22- Secret

468 67 12
                                    


Jangan lupa ⭐

Enjoy Be Reading!

_____

3 jam yang lalu, Ahra mendapat kabar kalau Sehun sampai di Jepang, dia sudah berada di hotel juga untuk beristirahat. Dan Ahra mendapat kabar, langsung dari orangnya.

Bibir gadis itu tidak bisa berhenti terangkat naik, Ahra tidak peduli apapun alasan Sehun. Mau itu karena Sehun mengasihaninya, atau benar-benar memperdulikannya, satu yang pasti Ahra senang.

Tapi jauh di dalam hatinya, Ahra berharap Sehun melakukan itu karena dia memang memperdulikannya. Karena setau Ahra, orang yang peduli terhadap kita adalah orang yang tidak perlu diragukan lagi, bahwa dia menyayangi kita.

Ahra duduk di dekat jendela kaca rumah sakit, mengamati beberapa butiran salju yang jatuh dengan kecepatan sedang. Mengeratkan sweater rajut berkancing, yang melapisi baju rumah sakit di tubuhnya. Pandangannya teralih ketika sebuah tangan, menepuk bahunya pelan. Ada Yoona disana kakak ipar Sehun, yang baru kembali dari kantin rumah sakit.

"Sedang apa hmmm?" Yoona ikut berdiri di samping Ahra, yang masih terlihat pucat.

"Kak, apa menyenangkan bisa bermain bola-bola salju di atas tumpukan es putih itu." Gumam Ahra, menoleh sedikit pada Yoona lalu memandangi lagi salju yang turun sore ini.

"Ingin pergi keluar denganku? Kau bisa bermain denganku." Ahra tau Yoona wanita yang baik, dia ingin menerima tawaran Yoona.

Tapi bagi Ahra meski Yoona adalah kakak ipar Sehun, dan yakin bahwa dia memang baik padanya. Ahra tetap tidak bisa percaya, pada orang baru.

Ahra berdeham pelan. "Maafkan aku, lain kali saja kepalaku pusing."

Kemudian tanpa Ahra duga, Yoona tersenyum hangat untuknya. "Baiklah, kalau begitu berbaring saja, tirainya tidak akan aku tutup. Kau bisa melihat salju itu sepuasmu, ayo."

Ahra tersenyum lantas menggandeng tangan Yoona untuk sampai ke tempat tidurnya, bahkan membantu Ahra menaikkan selimutnya. Yang merasa canggung, sepertinya Ahra saja. Melihat bagaimana Yoona menjaga Ahra dengan sangat baik, dan bahkan bersikap santai sekali.

"Kak, apa kakak tidak sibuk?" Ahra memecah keheningan yang berlangsung selama beberapa menit.

"Tidak terlalu sih. Sebenarnya aku memiliki butik dan toko kosmetik, tapi aku jarang datang, paling aku hanya datang untuk mengecek persediaan produk." Balas Yoona menaruh ponsel, dipangkuannya.

Ahra mengangguk mengerti, enak sekali menjadi Yoona. Suaminya tampan, dia cantik, cinta dan harta pun datang berlimpah padanya.

"Oh iya, apa kakak menemaniku karena permintaan Sehun?"

"Ya begitulah aku mendengar dari suamiku, katanya kau dirawat di sini. Dan aku juga mendengar, kalau ibumu masih di rawat di sini. Jadi, kalau butuh sesuatu, jangan sungkan mengatakannya padaku." Jawab Yoona membuat Ahra menaikkan sudut bibirnya, dia merubah posisinya menjadi duduk selain cantik yoona juga asik untuk diajak berbicara.

Yoona mengelus punggung tangan Ahra sembari tersenyum. "Aku dengar dari Sehun, setiap dia menjenguk ibumu dia selalu melihat Ayahmu sibuk dengan pekerjaannya. Kadang, dia hanya duduk dan memperhatikan ibumu."

"Menjenguk ibuku?" Poin ini sukses membuat Ahra mengerutkan dahinya, Sehun sering menjenguk ibunya?

"Memang Sehun selalu menjenguk ibuku?" Tentu saja Ahra tidak mengerti, ini terasa baru untuknya.

"Memangnya dia tidak pernah membicarakan apapun padamu?" Ahra mengangguk dengan serius, dia tidak pernah mendengar apapun tentang itu. Baik itu dari ayahnya ataupun, dari Sehun sendiri.

Couple Or Trouble - OH SEHUN (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang