Bagian 59

419 21 1
                                    

Rendy berlari menuju belakang gedung sambil terus mencari keberadaan Afifa dan Akhtar. Hingga ia mendengar suara tangisan. Suara itu tepat berasal dari ruangan yang ada disampingnya.

Rendy segera mendobrak pintu ruangan tersebut. Rendy dikejutkan dengan keberadaan Afifa yang sedang menangis. Buru-buru ia menghampiri Afifa dan melepaskan ikatan tersebut.

"Kamu nggak papa?" tanya Rendy.

Afifa menatap Rendy yang sedang melepaskan ikatannya. "Kok kamu bisa ada disini?"

"Itu nggak penting. Yang terpenting, sekarang kita selamatkan Akhtar."

Ikatan Afifa pun terlepas. Mereka segera berdiri lalu berlari untuk mencari keberadaan Akhtar.

Rendy dan Afifa menyusuri lorong gedung itu hingga mereka menemukan sebuah ruangan yang tak terkunci di bagian paling belakang dan ruangan terakhir yang mereka telusuri.

Afifa dan Rendy memasuki ruangan tersebut. Disana ada Akhtar yang tak sadarkan diri dengan luka di pipinya. Afifa menghampiri Akhtar sambil menangis.

"Mas Akhtar. Mas!! Bangun mas!! Ini aku mas. Bangun mas!! Mas nggak papa kan?"

Rendy segera melepas ikatan yang ada di tubuhnya. Akhtar pun sadar dari tidurnya bersamaan dengan tali yang terlepas dari tubuhnya

Afifa langsung memeluk tubub lemah Akhtar karena dipukuli oleh anak buah David.

"Mas nggak papa, Sayang. Mas cuman luka sedikit aja di pipi."

Akhtar mengelus punggung Afifa agar tenang.  Perlahan, Afifa mulai tenang dan tidak menangis lagi.

"Mas, Mbak. Sebaiknya kita segera keluar dari ruangan ini. Saya takut kalau David nanti tahu. Saya juga harus membantu Maya yang terluka saat menyelamatkan saya."

Mereka cukup terkejut. Tapi ini bukan saatnya untuk terkejut. Buru-buru mereka keluar dari runga  tersebut. Tepat saat di depan ruangan, David menyodorkan sebuah pisau ke wajah Rendy. 

Akhtar dan Afifa terkejut dengan kedatangan David yang mendadak.

"Mau kemana kalian? Mau kabur?"

💖💖💖

Polisi berlari ke arah ambulans. Mereka segera menghampiri Farhan, Dani, dan Nata yang ada di belakang ambulans.

"Pak gimana?" tanya Farhan to the point.

"Sekarang Maya dan lainnya sedang berada dalam bahaya. Kami gagal membawa David dan anak buahnya untuk mejauh dari gedung ini."

Semua orang yang ada di sana sangat terkejut. Nyawa Afifa, Akhtar dan lainnya sedang dalam bahaya. Tangis Layla dan Zahra pun makin pecah.

"Terus giamana ini pak?!" tanya Farhan dengan mata yang sembab.

"Anggota kami sedang berusaha untuk masuk ke dalam gedung ini. Mengingat anak buah David adalah preman yang handal."

💖💖💖

"Gua nggak akan biarin kalian lolos begitu aja dari tangan gua."

Rendy hanya diam. Dalam hatinya, dirinya sangat takut saat dihadapkan oleh pisau. Ia masih trauma dengan pisau. Memori tentang orang tuanya yang dulu di bunuh dengan pisau pun terulang.

Rendy hanya bisa berteriak dalam hati memanggil nama Maya. Hanya Maya yang bisa menolong mereka.

Dari belakang, Farhan langsung menendang tangan David hingga pisau tersebut terlempar jauh.

Akhtar & Afifa [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang