25- Mine

536 65 7
                                    


Enjoy Be Reading ^^

⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️

🐣🐣🐣

Pria jangkung berparas tampan bak patung dewa yunani itu, masih berdiri diposisi yang sama. Menatapi gadis di depannya penuh tanya, dia tidak tau apa yang Ahra pikirkan. Tapi Sehun selalu melihat satu ketakutan besar di sana, satu ketakutan yang Sehun sendiri tidak tau apa itu.

"Kau ingin aku pergi sekarang? Atau mendengarkan aku, sebentar?" Sehun menatap dalam wajah Ahra, yang tenang.

"Bicara saja, aku akan mendengarkanmu." Balas Ahra, membuat Sehun menghembuskan napas lega.

Ditatapnya wajah pucat pasi, dengan kelopak mata seperti panda. Mengembangkan senyum terbaiknya, Sehun membelai hangat pipi pucat Ahra.

"Aku pernah jatuh cinta, aku pernah takut kehilangan, aku takut ditinggalkan dan itu semua terjadi padaku, dulu. Sekarang, di dekatmu aku merasakan ketakutan itu lagi."

Yang Sehun cemaskan hanya satu hal, bagaimana kalau sekarang Ahra tau? Bahwa orang yang dulu sempat dia bicarakan, tentang seseorang yang masih dia cintai itu, kakaknya sendiri. Apa Sehun masih diperbolehkan menatap wanita ini? Memeluk sekali lagi tubuh kurus, pemilik senyum manis ini?

"Hari kemarin, saat ayahmu menelponku saat ayahmu memberi tahuku bahwa kau ada di rumah sakit, aku merasakan ketakutan itu lagi." Akhirnya Sehun bisa menceritakan tentang ketakutannya.

"Aku takut ditinggalkan."

"Kau takut aku pergi?" Sehun mengangguk cepat, membenarkan pertanyaan Ahra.

"Tapi aku masih belum tau, aku mencintaimu atau tidak. Rasa itu sedikit tabu untukku. Kalau kau ingin tau, aku payah dalam hal perasaan."

Ahra melepaskan jari tangan Sehun,  yang mulai mengelusi pipinya. Matanya menatap sendu, pada pemuda tampan yang katanya tunangannya.

"Sudah bicaranya? Intinya kau tidak mencintaiku 'kan?" Ahra sadar yang Sehun ingat, hanyalah kisah cinta masa lalunya itu.

"Lalu, kau mencintaiku atau tidak?" Ahra bergeming, mendengar pertanyaan yang Sehun lontarkan barusan.

"Bodoh!" Umpat Ahra memukul dada bidang Sehun, yang entah sejak kapan berada sebegitu dekat dengan dirinya.

"Huh? Kenapa mengataiku bodoh?" Kata Sehun memiringkan wajahnya mengangkat naik satu halisnya.

"Kau memang bodoh Oh Sehun!" Seru Ahra hatinya sedikit sakit, tapi dia tahan agar air matanya tidak jatuh.

Kata-kata Sehun tadi sedikit manis, tapi juga mengiris. "Kau mencintaiku? Atau terobsesi padaku? Cinta dan obsesi adalah dua hal yang berbeda."

Ahra mencebik lebih kesal, dengan mata yang sudah memerah. "Kalau aku terobsesi padamu, apa aku akan mengucapkan kalimat bodoh seperti tadi? Melepaskanmu begitu saja, padahal aku sangat menyukaimu?"

Sehun tersenyum, lantas mengangkat naik tangannya lagi untuk menyentuh pipi Ahra yang sekarang terlihat merah padam. Dia menyukainya, pipi yang bersemu merah karena malu-malu ini.

"Ya sudah, kalau begitu mari berteman." Ajak Sehun dengan senyum yang enggan meluntur.

Astaga pria ini benar-benar membuat Ahra sakit kepala, dan lemah jantung.

"Kita kan teman." Balas Ahra membuat Sehun tertawa renyah, matanya nyaris tinggal segaris ketika tersenyum.

"Mari berteman. Temani aku jatuh cinta, Choi Ahra." Direngkuhnya kembali tubuh Ahra ke dalam pelukan, kali ini Ahra bisa merasakan ada beda yang selama ini dia kira fana ternyata itu nyata.

Couple Or Trouble - OH SEHUN (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang