16- Jealous?

623 76 10
                                    

Let's Vote 👉⭐👈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Let's Vote 👉⭐👈

Enjoy Be Reading 💕

...

Jika Ahra tidak menyubit pinggang pria bertubuh jangkung itu, mungkin Ahra akan kesemutan di seluruh tubuhnya. Karena terlalu lama menumpu berat badan Sehun, yang sedang mencharger tenaganya.

Seberapa kali pun Ahra berpikir, dia masih tidak mengerti tentang mencharger tenaga yang Sehun maksud. Satu yang pasti, amarah yang terpendam selama Sehun menghilang, kini menguap ketika lelaki itu muncul tepat dihadapannya.

Dan Ahra lega Sehun ternyata baik-baik saja, dia sehat dan sekarang tengah memakan makanan yang tadi ibunya buat. Ahra menatap Sehun sebal, melihat bagaimana pria itu makan dengan lahap.

Karena sadar Ahra memperhatikannya, Sehun menaruh sumpitnya menatap balik Ahra lantas tersenyum dan meniru gadis itu. Keduanya tengah menopang dagu, lalu diam saling menatap. Hanya seperti itu, seorang Oh Sehun mampu membuat irama jantung Ahra berantakan.

"Kau datang ke sini, karena ingin bertemu denganku? Oh benar, sudah berapa hari aku tidak bertemu denganmu?" Sehun masih menopang dagunya, menatap iris coklat Ahra yang tampak menawan.

Tersenyum getir, Ahra tidak tau kalau tanggapan Sehun se–spele itu tetang kabar. Ahra sempat berpikir tentang pertunangannya nanti. Mungkin saja  bagi Sehun pertunangan itu hanya lelucon, karena tidak dilandasi atas perasaan yang sama.

Tapi bagi Ahra, tidak seperti itu.

Pertunangan adalah sebuah ikatan, dengan ataupun tanpa perasaan. Ahra memang bodoh, dia hanya mencoba bertanggung jawab terhadap apa yang sudah Tuhan gariskan untuknya.

"Apa kau senang menghilang seperti itu?" Sekarang Ahra mengangkat naik wajahnya, dengan serius menatapi Sehun.

Dia akan mengeluarkan semua keluhannya di sini, di depan wajah Sehun. Orang yang membuat 2 minggu, di awal Januarinya terasa buruk.

"Aku tidak menghilang Ahra, aku hanya– " Sehun menggantung kalimatnya, dia menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal.

Sebenarnya, waktu itu setelah menjemput Ahra dan mengantar gadis itu pulang ke rumahnya. Seperti biasa Sehun mengecek ponselnya, dia tidak bisa menahan dirinya untuk kembali melihat isi percakapan pesannya dengan Ahra.

Sungguh, Sehun frustasi mendapati pesan menjijikan yang dia kirim untuk gadis itu, apa-apaan? 'Susah dilupakan'? Sehun memang sudah gila. Dan karena itu, Sehun berusaha untuk menghindari gadis ini. Sampai tidak mengabarinya, padahal ingin rasanya Sehun menghampiri Ahra bahkan ketika dia berada di Dubai sana.

"Hanya apa, huh?" Bagaimana mungkin Ahra akan mengerti, ketika Sehun hanya diam sembari melebarkan mulutnya seperti orang bodoh.

"Hanya apa, huh?" Bagaimana mungkin Ahra akan mengerti, ketika Sehun hanya diam sembari melebarkan mulutnya seperti orang bodoh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Couple Or Trouble - OH SEHUN (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang