Apa yang terjadi jika Kim Namjoon seorang penulis lagu dari sebuah grup terkenal BTS dipertemukan dengan Jennie, gadis cantik dengan sejuta misteri yang ada dalam dirinya.
Pesona Jennie yang begitu memukau bagaikan sebuah candu. Namun ketika kedua...
' Hampir memasuki chapter 40 manteman. Mau done sampai sini atau kupas tuntas tapi makin panjang chapternya? hmmm kasih pendapat di kolom komentar ya :)'
Aku pribadi menghargai banget pendapat kalian yang kadang nano nano . hehehe
- Jojo -
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Matahari bersinar terik. Seakan tersenyum cerahnya ikut berbahagia pada hari ini. Begitu juga dengan awan yang berarak pelan. Diiringi hembusan angin yang sejuk.
Hari yang indah...dan dinanti - nanti akhirnya tiba...
Satu hari yang akan menjadi saksi dipersatukan kedua anak manusia itu...Di dalam sebuah ruangan yang didekor dengan dominan warna putih. Serta beberapa bunga yang menjalar di sepanjang jalan yang pengantin nanti.
Kim Namjoon & Song Jennie.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di sinilah Namjoon berada. Di depan altar. Berdampingan dengan seorang pendeta dan berhadapan dengan para tamu yang telah hadir.
Sesuati janji, Semua sahabatnya hadir di sini. Minus Jimin yang masih sibuk dengan tugasnya sebagai dokter. Begitu juga dengan beberapa artis yang merupakan rekan Namjoon, Mino dan Jiyong. Mereka juga hadir.
Tak lama kemudian musik pengiring dimainkan... Namjoon melirik pada pendeta di sampingnya yang menepuk punggungnya pelan.
" Berbaliklah nak. Ini adalah kejutan untukmu!"
Dan Namjoon pun mengikuti arahan pria tua itu. Ia berbalik dan menutup matanya.
Di atas karpet. Jennie berjalan dengan anggunnya, dengan menenteng sebuah buket bunga sambil menggandeng lengan Jiyong. Wanita itu menahan perasaannya yang berkecamuk tak karuan. Jantungnya rasanya ingin lepas dari tubuhnya.
Rasanya ia ingin sekali pingsan jika saja Jiyong tidak selalu menguatkannya.
" Sebentar lagi Jen...oppa janji tidak akan lama!"
