Bagian 18

549 25 0
                                    

Pukul 09.00 WIB di Kediaman Akhtar.

Sinar matahari menerangi seluruh ruangan yang ada di lantai dua. Seorang wanita dengan pakaian dan rambutnya yang acak-acakan mengerjapkan matanya saat sinar itu menyinari mata wanita itu. Dengan perlahan wanita itu membuka matanya dan mencoba mengumpul seluruh nyawanya. Setelah dirinya sadar, dia terbangun dari tidurnya. Ia melihat sekeliling tuangan itu. Ia bingung, ia ada dimana?

"Aku ada dimana? " gumam Afifa.

Wanita itu teringat kejadian semalam saat ia pergi ke club malam bersama David. Disana ia sedang mabuk-mabukan dengan David. Ia juga tetingat, tadi malam seperti ada orang yang menciumnya dan mengucapkan kata Sayang. Afifa hanya menghendikkan bahunya dan berusaha untuk melupakan itu.

Lalu mata Afifa menangkap sebuah nampan yang sudah ada sepiring nasi goreng yang diatasnya ada telur mata sapi dan air mineral yang berada di meja samping tempat tidurnya. Makanan ini adalah makanan kesukaannya.

Afifa juga melihat disana ada sebuah kertas. Afifa mengambil kertas itu lalu membukanya dan membacanya.

Untuk istriku tercinta... 

Selamat pagi sayang...
Kamu sudah bangun?
Tadi Mas mau bangunin kamu tapi Mas kasihan lihat kamu tidurnya pules banget.
Oh ya, ini sarapan buat kamu.
Tadi Mas bikinin kamu nasi goreng kesukaan kamu. 
Mas lagi nggak ada di rumah.
Kamu makan ya nasi gorengnya.
Selamat makan...
I Love You Humaira...

Seperti itulah isi surat yang di tulis oleh Akhtar. Afifa hanya menghela nafas panjang lalu meletakkan kertas itu kembali ke meja. Sebenarnya ia tidak ingin memakan masakan yang dibuatkan oleh Akhtar. Tapi perutnya sudah merasa lapar, akhirnya ia mengambil nasi goreng itu. Lagian nasi goreng ini terlihat sangat enak sekali.

Afifa mengambil sesuap nasi goreng lalu menyuapkannya kedalam mulut. Saat masuk didalam mulut, rasa nasi goreng ini sangatlah mirip dengan masakan mamanya-Layla saat ia belum menikah.

"Apa Mas Akhtar tahu makanan kesukaan ku dari mama? " tanya Afifa pada dirinya sendiri.

"Masakannya enak banget. Aku aja nggak bisa masak nasi goreng seenak ini" ujar Afifa. Lalu ia melanjutkan makannya dengan lahap hingga nasi goreng itu habis ludes di telan oleh tikus jumbo yang suka makan.

Afifa menaruh piring bekas makanan tadi ke meja kembali dan mengambil air di meja lalu meminumnya. Kemudian Afifa membereskan peralatan makannya ke nampan lagi dan berjalan ke kamar mandi untuk mandi.

🌺🌺🌺

Setelah shalat subuh, tiba-tiba pinggang Akhtar kembali terasa nyeri dan rasanya lebih parah dari sebelumnya. Akhirnya Akhtar menelfon Dani untuk mengantarnya ke dokter. Sambil menunggu Dani datang, Akhtar membuatkan nasi goreng kesukaan Afifa. Ia mengetahui makanan kesukaan Afifa dari mama mertuanya, Layla. Ia juga sekalian menanyakan resep nasi goreng tersebut.

Setelah selesai berkutat di dapur, Akhtar meletakkan makanan tersebut di atas nampan. Lalu membawa ke kamarnya dan Afifa. Afifa sedang tertidur pulas. Ia tidak tega membangunkannya. Akhirnya ia meninggalkan surat di nampan itu lalu turun ke lantai bawah untuk menunggu Dani. 

Dan tak lama kemudian, Dani datang dengan membawa mobil. Ia kembali ke kamarnya untuk melihat apakah Afifa sudah bangun atau belum. Ternyata Afifa masih tetap bergelut dengan mimpinya. Akhtar mendekati Afifa yang masih tertidur. Menatapinya agak lama. Mengelus puncak kepalanya dan mencium keningnya dengan lembut. Lalu Akhtar turun kembali dan berangkat ke Rumah Sakit.

Akhtar & Afifa [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang