Bagian 29

577 33 0
                                    

Semua keluarga menunggu di luar ruangan Akhtar setelah menjenguknya. Sekarang semua orang saling diam dengan pemikiran mereka masing-masing.

"Afnan. Saya merasa putri kamu itu sudah keterlaluan dengan melakukan semua ini. Dia membiarkan Akhtar sakit tanpa memperdulikan kondisi Akhtar. Aku bener-bener nggak terima dengan perlakuan anak kamu." ucap Fareezi dengan nada kecewa.

Afnan yang sedang berdiri di samping kursi sedang berfikir tentang putrinya. Apa yang harus ia lakukan?

"Kalau sampai anak ku kenapa-kenapa, aku pengen Akhtar bercerai dengan Afifa." ucap Zahra dengan tiba-tiba.

Semua orang terkejut dengan ungkapan Zahra. Layla pun juga  merasakan apa yang dirasakan oleh Zahra.

Afnan langusung mengalihkan perhatian mereka. "Saya akan mencoba untuk menelfon Afifa. Saya akan suruh dia kesini untuk menjelaskan semuanya ke kalian." Afnan pun menelfon Afifa.

🌧🌧🌧

Afifa sedang berada di ruang kerja Akhtar. Dia tertidur disana sambil memeluk baju tidur Akhtar. Ia baru saja pulang dari kampus. Ternyata hari ini dosen yang mengajar tidak dapat mengajar. Alhasil, dirinya pulang dan lebih memilih singgah di ruang kerja Akhtar.

Drrrttt... Drrrttt...

Suara dering ponselnya membuatnya terbangun dari tidurnya. Disana terpampang nama Ayah. Tangannya menggeser tombol hijau untuk mengangkatnya.

"Asslamu'alaikum yah."

"Wa'alaikumussalam. Sekarang kamu ada dimana?" tanya Afnan to the point.

"Afifa ada di rumah. Kenapa yah?"

"Sekarang juga kamu pergi ke rumah sakit. Nanti ayah kirim lokasi di whatsapp!"

Afifa mengerutkan dahinya. "Siapa yang sakit yah?"

"Emangnya kamu kemana aja? Dimana tanggung jawab kamu sebagai istri untuk menjaga suami? Kemana aja kamu sama David sampai kamu nggak tahu kalau Akhtar masuk Rumah Sakit dari tiga hari yang lalu?"

Afifa terkejut. Sangat sangat terkejut. Tiba-tiba tubuhnya pun terasa lemas. Untuk memegang ponselnya saja ia sudah tidak sanggup. Ponselnya pun terjatuh ke lantai. Air matanya tumpah. Tanpa membawa apapun, Afifa berlari menuruni tangga san mencari Bi Inem.

"Bibi!!! Bibi!!"

Bi Inem pun muncul dari arah taman belakang. Dia baru saja menyirami tanaman yang ada di taman itu.

"Ada apa non?"

"Akhtar ada di rumah sakit bi. Sekarang aku mau kesana."

Bibi merasa bahagia jika Afifa sudah mengetahuinya.

"Alhamdulillah kalau begitu. Non Afifa tahu alamatnya dimana?"

Astaghfirullah. Dirinya lupa jika ponselnya ada di lantai dua. Ia tidak ingin mengambilnya lagi. Ia hanya ingin bertemu dengan Akhtar.

"Kalau boleh bibi kasih tahu, den Akhtar ada di Rumah Sakit-"

💕💕💕


Afifa berlari mencari ruangan Akhtar. Dirinya terus berlari hingga dia menemukannya. Disana ada keluarga Akhtar dan keluarganya. Air matanya sudah ia tahan sejak tadi. Dirinya sudah tidak sabar bertemu Akhtar.

Akhtar & Afifa [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang