Apa yang terjadi jika Kim Namjoon seorang penulis lagu dari sebuah grup terkenal BTS dipertemukan dengan Jennie, gadis cantik dengan sejuta misteri yang ada dalam dirinya.
Pesona Jennie yang begitu memukau bagaikan sebuah candu. Namun ketika kedua...
Udara siang hari memasuki jendela kamarnya. Song Jennie namanya. Gadis itu masih terlelap menikmati hembusan angin sejuk itu.
Sudah semenjak 2 jam yang lalu ia diomeli kakaknya habis - habisan. Karena masalah profesi yang pernah Jennie ambil. Tentunya ia sama sekali tak bisa membantah karena kenyataan itulah impiannya. Menjadi wanita malam yang bebas melakukan apapun.
" Haaaah aku lelah berada di sini terus menerus....Aku hanya ingin bebas. Jiyong oppa terlalu berlebihan"
Jennie kembali merilekskan dirinya. Jari mungilnya tergerak menyentuh bibir ranumnya. Ia tersenyum saat ingat bagaimana lembutnya ciuman dari Namjoon saat itu.
Namun buru - buru ia membuang pikirannya itu. Jennie kembali terdiam dan memejamkan matanya. Harus ia akui, saat bersama Namjoon ia merasakan kenyamanan dan kebebasan.
" Jadi....apakah ini yang dinamakan kerinduan yang bodoh!?"
' Tok tok tok '
Kedua maniknya terbuka mendengar suara ketukan pintu kamarnya.
" Masuk!"
Katanya sambil bangun dan menguncir surai hitamnya. Masuklah seorang namja bermata sipit itu. Rambutya orange menyala. Ia tersenyum manis melihat adik perempuannya kesayangannya yang sehabis bangun tidur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Bagaimana tidurmu?"
Jennie tersenyum sembari meregangkan tubuhnya.
" Baik tadinya...sebelum oppa datang!"
Namja bernama lengkap Song Jiyong a.k.a G-Dragon itu terkekeh. Ia berjalan mendekat dan duduk di samping Jennie.
" Saatnya bersiap - siap!"
Alis Jennie berkerut..
" Untuk apa?"
Jiyong menunjukkan sebuah pesan dari ponselnya. Sebuah pesan dari manager sang kakak.
" Jadi benar lagu oppa yang itu akan dibuatkan MV?"
" Ne..."
" Lalu...kenapa harus aku yang jadi modelnya huh?"
Jiyong memanyunkan bibirnya...lalu melirik sejenak Jennie yang menatap kesal padanya.
" Karena.....untuk mengirit biaya produksi...sudah itu saja? lagipula waktunya juga terlalu mepet"
