04 | Banda Caraka

842 66 12
                                    

Aku di depan gerbang rumah kamu. Cepet ke sini.

Netraku terbelalak menatap isi pesan di layar ponsel. Aku segera mengentas diri dari bath up dan mengenakan handuk kimono. Baru setengah jam lalu bercerita pada pacarku kalau aku bosan di rumah, tahu-tahu dia sudah berada di depan rumah.

Tngg, ak dibaju dl

Klik. Setelah pesan balasan terkirim, kulempar ponsel ke ranjang. Cepat-cepat aku mengambil baju yang terlihat oleh pandangan. Mataku melirik ranjang, notif di ponselku menyala.

Cepet, jangan lupa bawa kunci mobil.

Aku mengulum senyum kemudian melanjutkan kegiatanku untuk mempercantik diri. Tak lucu jika bertemu pacar tapi tidak cantik.

Aku tidak ingat berapa banyak waktu yang dihabiskan, yang pasti setelah selesai dengan semuanya langkahku segera bergegas keluar kamar. Bi Iyam menghampiri. Ck.

"Non mau ke mana?" Ia menyelisik penampilanku dari atas sampe bawah.

Otakku segera berputar mencari jawaban yang pas. "Eum ... mau ke toko buku, Bi. Cari bahan ajar buat latihan soal-soal olimpiade gituh. Sambil cari referensi gitulah, biar nggak tegang-tegang amat nanti."

Bibi membulatkan mulutnya seraya mengangguk-angguk. "Mau diantar pak Tito, Non?"

Tentu saja tidak! Aku segera menggeleng. "Aku sendiri aja, Bi. Kasian nanti kalau pak Tito kebosanan gara-gara nungguin aku. Nggak sampai malam kok, Bi. Jadi, tenang aja."

"Ya sudah kalau gitu. Bener, ya ngga sampe malam? Awas loh kalau kelayapan nggak jelas, nanti bibi kena amuk nyonya lagi." Bibi memperingati seraya mengacung-acungkan telunjuknya.

Ish, bawel. "Iya, Bi. Iya. Aku pergi dulu, bye!"

*****

Meskipun sudah berkali-kali kena amukan mama, bi Iyam tetap tak tega jika tidak memberi aku izin untuk keluar. Maafkan aku yang durhaka ini, Bi.

Gara-gara pertengkaran papa dan mama kemarin. Aku tidak diberi izin untuk bermain bersama teman-teman walau sejam pun. Tiap hari harus berkutat dengan buku-buku tebal dan kiat-kiat belajar olimpiade dan lain-lain. Sungguh, aku muak sekali melihat tulisan itu.

Libur sekolah akan berakhir dua hari lagi, baru kali ini aku bisa keluar rumah setelah mengeram beberapa hari gara-gara ketahuan tidak belajar. Seminggu ini papa tidak pulang ke rumah, bibi bilang ada urusan di luar negeri. Sedangkan mama, sibuk mengurus proyek baru katanya. Mumpung mereka belum pulang, kan. Lebih baik manfaatkan waktu dengan baik untuk menyenangkan diri daripada di rumah terus.

"Seru bangetsi ngelamunnya?" Tubuhku terlonjak kemudian meringis menatap wajah tampan di hadapanku.

Kaos polos berwarna gelap dan jaket boomber yang ia gunakan menambah ketampanannya. Ia menyugar surainya dengan kelima jari seraya menatapku. "Ganteng, ya?" Kemudian memain-mainkan alisnya yang tebal.

Ck. Jemawa sekali. Aku menoyor pipinya pelan. "Sok ganteng banget sih, Nda."

Dia menahan tanganku yang masih di pipinya. "Emang ganteng, kan?"

Aku terkekeh dan mengangguk-angguk. Tanpa dapat dicegah, seketika dia memajukan badannya dan menjatuhkan ciuman di sudut bibirku sekilas.

Ciuman per sekian detik itu mampu  membuat jantungku bergenderang. Mataku masih membeliak atas perlakuannya barusan. Wajahku memanas kemudian gelenyar menghampiri seluruh tubuh. Perut terasa melilit, tapi bukan sakit malah geli.

Kemudian, dia menangkup wajahku membiarkan tangan yang sedari tadi ia genggam menggantung di udara. "Gemes banget, sih pacar akuh. Pake blush-nya kebanyakan deh pasti. Merah banget." Bahunya naik turun disertai tawanya yang renyah. Tak lama kemudian senyumnya mengembang.

Astaga! Itu senyum atau gula, manis sekali.

Menyebalkan. Dia selalu saja begitu. Tidak kasihan apa, sama jantungku? Kurang ajar sekali lelaki itu, paling pandai membuatku melayang dengan caranya. Laki-laki itu Banda Caraka, pacarku.

[]

Lihat Banda gituin Grahita jadi keinget Jang Man Wol dan Ku Chan Song yang saling mainin pipi whwhw

Btw, akutu nga bisa nulis yg ada adegan romantis-romantisnya gini. Berasa cringe jatohnya whwhwh

Day 5 aman, kan aman~

Bandung, 5 Desember 2019.

31 DWC | Toxic RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang