Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Enjoy Be Reading
Jangan lupa Vote dan Komen!! 😋😋😋
...
Aula pernikahan mulai terdengar meriuh, kepala Ahra terasa semakin memberat karena kurang istirahat, dan terlalu banyak hal yang dia pikirkan, tubuhnya mendadak drop. Ahra hanya berharap agar setidaknya, sampai cincin itu terpasang, dia tidak akan jatuh dan ambruk.
Sehun melirik sekilas melihat Ahra banyak menutup mata. Mereka kini sudah berada di sebuah altar kecil, yang menghadap langsung ke para tamu undangan.
"Bertahanlah, sebentar lagi." Kata Sehun menyadari kalau Ahra terlihat sedang menahan rasa sakit.
Ahra tersenyum, mendapati Sehun yang berbicara tanpa menatapnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haruskah Ahra menyalahkan Hana Sekarang? Memang Sehun tampak lebih baik mengenakan Jas hitam, tapi itu tidak baik bagi kesehatan jantung Ahra.
Oke sedari awal Ahra memang mengakui Sehun tampan, dan ketampanannya kali ini benar-benar membuatnya gila. Wajahnya yang memang tidak realistis, terlihat sempurna dengan tubuh yang terbalut jas hitam.
Tapi tetap saja, itu tidak membuat Ahra menghapus nama Sehun dari daftar orang menyebalkan, juga nama yang menjadi cinta pertamanya.
Ahra sempat berpikir, mungkin ini candaan dari tuhan untuknya. Bagaimanapun, cinta pertamanya menjadi kenyataan itu terdengar hebat dan Sehun bukan orang sembarangan. Aneh bukan, ketika dia bisa menggapai sesuatu yang luar biasa itu di telapak tangannya?
Tidak peduli bagaimana cara tuhan mengaturnya, sekarang yang ingin Ahra lakukan adalah mengakhiri acara ini secepatnya dan tidur.
"Selamat sore menjelang malam semuanya." Kesadaran Ahra kembali ke tempat, ketika sang pemandu acara hari ini mengintrupsi acara pertunangan sebentar lagi akan segera di mulai.
