Bagian 20

617 24 0
                                    

Pukul 18.15 WIB.

Saat ini Akhtar dan Afifa sedang berada diperjalanan menuju rumah orang tua Afifa. Didalam mobil hanya ada keheningan saja tanpa ada pembicaraan sama sekali. Akhtar sedang fokus menyetir. Afifa sedang cemas dengan David. Ia sudah berjanji akan pergi ke club bersama dengan David.

Akhtar menatap Afifa yang tetlihat sangat cemas. Ia mengetahui penyebab Afifa sangat cemas. Siapa lagi kalau bukan karena David. Ia menghela nafas panjang lalu meminggirkan mobilnya ditepi jalan.

Merasa mobil yang ditumpangi Afifa berhenti, ia menoleh ke arah Akhtar dengan kerutan di keningnya.

"Pak. Kenapa kita berhenti disini? Bukannya kita mau pergi ke rumah mama saya? " tanya Afifa pada Akhtar.

Akhtar menoleh ke arah Afifa. "Kamu kenapa dek? Perasaan Mas lihat dari tadi, adek kok kayak cemas gitu? Emangnya ada masalah? " tanya Akhtar.

Afifa memilih menundukkan kepalanya tidak ingin menjawab. Tiba-tiba tangan Afifa digenggam oleh Akhtar secara lembut disertai senyuman yang sangat manis dan tulus yang tergambar diwajah tampan Akhtar saat ia melihat Akhtar.

Tatapan mereka saling mengunci. Menikmati jalan raya yang sangat ramai dipenuhi oleh kendaraan berlalu.

Tangan kanan Akhtar terulur untuk menangkup pipi putih Afifa dan mengelusnya dengan lembut.

"Kalau adek nggak mau cerita nggak papa dek. Mas tahu, kalau kamu itu sedang kepikiran tentang David ya kan? "

Afifa terkejut dengan perkataan Akhtar. Apa yang dikatakan Akhtar itu semua adalah benar. Tapi bagaimana bisa dia tahu kalau ia sedang memikirkan David?

Seolah mengerti dengan tatapan Afifa, Akhtar hanya bisa tersenyum.

"Kalau kamu mau tahu, kenapa Mas bisa tahu kamu lagi mikirin apa, jawabannya mudah banget. Adek inget nggak, Mas ini suami kamu. Pastinya Mas tahu tentang gelagat kamu ini" ucap Akhtar.

Afifa tak menjawab perkataan Akhtar. Ia lebih memilih diam dan menunduk. Ia tidak bisa mengelak jika saat ia sedang kepikiran David.

"Kalau adek kepikiran sama David, kita bisa batalin ke rumah mama. Adek pergi aja sama David. Kita bisa ke rumah mama besok atau lusa" ucap Akhtar kembali.

Afifa menggelengkan kepalanya. Ia hanya ingin bertemu mamanya.

"Nggak perlu. Saya maunya ketemu mama saya" jawab Afifa.

"Yaudah kalau gitu adek senyum lagi. Nggak usah mikirin David, kalau memang tujuan adek bertemu mama adek"

Afifa mengangguk. Lalu Akhtar menjalankan mobilnya menuju ke rumah Afifa.

🌺🌺🌺

Setelah beberapa menit menempuh perjalan, sekarang Akhtar dan Afifa sudah sampai di rumah Afifa. Kedua orang itu langsung turun dari mobil dan berjalan menuju depan pintu.

"Assalamu'alaikum" ucap Akhtar dan Afifa bersamaan.

"Wa'alaikumussalam" jawab mama Layla sambil membuka pintu.

"Eh, anak sama menantu mama"

Lalu Afifa menyalami punggung tangan mamanya dan disusul uyu!  kesini? Mau ngapain? " tanya Layla.

"Emmmm... Ini ma, Afifa kangen sama mama. Makanya kita kesini malam-malam. Sekalian mau nginep disini. Nggak ngrepotin kan ma? " ujar Akhtar.

Layla tertawa lirih. "Ya nggak ngrepotinlah. Lagian mama juga kangen sama kamu dan Afifa"

"Ayah sama abang kemana ma? " tanya Afifa.

Akhtar & Afifa [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang