51 - Spring Day

401 44 0
                                    

Enjoy Be Reading 🖤

Janlup Tinggalkan Jejak 🖤🖤

Ayo Ajak Bucinnya Sehun Biar Baca Cerita Ini Juga🐣

______________________




🐣🐣🐣🐣🐣

31 Maret 2025.

Adalah hari minggu paling langka bagi Ahra, di mana dari bangun tidur sampai matahari naik, Sehun masih berada di rumah. Ahra yang sedari pagi sibuk di ruang kerjanya, kini beralih menghampiri Sehun yang duduk di ruang televisi.

Setelah merampungkan wajib militernya 2 bulan yang lalu, Sehun memang lebih sering mengunjungi Ahra di rumah istananya ini.

"Sedang apa? Tidak ada pekerjaan hari ini?" Sehun menaikkan sudut bibirnya, sedikit menggeser duduknya agar Ahra duduk di sampingnya.

"Jadwalku kosong, sampai besok siang." Kata Sehun, matanya asik menontoni layar televisi di ruang santai keluarga Choi.

Serius kosong? Tapi kenapa sudah rapi? Celana bahan hitam, dipadukan dengan kemeja hitam yang lengannya di gulung sebawah siku. Dan apa-apaan si Sehun ini? Dia bahkan membiarkan dua kancing kemeja teratasnya terbuka. Memampangkan sedikitnya kulit dada, seputih susunya.

"Aku bosan." Kata Ahra mencebik, mendapati Sehun yang mengabaikannya,  bahkan sedari tadi Ahra duduk di sampingnya, netra Sehun hanya terpatri pada layar datar didepannya.

"Kalau kamu bosan aku harus apa? Biasanya kamu menonton drama atau membaca buku, dengan romansa yang berlebihan. Lalu, kamu mengabaikanku pada Akhirnya." Apa ini semacam balas dendam?

"Kenapa sewot begitu? Aku hanya bilang aku bosan, kamu tidak perlu melakukan apapun untukku." Oke, Sehun salah bicara sepertinya.

"Dan Oh Sehun, lihat! Sekarang apa yang kamu tonton di layar televisi? Ya, itu drama dengan romansa berlebihan, yang kamu maksud tadi!" Cibir Ahra melempar bantal sofa, dan tepat mengenai wajah Sehun.

"Tonton saja tv itu seharian! Jangan pedulikan aku!" Seru Ahra, membuat Sehun melanga apalagi Ahra langsung pergi begitu saja.

Sehun perhatikan kemana perginya gadis yang tampak anggun, dengan dress selutut berwarna navy itu. Dia lihat Ahra pergi ke ruang kerjanya, ruang khusus dia membuat pakaian.

"Astaga, lucu sekali." Padahal dulu Sehun hampir mati berdiri, menghadapi Ahra yang mendiaminya hampir 1 bulan penuh.

Dengan langkah santai, Sehun menghampiri Ahra. Tentu saja tidak dengan tangan kosong, dia sudah meminta maid di rumah mewah ini untuk memotongi beberapa buah kesukaan Ahra.

"Ra, aku masuk yah." Kata Sehun mengetuk pintu.

"Jangan masuk! Sana pergi!" Dan ternyata Ahra masih marah, tapi Sehun tetaplah Sehun dia tidak peduli sama sekali dan masuk ke dalam.

"Merajuk saja seperti bocah 12 tahun." Kata Sehun mengusak lembut surai hitam kekasihnya, lalu menarik lengan Ahra tanpa peduli rengekan gadisnya.

"Aku bawakan buah untukmu." Sehun menaruh potongan buah itu di tepat diatas meja yang kosong.

"Taruh saja buahnya, kamu bisa pergi." Tapi lagi-lagi Sehun berubah menjadi si tuli, dia menggeser sebuah bangku untuk Ahra duduki.

"Sudah aku taruh Choi Ahra, buahnya masih segar ayo makan bersamaku." Tapi, Sehun memang selalu begitu, semaunya.

Couple Or Trouble - OH SEHUN (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang