Bagian 54

393 17 0
                                    

Rendy baru saja selesai mandi. Sekarang Rendy sedang menyisir rambutnya di meja rias. Sejenak, Rendy menatap Maya yang membelakanginya di kaca. Rendy menghela nafas lalu meletakkan sisirnya di meja. Kemudian, Rendy membalikkan badannya dan menghampiri Maya yang duduk di tepi ranjang. Rendy berjongkok dihadapan Maya sambil menatapnya.

"Dari tadi kamu nglamun terus. Ada apa?"

Maya pun juga ikut menatap Rendy. Perasaannya sangat tidak karuan untuk hari ini. Entah kenapa, ia merasa hari ini akan terjadi sesuatu.

"Aku takut kehilangan kamu kak. Nggak tahu perasaan apa ini, tapi sejak kita datang ke Jogja, perasaan aku nggak karuan."

Jujur, Rendy masih belum bisa mencintai Maya sepenuhnya. Namun, entah kenapa saat melihat Maya terluka atau sedih, hatinya juga ikut merasakan.

"Istighfar may. Insya Allah nggak akan terjadi apa apa. Kamu nggak usah khawatir. Ada aku disamping kamu."

Maya beristighfar dalam hati. Dalam hati Maya terus berdoa pada Allah agar orang terdekatnya termasuk dirinya selalu berada dalam lindungan Allah.

"Yuk may, kita ke bawah! Semua orang udah nungguin kita."

Maya pun mengangguk. Maya mengambil ranselnya lalu tangannya menggenggam tangan Rendy dengan erat. Kemudian, mereka keluar dari kamar bersama-sama.

💖💖💖

Hari ini mereka akan pergi ke sebuah tempat rekreasi yang terkenal di Yogyakarta. Mereka berangkat dari hotel agak molor dari jam yang ditentukan, karena Farhan tiba-tiba masuk angin. Alhasil Layla harus mengurus anaknya dahulu dan mereka berangkat ke tempat tujuan agak siang.

Jalanan sangat macet. Sudah hampir lima kali mereka terjebak macet hingga suara adzan dzuhur terdengar. Rendy pun mengajak semua orang untuk mampir di masjid untuk salat zuhur terlebih dahulu.

Setelah salat zuhur berjamaah, mereka pun melanjutkan perjalanan lagi. Lagi dan lagi mereka terjebak macet hingga Akhtar, Afifa, dan Maya tertidur.

Drrttt drrttt drrttt

Ponsel Rendy berdering. Terpampang nama Nata sahabatnya yang dulu bertetangga saat ia masih di Jogja. Mereka sudah janjian untuk bertemu di suatu tempat.

"Assalamu'alaikum ren. Kamu ada dimana? Ini aku udah ada di parkiran."

"Wa'alaikumussalam. Aku kejebak macet nat."

"Posisi dimana?"

"Di jalan Janti deh kayaknya. Di depan institut tekonologi Jogja."

"Oh. Aku arahin kamu biar cepet sampek."

Nata mulai mengarahkan Rendy agar terbebas dari macet. Mobil yang selalu membuntuti Rendy pun juga  ikut ke arah Rendy berjalan.

Ternyata benar. Tak lama kemudian mereka sampai di wisata Candi Prambanan. Rendy memarkirkan mobilnya bersandingan dengan mobil yang dikendarai Fareezi, Afnan, dan Dani.

Mereka semua turun dari mobil dan berkumpul di belakang mobil Rendy.

"Rame juga ya tempat ini." kata Afnan sambil melihat-lihat area tempat parkir.

Rendy mencari keberadaan Nata disekitar parkiran. Akhirnya Rendy menemukan Nata yang berjarak beberapa mobil dengan mobilnya. Rendy melambaikan tangannya pada Nata. Nata pun menghampiri Rendy saat ia melihat Rendy bersama keluarganya.

Akhtar & Afifa [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang