ENJOY BE READING ❤️
Jangan lupa Vote 👉⭐👈...
Langit sudah berganti dari terang, kembali ke gelap. Gadis dengan rambut sepinggang itu, duduk di tepi ranjang tempat tidurnya. Menatap lesu kalender yang tersimpan di samping lampu tidur, yang tidak pernah Ahra nyalakan.Sudah tanggal 12, waktu cepat sekali berjalan. Perasaan pergantian tahun, baru saja kemarin berlalu. Ahra masih ingat bagaimana Sehun tiba-tiba ingin menjemputnya, padahal Ahra sudah bilang dia bisa pulang dengan Hana. Namun, Sehun tetap pada pendiriannya.
Sampai pada akhirnya, semenjak kejadian itu Sehun hilang tanpa kabar. Padahal waktu Sehun menjemputnya, lelaki itu memberi Ahra cemilan yang tidak sempat Ahra beli kemarin.
Mengambil ponselnya yang tergeletak di atas nakas, jemari lentik Ahra mulai berseluncur di akun SNS miliknya. Dan jarinya berhebti bergulir, ketika fansite Sehun membagikan foto preview mereka di bandara 5 jam yang lalu. Itu artinya, Sehun masih dalam penerbangan menuju Dubai.
Ahra mengembalikan ponselnya ke tempat semula, setelah mengirim pesan kepada Sehun. Biarlah kali ini Ahra menyimpan gengsinya terlebih dahulu, meski tampak sia-sia setidaknya lebih baik daripada diam dan meratapi keadaan.
Aneh saja, kenapa Sehun mendadak sedingin ini. Kalau Ahra penyihir, dia benar-benar akan mengutuk Sehun dengan mantra ajaibnya.
Ahra
[Hati-hati, semoga perjalananmu menyenangkan. Dan segala sesuatunya berjalan lancar untukmu dan grupmu.]
[Jangan lupa baju hangat, vitamin dan makan yang banyak di sana.]
Ahra berigidig kedinginan, menatapi jalanan kota yang ramai dari balkon kamarnya. Januari lebih dingin daripada Desember kemarin. Ahra menatapi beberapa gedung tinggi yang jauh disana, kembali menatapi ponselnya. Tidak ada balasan apapun, bahkan di baca pun tidak.
"Ahra," panggilan itu, sukses membuat fokusnya teralihkan.
Tersenyum ramah, Ahra menghampiri pria berambut sedikit ikal menaruh camilan diatas meja.
"Hey, ada apa? Tumben sekali kesini." Ahra duduk di depan meja yang sudah tertaruh cake coklat, juga coklat panas disana.
"Ini, ibu menyuruhku membawa ini untukmu karena kau menyukainya." Ahra tersenyum mendengarnya.
Senyumnya bertambah lebar ketika menyicipi kue coklat ini. "Duduk dulu sebentar." Kata Ahra, membuat Wonwoo urungkan perginya.
"Mau menceritakan sesuatu padaku?" Astaga Wonwoo, apa dia tidak menyadari bahwa kadar kemanisan senyumnya, melebihi cake coklat yang sedang Ahra makan?
"Tidak, hanya saja aku kesepian. Lucu sekali rasanya. Ketika aku bosan melakukan yang biasanya aku lakukan, aku hanya menatapi ponselku dan menunggu seperti orang bodoh. Tapi, yang aku tunggu sama sekali tidak peduli padaku." Kata Ahra, mendapat kekehan kecil dari Wonwoo.
"Daripada menunggu yang tidak pasti, lebih baim hubungi aku dan minta aku menemanimu." Wonwoo makin melebarkan tawanya, melihat Ahra mencebik kesal.
"Lihat apa aku bilang, aku menjadi bodoh saat menunggu. Padahal aku punya kamu." Tentu saja karena sibuk memikirkan Sehun, Ahra jadi melupakan Wonwoo.
"Kalau begitu, mau pergi ke Sungai Han denganku? Sebelum langit berubah menjadi gelap, cuacanya tidak cocok untukmu." Mata Ahra langsung berbinar.
"Haruskah?" Wonwoo mengangguk menanggapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Or Trouble - OH SEHUN (Tamat)
Fanfiction[Completed] ✅ .... "Well, ini hukuman ketigamu, karena mengabaikanku, tidak bicara padaku. Dan aku mencintaimu." -Oh Sehun · Bahasa Baku ·100% Halu