Bagian 45

512 22 0
                                    

Seperti yang dijanjikan Rendy, mereka pergi ke tempat panti asuhan kasih bunda. Sebelum pergi kesana، mereka membeli beberapa barang yang memang berguna untuk anak-anak panti. Mulai dari alat tulis, mainan, dan beberapa pakaian muslim yang Maya ambil dari usahanya.

Maya dan Rendy sampai di panti asuhan kasih bunda. Bu Fatimah, sebagai pemilik panti, sedang berada di depan panti mengajak anak-anak bermain. Mereka turun dari mobil satu. Bu Fatimah menoleh ke dua orang tersebut lalu menghampiri mereka.

"Asslamu'alaikum." ucap Maya dan Rendy.

"Wa'alaikumussalam. Eh nak Rendy."
Bu Fatimah menangkupkan tangan di dada sama seperti Rendy.

"Bu, perkenalkan, ini istri saya. Namanya Maya." ucap Rendy memperkenalkan Maya.

Maya menyalami tangan bu Fatimah. "Saya Maya bu."

"Owalah, ternyata mas Rendy ini sudah nikah ya. Saya kirain,yang  kemarin itu istrinya mas Rendy. Siapa itu?" Bu Fatimah mencoba mengingat. "Oh, iya. Mbak Afifa. Saya kirain itu istrinya mas Rendy."

Maya tersenyum kecut lalu menundukkan kepala. Hatinya sedikit sakit mendengar ucapan itu. Namun, segera ia tepiskan.

"Beberapa hari yang lalu, mbak Afifa datang sama suaminya. Ya udah, silahkan masuk!!"

Maya dan Rendy pun masuk ke dalam panti. Maya dan Rendy duduk di sofa yang biasanya digunakan untuk menerima tamu. Mereka menunggu sejenak Bu Fatimah di sofa tersebut. Tak lama kemudian, Bu Fatimah datang dengan membawa anak-anak panti.

Mereka bersalaman satu persatu dengan Maya dan Rendy. Lalu mereka kembali ke belakang bu Fatimah.

"Mbak Maya. Ini adalah anak-anak panti asuhan disini. Mereka ini ada yang yatim, ada yang piatu, dan yatim piatu. Ada juga yang masih punya orang tua, tapi karena ada masalah, mereka titipkan di panti ini."

Maya mengedarkan pandangan ke anak-anak tersebut. Rata-rata mereka berumur empat sampai tujuh tahun. Mereka sangat lucu dan polos.

"Bu Fatimah." Maya berdiri menghampiri Bu Fatimah sambil membawa barang-barang. "Ini, saya ada sedikit rezeki untuk anak-anak yang ada disini. Semoga bermanfaat dan satu lagi." Bu Fatimah menerima pemberian Maya. Sedangkan Maya mengambil amplop dari tasnya.

Maya memberikan amplop bewarna coklat ke Bu Fatimah. "Ini juga ada sedikit uang dari saya dan Rendy. Mohon diterima. Semoga bermanfaat."

Bu Fatimah tersenyum terharu. "Ya Allah, alhamdulillah. Terima kasih sudah memberikan sumbangan pada panti tersebut. Semoga Allah membalas kebaikan kalian."

Maya tersenyum. "Aamiin..."

Rendy juga ikut mengamininya. Kemudian, ia berdiri dari duduknya.

"Bu, maaf, saya mau tanya. Anak kecil yang ngasih saya gantungan ada dimana ya? Kok saya enggak lihat dia."

Wajah Bu Fatimah berubah menjadi suram. Bu Fatimah menundukkan kepala. "Namanya Rafa. Sudah dua hari, Rafa sakit demam. Panasnya nggak turun-turun."

Maya dan Rendy cemas. Rendy ikut menghampiri Maya dan Bu Fatimah.

"Sekarang dia ada dimana bu?" tanya Rendy.

Maya menatap wajah Rendy yang sangat cemas pada Rafa.

"Dia ada di kamarnya. Mari, saya antar! Anak-anak!! Kalian main dulu  di taman belakang ya! Ibu mau lihatin Rafa dulu."

Anak-anak itu menurut pada ucapan Bu Fatimah. Kemudian, Bu Fatimah mengantar Maya dan Rendy ke kamar Rafa.

💖💖💖

Akhtar & Afifa [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang