Bagian 7

695 32 0
                                    

"Jadi kamu mau ngomong apa?"

Akhtar menghela nafas lelah. Ia sungguh sangat lelah karena ia sangat mengantuk dan banyak fikiran.

"Kamu masih ingetkan, Afifa?" tanya Akhtar.

Dani mengangguk. "Iya, aku inget. Emangnya ada apa sama dia?"

"Jadi... Dia itu benci sama aku"

Dani tetkejut. Sangat sangat terkejut.

"Lho!! Kok bisa? Bukannya dia cinta banget sama kamu"

Akhtar menggelengkan kepalanya dengan lemah. "Aku nggak tahu Dan. Setiap aku bicara sama dia, dia selalu ketus sama aku. Aku juga bingung kenapa dia benci banget sama aku?"

Dani hanya diam. Ia tidak tahu harus bagaimana. Dia tahu jika Akhtar sangat mencintai Afifa. Afifa pun juga mencintai Akhtar. Namun, karena mereka harus terpisah karena suatu hal, bukannya malah membaik malah memburuk.

"Dan aku sempet nemuin ini di toko buku" ucap Akhtar sambil mengeluarkan gantungan kunci milik Afifa di saku celananya.

Dani cukup terkejut. Seingatnya, gantungan ini pemberian dari Akhtar.

"Kok kamu bisa nemu ini?? Ini bukannya dari kamu?"

"Iya. Aku nemu ini waktu di toko buku"

"Aku nggak tahu kenapa Afifa jadi benci sama aku. Padahal waktu aku ngasih ini sama dia, aku bilang kalau kamu cari kunci ini berarti kamu masih mencintai aku"

"Tapi nggak tahu kenapa dia malah benci aku" ucap Akhtar dengan lesu.

Dani tersenyum tipis. Lalu, ia menepuk bahu sahabatnya.

"Sabar bro... Mungkin dia punya alasan kenapa benci sama kamu"

Akhtar memegang tangan sahabatnya yang ada di bahu sambil tersenyum.

"Makasih ya bro. Kamu selalu bisa ngertiin aku. Aku bangga sama kamu"

☕☕☕

Pukil 19.00 WIB.

Afifa berjalan pulang menuju rumahnya setelah dia dari rumah temannya untuk mengerjakan tugas kelompok. Sebenarnya ia berniat memesan ojek online. Namun, tiba-tiba baterai ponselnya lowbat.

Afifa sudah berjalan selama dua puluh menit. Rasa lelah mulai melanda. Ia berjalan sambil mencari ojek pengkolan yang lewat di sekitar daerah itu. Namun, sama sekali tidak ada kendaraan yang lewat di sekitar daerah itu.

Afifa terus berjalan hingga tiba-tiba, Afifa merasa ada yang mengikutinya. Ia berusaha untuk menghilangkan perasaan ini. Namun, perasaan itu semakin menjadi-jadi.

Karena penasaran, Afifa pun langsung membalikkan badannya menoleh ke belakang.

"Kok nggak ada siapa-siapa??" ucap Afifa saat di belakangnya tidak ada siapa-siapa.

Afifa pun membalikkan badannya ke depan dan berjalan kembali. Selama perjalanan perasaannya kembali tidak tenang. Ia kembali merasakan ada sesuatu yang mengikutinya. Afifa mencoba untuk tenang dan rileks. Namun, tiba-tiba dari belakang ada yang menariknya dari belakang dan membawa Afifa ke semak-semak di sekitar daerah itu.

Afifa terkejut. Afifa sangat takut. Ia terus meronta-ronta saat seseorang itu memeluknya di semak-semak.

"Lepas..!!! Lepas!! Siapa kamu?" teriak Afifa.

Akhtar & Afifa [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang