15 | Traktir (?) Teman

336 29 1
                                    

"Hari ini ditraktir Grahita, kan?"

Sekonyong-konyong aku melongo setelah mendengar perkataan Tamam. Aku yang traktir katanya? Hah! Apa dia gila?!

"Iya, lah sama Grahita si sayang yang paling baik hati rajin menabung dan tidak sombong." Mina memelukku setelah mengucapkan kata-kata menjijikan itu.

Baru saja pesanan kami datang, mereka mulai sibuk dengan makanannya yang bejibun di atas meja. Tamam, Mina dan Gemi sibuk mengabadikan makanan-makanan itu dengan ponsel mereka.

"Denger-denger kemarin ada yang booking kafe buat acara ulangtahun." Gemi dengan mulut penuhnya mulai berbicara. Saat itu juga aku berharap Tteokbokki¹ yang memenuhi mulutnya itu membuat ia tersedak.

Tamam dengan muka pura-pura terkejutnya menutup mulut dengan kedua tangan. "Wah! Wah! Sape tuh, sampe segitunya?" Setelahnya ia memasukkan Kimchi ke dalam mulutnya. Tuhan, biarkan kimchi itu membuat panas tenggorokannya!

"Eh, Grahita. Ulangtahun Banda kemarin gimana? Dia ulangtahun kemarin, kan?" Aku tak yakin anak satu ini tidak akan ikut-ikutan seperti Tamam dan Gemi.

"Fun. Eh, kok lo tahu?" Aku tidak ingat pernah mengundang mereka ke acara ulangtahun Banda. Setiap kali merayakan pun, Banda tak pernah meminta aku untuk mengundang mereka ataupun teman yang lain.

Mina menunjukkan ponselnya dengan tangan kiri karena jemari di tangan kanan penuh dengan bumbu ayam Korea pedas. "Dari instastory Banda yang mention akun lo."

"Berarti. Kado ulangtahun buat Banda pas itu nyari, buat kemarin dong? Kok gue nggak diundang, sih? Gue kan udah anter elo cari kado." Tamam menjilati jarinya yang penuh bumbu kemudian meminum kola.

"Jangankan elu, Mam. Gue ama Mina aja kagak, anjir."

Mungkin ini alasan mereka mengajakku ke sini. Untuk menyindirku soal ulangtahun Banda. Pukul sepuluh pagi tadi aku sedang enak-enak tiduran sambil mendengarkan musik sampai kegiatanku itu terganggu oleh bibi yang masuk ke kamarku. Bi Iyam mengatakan Tamam, Mina dan Gemi ada di bawah untuk menemuiku.

Baru saja aku akan menyuruh bibi berbohong, Tamam dengan kurang ajar memasuki kamarku. Terakhir kali dia melakukan itu dua tahun lalu saat mereka sering datang ke rumah ini. Semenjak mereka bertiga makin menyebalkan, aku menyuruh bibi untuk tidak membiarkan mereka masuk. Namun, hari ini bibi kecolongan karena mereka sudah memasuki halaman rumah.

Tidak ada yang berani mengusir mereka. Aku tidak tahu apa yang ditakutkan oleh pelayan-pelayan papa dari mereka, yang menggaji pelayan saja papa.

Aku benar-benar malas ke luar rumah karena aku saja baru bangun pukul sembilan pagi. Saat kedatangan mereka aku belum mandi sama sekali. Semalam aku pulang tengah malam dan mendapati papa ada di ruang tamu. Tatapan dia saat itu seperti akan membunuhku, tapi dia tak mengatakan apa-apa.

Tadinya, aku hanya ingin menghabiskan hari ini dengan tidur pulas karena papa sudah tidak ada di rumah lagi setelah tidak mengatakan apapun semalam. Aku juga berencana akan mengunjungi mama nanti sore di rumah sakit. Namun, sekarang aku malah terjebak di restoran Korea dengan mereka bertiga.

Kalau saja tahu mereka akan membahas ini, akan kubuat kubra acara pergi bersama mereka kali ini.

"Ya, lagian mana mau Grahita undang kita, Mam. Dia mah nyari kita pas butuh doang. Giliran seneng-seneng nggak bakal ngajak." Mina menatapku, aku hanya membalasnya dengan menaikkan alis.

"Berarti, yang booking kafe semalam itu Grahita, dong?"

"Ya, iyalah Jingan, siapa lagi?"

Tamam menatapku kemudian menatap Mina dan Gemi bergantian. "Seriusan Grahita sampai booking kafe semalam? Gilasik lu, Ta. Demi laki. Anjir!" Tamam menggelengkan kepalanya menghadapku. Duduk kami berseberangan.

"Namana ge cinta, Mam. Duit segitu mah buat Grahita kecil." Gemi menimpali.

Mina berdecap-decap di sebelahku. "Gue mah meskipun demi cinta, ogah ngeluarin duit segitu banyak. Baru jadi pacar, Jing." Elu kan miskin.

Bagus sekali mereka. Nyinyir di depan orangnya langsung. Sungguh keahlian yang luar biasa. Tidak akan ada yang sanggup sepeti mereka.

[]

Perasaanku, ya pas aku edit tuh udah nga ada typo. Ternyata masih ada aja, sampe2 key aja saltik🤣

Maaf maaf ya harap dimaklumi~
Tahun depan aku revisi typo😂

/600words doang ada typo anjir/marah ceritanya🤣

16 Desember 2019.

31 DWC | Toxic RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang