Bagian 14

559 27 2
                                    

Seperti yang direncanakan kemarin oleh Fareezi dan Afnan, mereka sekarang berkumpul di rumah Afifa. Acaranya tidak terlalu mewah karena keadaan Akhtar yang kurang sehat dan keluarga Afifa yang harus pergi keluar kota.

Reaksi Afifa ketika akan di jodohkan oleh Akhtar-mantannya, sangat membuatnya marah. Bagaimana tidak? Dulu ia pernah di khianati oleh Akhtar dan mungkin jika ia menikah dengan Akhtar, Akhtar juga akan melakukan hal yang sama. Afifa pun juga tidak mencintai Akhtar. Malah ia sangat membenci Akhtar. Ia berharap pernikahan ini dapat batal. Lagian ia hanya cinta dengan satu orang, yaitu David, tidak ada yang lain.

Namun tidak dengan Akhtar. Ia malah merasa senang jika ia di jodohkan oleh Afifa. Rasa cintanya tidak pernah berubah untuk Afifa. Dari dulu hingga sekarang, rasa cinta itu masih tetap ada di hatinya dan masih sama. Ia tahu mungkin ketika ia menikah dengan Afifa, ia akan sangat di benci oleh Afifa. Namun ia tidak peduli. Akhtar sudah berjanji saat shalat di hadapan Allah untuk merubah sifat Afifa dan akan melindungi keluarga Afifa dari niatan David yang ingin membunuh keluarganya dan keluarga Afifa.

Untuk David, David belum mengetahui jika Afifa akan di jodohkan oleh Afifa.

Dan Dani, ia sempat untuk menyuruh Akhtar menolak perjodohan ini. Karena ia yakin, setelah menikah Akhtar akan disakiti oleh Afifa, Akhtar juga akan di khianati oleh Afifa karena Afifa masih berpacaran dengan David. Namun, Akhtar tetap bersikukuh dengan keputusannya. Bagaimana pun ia tidak mau sahabatnya menderita karena Afifa. Apalagi dengan keadaan Akhtar yang harus melakukan donor ginjal.

Saat ini Akhtar dan Dani sedang berada di kamar Afnan. Tadi Akhtar sempat merasa pusing setelah sampai di rumah Afifa dan Afnan menyuruhnya untuk istirahat sebentar di kamarnya agar pusingnya mendingan.  Akhtar sedang bersiap-siap. Ia hanya memakai jubah bewarna biru dongker dan Dani memakai pakaian yang sama dengan Akhtar.

Dani menatap Akhtar yang sedang bercermin dengan kagum. Walaupun dia sedang sakit, tapi wajah Akhtar tetap memancarkan ketampanan. Ia salut dengan sahabatnya. Ia masih bisa tersenyum di tengah-tengah rasa sakit yang bisa menghampirinya setiap waktu. Ia berharap, semoga Akhtar dapat bahagia dengan kekasih impian Akhtar, Afifa.

"Tar udah siap?" tanya Dani.

Akhtar menatap Dani. Lalu mengangguk.

"Bismillahirahmanirhim. Aku siap" ucap Akhtar dengan mantap.

Lalu mereka berdua keluar dari kamar Afnan dan berjalan menuju ruang tamu, dimana tempat semua keluarga Akhtar dan Afifa berkumpul.

💍💍💍

Semua keluarga sudah berkumpul di ruang tamu. Afnan dan Layla sangat asyik berbincang dengan Fareezi dan Zahra. Mereka meluapkan rasa rindu mereka yang sudah lama terpendam.

Namun tidak dengan Afifa. Ia hanya mendengarkan dan mengabaikan dengan bermain ponsel untuk membalas pesan dari David.

"Afifa. Kamu main hp aja. Itu ada Akhtar" tegur Layla pada anaknya. Afifa pun terpaksa menyudahi bermain ponselnya.

Afifa memasukkan ponselnya ke dalam tasnya dan tanpa sengaja tatapannya menuju ke arah tangga. Ia melihat Akhtar yang sedang turun dari tangga dan disampingnya ada Dani. Akhtar terlihat sangat tampan sekali, walau Akhtar sedang sakit. Namun ia tidak tahu jika Akhtar sedang sakit ginjal.

Akhtar menuruni tangga dengan sangat pelan. Karena tiba-tiba pinggangnya terasa sakit. Ia mencoba menahan rasa sakitnya namun tidak bisa tertahan lagi. Ia memegang pinggangnya yang terasa sakit. Tinggal tiga anak tangga, hampir saja Akhtar ambruk. Dani langsung menahan tubuh Akhtar agar tidak jatuh.

Akhtar & Afifa [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang