu menemukan kebahagiaan kamu setelah ini, menemukan pria yang bisa mencintai kamu tidak seperti aku."

Sangat berat bagi Arga untuk mengatakan kalimat-kalimat yang ia utarakan dari mulutnya, ucapannya seakan bumerang baginya. Hatinya sakit, apalagi kalimat terahkir yang baru saja ia ucapakan. Sebagai manusia tentu ia merasa tidak terima jika Gwen bahagia dengan pria lain, tapi sebagai pria yang mencintai Gwen maka Arga akan mencoba mengiklaskan Gwen.

Gwen menghembuskan nafasnya dengan kasar dan tanpa sadar air matanya jatuh, Gwen menghapus jejak air mata tersebut dengan cepat "aku harap kamu lebih bagaia dari aku Ga. Aku harap kamu tidak perlu merasakan luka lagi, sungguh. Maaf, maaf."

Arga melangkah lebih dekat dengan Gwen, sebelum membawa Gwen kedalam pelukannya. Tidak ada penolakan dari Gwen, perempuan itu hanya diam menikmati pelukan hangat yang diberikan oleh mantan suaminya tersebut.

"Kamu sudah terlalu banyak menderita Gwen, aku harap perpisahaan ini akan menjadi awal kebahagiaan buat kamu. Aku akan selalu mendoakan kamu, aku akan selalu meminta agar Tuhan mendahulukan kebahagiaan kamu dibandingkan aku karna kalau kamu tidak bahagia setelah perpisahaan ini aku akan lebih menderita."

"..." Gwen hanya diam, perempuan itu merasa bersalah pada Arga. Seandainya dendamnya tidak begitu besar, mungkin kehidupan keduanya sangat berbeda dengan saat ini. Mungkin keduanya akan baik-baik saja, dengan cinta masing-masing.

"Aku akan merasa bersalah karna melepaskan kamu, karna membiarkan kamu sendiri. Jadi kumohon berbahagia setelah ini. Jangan pikirkan apapun yang membuat kamu sedih, aku ingin kamu bahagia."

"..." Gwen menghembuskan nafasnya dengan kasar, ada rasa sesak yang seakan menyelimuti dirinya.

"Berbahagialah Gwen, berbahagialah.."

"Akh_," Gwen menghembuskan nafasnya kembali, seakan sulit untuk benafas. Tangan'nya terulur diudara, sebelum mendarat di tubuh Arga. Gwen memeluk erat Arga, perempuan itu bingung bagaimana mengekspresikan dirinya saat ini.

Semua terlalu berat baginya.

"Tolong berbahagialah, berbaghagialah Gwen...." Gwen menangis dengan kencang, perempuan itu tidak mampu dengan drama yang terjadi dalam hidupnya.

"Maaf Ga, maaf karna aku memilih menyerah. Maaf Ga...."

Arga mengeratkan pelukannya, "Jangan meminta maaf, aku sudah bilang sama kalau kamu tidak melakukan kesalahan apapun sama aku. Kehadiran kamu justru membuat aku bahagia, kamu gak perlu minta maaf."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't Say Goodbye (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang