👉👈⭐Lets Votes ⭐👉👈
🍁🍁🍁🍁
......
School of Performing Arts Seoul.
Lorong kelas 11 Departement Brodcasting Arts terasa kosong dan dingin, di arloji milik Jongin jarum jam sudah menunjuk di angka 5. Tentu saja sudah tidak ada kegiatan mengajar lagi, semua siswa sudah pulang, ke rumah atau asrama.
Kecuali mereka, yang sedang bermain basket di lapangan.
Kedua tangan lelaki penggila susu ini dimasukan ke dalam saku celana hitamnya, berjalan tergesa kemudian menghentikan langkahnya tepat di depan pintu kelas bercat putih.
Class Room : 11A Broadcasting Arts .
"Apa harus sampai ditemui begini?" tanya lelaki jangkung, dengan tubuh atletis berkulit Tan.
"Biasanya kau acuh." kata Kai lagi, masih mencoba membujuk Sehun.
"Ckk, aku tidak tau dia bodoh atau apa. Tapi aku kesal, ketika tau dia adalah orangnya." Kai menautkan kedua alisnya tidak mengerti, akhirnya memilih mengangguk pasrah mengikuti ke mana langkah kaki Sehun pergi.
Sehun memasang tampang kesalnya, membuka—ah bukan membuka, lebih tepatnya mendobrak pintu kelas 11A yang tertutup rapat.
"CHOI AHRA, KELUAR!" seru Sehun, melonggarkan dasi yang dia pakai.
Sesuai rumor yang beredar, kalau ruangan ini selalu menyala sampai malam. Karena ada anak konglomerat, yang meminta pada penjaga gedung untuk mengizinkannya tinggal sedikit lebih lama disini. Uang bermain, dia puas dan aman bermain.
Tentu saja, teriakan Oh Sehun membuat 3 kepala gadis yang sedang mengarsir sesuatu di kertas putih itu menoleh pada sumber suara. Mereka adalah Ahra, Hana dan Taera. Ketiganya memang selalu berada di sekolah sampai malam, and well rumor itu benar.
"YAK!!! KAU MENGAGETKANKU, SIALAN!" teriak Hana si paling bad temper, diantara ketiganya.
Dia bahkan tampak acuh, setelah tau orang yang mendobrak pintu itu adalah Sehun.
"Mana Ahra? Apa kau Ahra?" tanya sehun sinis.
"Aku temannya! Mau apa cari Ahra?"
"Mana temanmu!"
"Bisa, tidak usah memamerkan tatapan intimidasi seperti itu? Memuakkan!" sinis Hana, membuat Sehun tarik sudut bibirnya.
Taera tidak berani berbicara, memilih memberi kode pada Kim Kai, agar Sehun berbicara baik-baik. Teman yang sedang beradu mulut dengan sehun itu, dia sedikit menakutkan.
"Bisa, tidak usah so heroik seperti itu? memuakkan!"
"Sehun~a, ayo cari Ahramu itu lain kali. Ayooo!" rayu Kai, yang malah membuat Sehun menggerling malas.
"Ahra– mu? Yakk yang benar saja, kemarin gadis bernama Ahra itu, ah sudahlah!" kata Sehun memberenggut kesal.
"Untuk gadis bernama Choi Ahra! Jaga dirimu baik-baik! Aku belum sempat berbicara denganmu!" Ancam Sehun kemudian pergi dari sana.
"Sana, pergi saja dari sini!" bentak Hana geram.
Di belakang sana mata Ahra sudah panas, sialnya dia tidak bisa marah pada Hana ataupun Taera. Tapi tetap saja dia terkekut, saat Sehun sampai menemuinya begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Or Trouble - OH SEHUN (Tamat)
Fiksi Penggemar[Completed] ✅ .... "Well, ini hukuman ketigamu, karena mengabaikanku, tidak bicara padaku. Dan aku mencintaimu." -Oh Sehun · Bahasa Baku ·100% Halu