Enjoy Be Reading ♡
_____________________________Sudah hampir 1 tahun, Sehun dan Ahra hidup sebagai sepasang suami istri.
Seluruh dunia sudah tau, dan Sehun merasa baik-baik saja. Meski ya, kalian tau sendiri bagaimana huru hara jika seorang idol dengan fans segudang menikah. Ini tidak buruk. Dan semua berjalan dengan baik-baik saja, sebab Ahra bilang yang harus Sehun pikirkan hanya keluarga kecilnya bukan omongan orang lain. Terlebih jika itu menyakitkan, tidak usah didengarkan.
Meski sebenarnya, Sehun itu cengeng. Dia sempat menangis seharian di ruang latihan, setelah menerima komentar buruk tentangnya.
"Kenapa perutmu? Sakit?" Ahra refleks menoleh menggeleng pelan, dia tidak menyadari kalau sedari tadi Sehun mengamatinya.
"Coba kau lihat baik-baik, apa perutku terlihat lebih berisi sekarang?" Sehun, menelaah dengan teliti, dia tidak tau apa yang salah tapi sepertinya begitu.
"Kelihatannya iya, but not bad." Jawab Sehun, yang akhir-akhir ini tampak lesu.
Wajar saja jadwalnya padat, tapi yang tidak bisa Ahra wajari adalah saat Sehun banyak sekali maunya. Contohnya sekarang, Sehun sedang mengemudikan mobil untuk pulang ke rumah ibunya.
Sebab dari kemarin— ah tidak, dari seminggu yang lalu, Sehun ingin makan kepiting kecap manis buatan ibunya.
"Ck, pasti ini gara-gara kamu yang setiap malam minta dibuatkan ramyeon, dan mengajakku makan bersama!" Seru Ahra tampak kesal, Sehun hanya terkekeh kecil, tangannya terlurur mengacak lembut surai hitam Ahra.
"Im sorry my wife." Ahra hanya mencibir pelan, tepat saat mobil berhenti di lampu merah.
Matanya tertarik tersisa segaris, begitu sudut bibirnya menyimpul sebuah senyuman. Iris gelapnya jatuh, menatapi beberapa anak TK yang sedang menyebrang jalanan.
"Astaga mereka menggemaskan." Sehun melempar senyumnya, menatapi wajah Ahra yang tampak berbinar melihat sekumpulan anak kecil di penyebrangan jalan.
"Kamu ingin punya berapa anak menggemaskan, seperti itu?" Atensinya refles teralih, memelototi Sehun menghela tidak percaya. Astaga, Ahra selalu merinding saat Sehun membicarakan anak.
"Ih Sehun, kamu mesum!" Halis Sehun refleks tertaut.
"Loh? Mesum bagaimana? Apa salahnya suamimu bertanya begitu, pada istrinya sendiri?" Oh iya, memang apa salahnya?
"Ya tapi–" tapi Ahra malu! Lihat saja pipinya sudah semerah apa.
"Tapi ya, kalau ditanya ingin punya anak berapa, 1 saja cukupkan?" Kata Ahra menyambung kalimatnya yang terputus tadi.
"Heol! Itu tidak menyenangkan Nyonya Choi, bagaimana kalau kamu menambah satu angka lagi di belakang angka 1 itu. 2 misalnya!" Protes Sehun membuat mata Ahra membola.
"Kau pikir aku kucing, melahirkan anak sampai 12 orang!" Sehun tertawa puas sekali, layaknya orang gila.
"Kan aku bilang misalnya sayang, tapi kalau kau sanggup melahirkan 12 anak aku sih tidak masalah untuk membuatnya." Ahra menghela nafas dalam, kembali memelototi Sehun.
"Yak Oh Sehun, kau pikir aku apa!" Ahra meneriaki Sehun, yang sekarang sedang terbahak sampai matanya berair.
Menggoda Choi Ahra memang semenyenangkan ini. Sampai akhirnya, Ahra mencebikkan bibirnya kesal karena Sehun tidak juga berhenti menertawakannya.
"Baiklah-baiklah, aku hanya bercanda tidak usah marah sayang. Tapi, aku tidak mau punya anak 1, itu benar-benar tidak menyenangkan. 2 atau 3, tidak masalahkan? Aku ingin punya banyak anak, agar orang tampan dan cantik di dunia ini bertambah banyak juga." Sungguh mulia sekali cita-cita tuan Oh ini!
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Or Trouble - OH SEHUN (Tamat)
Fanfiction[Completed] ✅ .... "Well, ini hukuman ketigamu, karena mengabaikanku, tidak bicara padaku. Dan aku mencintaimu." -Oh Sehun · Bahasa Baku ·100% Halu