Bagian 38

610 25 0
                                    

3 hari kemudian...

Akhtar dan Afifa sudah kembali ke rumah mereka. Mereka disambut oleh keluarganya dan tak lupa Bi Inem.

Mereka terkejut melihat ruang tamu dihiasi oleh tulisan Welcome to your home.

Zahra menghampiri anak dan menantunya. Tak lupa mereka mencium tangan Zahra.

"Alhamdulillah kalian bisa berkumpul lagi di rumah ini. Semoga kalian dapat membangun bahtera rumah tangga yang lebih baik lagi."

"Insyaallah. Kami akan berusaha untuk memperbaiki rumah tangga kami supaya mendapat ridha Allah." ucap Akhtar sambil merangkul Afifa.

"Yaudah. Kalau gitu kalian masuk! Masak kalian berdiri disitu. Hari ini kita bakal makan siang bareng untuk menyambut kedatangan Akhtar dan Afifa." ucap Layla.

Akhtar dan Afifa masuk kedalam rumah. Tak lupa mereka menyalami kedua orang tua mereka.

Semua keluarga duduk di meja makan. Bi Inem dan dibantu oleh Layla menyiapkan makanan di meja.

"Emmm biar aku bantu." Niat Afifa yang akan membantu malah dihadang oleh Layla.

"Nggak usah. Kamu duduk aja sama Akhtar. Biar mama sama Bi Inem yang nyiapin makanan." Layla pun membawa Afifa untuk duduk kembali di samping Akhtar.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam." Serempak menoleh ke arah orang yang datang. Ternyata Dani dan Farhan lah yang datang.

Dani dan Farhan langsung bersalaman. Dan tak lupa, Farhan memanfaatkan statusnya sebagai kakak ipar agar Akhtar menyaliminya.

Akhtar pun bersalaman dan mencium tangan Farhan. Tak lupa juga Afifa melakukan hal yang sama.

"Oke semuanya duduk di kursinya masing-masing. Bi Inem juga ikut makan ya!" ucap Layla.

"Oh ya. Maya sama Rendy nggak dateng kesini?" tanya Zahra sebelum memulai makan.

"Emmm tadi kita sempat buat jemput mereka. Tapi mereka katanya ada urusan." jawab Farhan.

"Urusan apa?" tanya Layla.

"Nggak tahu sih ma. Tapi mereka hebatnya bisa kumpul di satu rumah yang sama. Di rumah Maya." jelas Farhan.

Semua hanya mengangguk saja. Namun tidak dengan Afifa. "Kenapa mereka bisa di satu rumah? Kenapa mereka bisa bareng urusannya?" Batinnya.

Akhtar melihat Afifa melamun memegang tangan Afifa. "Kenapa?"

Afifa langsung mengeleng. "Nggak papa mas."

Akhtar hanya mengangguk. Ia sudah tahu siapa Rendy. Ia sudah mengetahui siapa yang mendonorkan ginjal untuknya. Dan sebelum kembali kesini, ia sudah berterima kasih kepada Rendy. 

"Yaudah. Kita makan dengan yang ada disini aja. Kalau emang Maya sama Rendy nggak bisa, yaudah. Kita makan yuk." ucap Fareezi.

Semua orang mulai menyuapkan makan ke mulut mereka masing-masing. Suasananya pun sangat harmonis. Ditambah kelakuan Farhan dan Dani yang bagaikan anak kecil tak punya malu.

💖💖💖

"Mbak may. Saya nggak mau memaksa mbak jika memang mbak tidak mau melakukan perjodohan ini. Saya tidak akan memaksa. Tolong pikirkan ini baik-baik." jelas Rendy.

Rendy dan Maya berada di balkon rumah Maya.

"Saya sudah berfikir berulang kali. Saya menerimanya bukan karena terpaksa. Saya ikhlas jika memang perjodohan ini dilanjutkan. Saya hanya butuh kepastian dari mas Rendy saja."

Akhtar & Afifa [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang