Mereka sarapan bersama dalam diam. Namjoon yang sibuk dengan roti isinya, begitu juga Jennie yang sibuk membantu Lisa mengoleskan selai pada rotinya.
Sesekali Namjoon mencuri pandang kepadanya, ia masih merasa tak enak atas apa yang terjadi kepada mereka tadi pagi.
Kedua manik itu mengamati setiap kegiatan yeoja di seberang mejanya. Baginya perilakunya kepada Lisa tidak hanya mirip sebagai kakak adik, namun sifat keibuannya yang lebih mendominasi. Bibirnya terangkat membentuk senyum karenanya.
" Yak! Sudah selesai, sekarang makanlah dengan perlahan ne? jangan lupa membaca doa" Jennie tersenyum kepada Lisa.
' Gomawo, eonni! '
Jennie mengernyitkan alisnya dan terdiam, melihat gerakan tangan dari Lisa. Sejujurnya ia sama sekali tidak mengerti bahasa isyarat.
" Itu artinya terima kasih" Sahut Namjoon yang dari tadi mengamati mereka berdua sambil mengunyah rotinya. Jennie menoleh kepadanya, lalu menoleh Lisa. Kedua pipinya sudah memerah karena tersipu.
" Sama - sama, Lisa" Jennie kembali mengoles selai pada rotinya.
Lisa merasakan atmosfer antara mereka berdua yang sepertinya kurang begitu mengenakan.
'Sepertinya mereka butuh bicara berdua' batinya menerka - nerka.
' Ting tong...'
Bel rumah itu berbunyi. Mereka semua menoleh bersamaan. Sebuah kesempatan emas bagi Lisa untuk kabur dari sana memberi mereka waktu untuk berdua.
' Ooh Biar aku saja!'
Ia pun menggigit rotinya dan mengambil gelas susunya lalu berlari menuju pintu rumah.
" Lisa, jangan berlarian nanti bisa tersedak!" Jennie berteriak mencoba memberitahunya, namun Lisa sudah hilang di balik pintu. Ia pun menghela nafas.
" Kamu harus mulai terbiasa dengan tingkahnya yang sulit ditebak" Namjoon selesai dengan sarapannya lalu mengesap Kopi hitam favoritnya sambil mbaca sebuah buku.
" Hmm..." Jennie kembali berkutik dengan rotinya yang tinggal setengah.
" Aku tidak mengerti dengan ucapanmu tadi?" Namjoon meletakkan bukunya dan mulai fokus memandang Jennie. Ia sama sekali tak bisa fokus dengan bukunya.
" Ucapanku yang mana?" Ia juga telah selesai dengan sarapannya.
" Apa kamu pernah mengalami yang lebih parah dari ini?" Ia mengabaikan pertanyaan dari Jennie.
" Katakanlah! apa sebenarnya maksud dari pertanyaanmu? aku benci bertele - tele" Jennie bangkit berdiri membereskan piring kotor yang ada di atas meja. Lalu pergi menuju kamar Namjoon tanpa menoleh.
Namjoon menghela nafas melihat perubahan mood yeoja itu. Sudah sekitar tiga hari ini mereka hidup bersama, namun entah karena apa ia merasa bahwa Jennie adalah sesorang yang lebih untuknya. Yang tanpa disadari, Namjoon selalu saja memprioritaskan wanita itu. Hehehe wanita.
Ia lalu mengambil bukunya dan mengikuti langkah Jennie menuju kamarnya.
' Krieet'
Sepasang maniknya melihat Jennie yang tidur menyamping di atas tempat tidur, matanya kosong memandang ke arah jendela yang memancarkan indahnya pagi hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pied Piper ( KNJ X KJN) 🌸 (🔞) COMPLETE ✅
FanficApa yang terjadi jika Kim Namjoon seorang penulis lagu dari sebuah grup terkenal BTS dipertemukan dengan Jennie, gadis cantik dengan sejuta misteri yang ada dalam dirinya. Pesona Jennie yang begitu memukau bagaikan sebuah candu. Namun ketika kedua...