Enjoy be Reading 😊🤗
JAN LUPA DI VOTE YA 😙
...
Ahra terus menatapi wajah ibunya yang tengah tertidur pulas, satu pukulan besar bagi Ahra ketika Sowoon hanya mengenali Ayahnya saja. Ya, ibunya di vonis terkena penyakit Alzheimer, atau Demensia.Ahra juga tidak mengerti kenapa penyakit seperti itu, bisa menyerang ibunya.
Selain itu, karena gagal ginjalnya ibu Ahra juga harus melakukan perawatan intensif, salah satunya mencuci darah setiap tiga minggu sekali. Meski tidak pernah merasakan, tapi Ahra yakin mencuci darah terdengar sangat menyakitkan.
Dulu, sebelum menikah dengan ayah, Sowon memang pernah mengalami kecelakaan yang menyebabkan cedera sehingga fungsi ginjalnya menurun secara drastis dalam waktu cepat. Gejalanya muncul lebih awal, dan memburuk lebih cepat.
Ahra masih diposisisnya, menatap sang ibu, dengan satu tangan yang tidakk lepas menggenggam tangan ibunya.
"Lebih baik kau pulang, bukankah pertunanganmu akan di gelar pekan depan?" Siwon lantas duduk di sofa dekat jendela, yang menghadap langsung dengan pemandangan Kota Seoul.
"Tidak, aku akan tetap disini bersama ibu. Aku tidak mau pulang jika tidak ada ibu di rumah." Ujar Ahra membenahi rambut ibunya.
Iris coklatnya berpendar, lalu jatuh pada sebuah syall yang terlipat dengan rapih, di atas nakas dekat tiang infusan. Ya, sebelum pamit pergi Sehun sengaja meninggalkannya disana untuk Ahra.
"Ayah, apa sesulit itu untuk jujur padaku?" Ucap Ahra, suaranya terdengar parau.
"Maafkan aku Ahra. Ayah hanya tidak ingin membebanimu, karena memikirkan tentang kesehatan ibu." Ahra bergeming tidak menyahuti apapun, pikirannya yang kacau mendadak kosong.
Ahra sempat memikirkan Wonwoo, yang pergi tanpa pamit selesai berbicara dengan ayahnya. Lalu Sehun yang tiba-tiba datang, setelah tidak membalas pesannya. Mengapa dia kembali setelah pergi, mengapa dia tidak marah setelah Ahra memeluk Wonwoo tepat di depan matanya. Pertanyaan seperti itu, larut satu persatu dalam lamunannya.
Dan sekarang ucapan Nara mendominasi pikirannya, apakah nanti jika dia mati, tangan yang akan membunuhnya adalah kakaknya sendiri? Dan sekarang, pikirannya kosong setelah berpikir terlalu banyak.
"Ahra, cobalah bersikap baik pada kakakmu." Ahra tersenyum pedih, pernyataan itu sepertinya terbalik, harusnya itu yang diucapkan ayahnya untuk Nara.
"Dengarkan apa kata psikiatermu itu, ayah tau berdamai dengan masa lalu pasti tidak mudah." Ujar Siwon, membuat mata Ahra memanas.
"Ayah tidak akan tau, rasanya hampir mati di tangan kakak sendiri. Setelah dewasa, aku bahkan masih melihat tatapan yang sama seperti waktu dulu." Siwon meraup wajahnya kasar, ketika sadar luka dimasa lalu anaknya belum mengering.
"Yang lebih menyakitkan untukku adalah, tidak ada 1 orang pun yang percaya padaku. Padahal aku sangat ketakutan." Andaikan Siwon ada disana dan melihat segalanya, mungkin cerita anaknya yang masih berusia 10 tahun waktu itu, akan terdengar masuk akal.
Tapi bagaimana pun baik Ahra maupun Nara mereka berdua terluka di dalam hutan, ketika hujan waktu itu. Dan, 2 anak laki-laki yang membawa semasing tubuh penuh luka anak gadisnya juga diam tidak bicara apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Or Trouble - OH SEHUN (Tamat)
Fanfiction[Completed] ✅ .... "Well, ini hukuman ketigamu, karena mengabaikanku, tidak bicara padaku. Dan aku mencintaimu." -Oh Sehun · Bahasa Baku ·100% Halu