Chapter 14

263 32 5
                                    

Jennie berlari memasuki kamarnya mengabaikan pertanyaan - pertanyaan dari Mino yang sudah menghadangnya sejak pagi.

Jiyong yang habis pulang shooting pun segera berlari menghampiri Jennie di kamarnya.

Menahan segala amarah dan emosinya. Namun saat ia membuka pintu ia kini hanya bisa mematung saat melihat Jennie yang terisak hebat   bersandar pada kaki ranjangnya.

Jiyong yang awalnya ingin marah meledak - ledak pun seketika luluh karena melihat Jennie yang menangis sesenggukan.

" Jennie-ya..."

Ia memposisikan tubuhnya di depan Jennie. Mengusap surai adiknya yang sudah basah karena keringat.

" H-hiksss hikss...o-oppa...m-mmianhae.."

Ucap Jennie sesenggukan sambil memeluk kakaknya dengan erat.

" Apa yang  terjadi? Kenapa semalam kau kabur dan tidak pulang hm?"

" M-mmianhae......hikss hikss"

Hanya itu yang selalu ia ucapkan saat Jiyong menanyakan tentangnya.

Jennie merasakan hatinya terasa begitu sesak.

" O-oppa...m-mian..hikss....aku berjanji....a-akan selalu mengikuti nasehatmu!"

" Gwenchana...Jennie-ya "

" Hiks..hikss... Bagaimana dengan shootingnya?"

Jiyong melepas pelukan mereka. Ia menatap nanar adik bungsunya.

" Sudah selesai. Aku sudah bilang  ke sutradara nim kalau kau sedang sakit. Jadi untuk adegan terakhir semua berisi aku. Sudah... Sekarang makanlah dulu ...setelah itu berceritalah padaku..mengerti?"

Jennie mengangguk dan keluar dari kamarnya bersama Jiyong.

Ia melirik pada jaket denim yang Jennie kenakan. Dapat dengan mudah ia tebak jika jaket itu pasti bukan miliknya.

Mengingat ukuran yang besar dan aromanya yang maskulin.

Pikirannya telah terbawa jauh akan apa yang terjadi dengan Jennie.

Jiyong tak bisa berpikir jernih.

****

Suara denting antara sendok, garpu dan piring menggema di ruang makan keluarga Jiyong.

Jennie dengan malas menghabiskan nasi goreng kimchi buatan  kekasih Mino.

Bukan karena ia tak menyukai masakannya. Tapi karena ia kurang menyukai yeoja yang memasaknya.

Ia melirik pada Mino sekilas, sesekali mereka bercanda gurau begitu juga dengan Jiyong.

Tapi Jennie merasa beruntung, dengan kehadiran yeoja itu ia tak jadi kena omelan dari Mino.

" Bagaimana mana masakannya Jen? Enak?"

Jennie melirik tajam pada yeoja yang tersenyum manis kepadanya itu.

" Kurang asin "

Jawabnya ketus. Tentunya langsung mendapat senggolan dari Mino di sampingnya.

Raut senang yeoja itu pun seketika berubah sedikit sendu.

" Aah K-kurang asin ya? Hmm lain kali akan aku tambah porsi garamnya, mungkin aku terlalu perhitungan tadi.....Mian"

" Tak perlu meminta maaf, Chagi....Jennie bukanlah manusia. Ia suka sekali makan garam"

Ucap Mino menimbulkan gelak tawa antara mereka bertiga termasuk Jiyong. Tidak dengan Jennie yang semakin mendengus kesal.

" Nasi goreng buatanmu sudah enak kok...mungkin Jennie saja yang tidak mau mengakuinya, karena moodnya sedang memburuk, Rene"

Pied Piper ( KNJ X KJN) 🌸 (🔞) COMPLETE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang