9 | Benarkah?

1.6K 68 1
                                    

SIBUK ITU BULSHIT, semua tergantung PRIORITAS
-Felicia-

"Om, tante biar aku aja yang donorin ginjal buat Arka" mereka terkejut, mereka menghampiri icha

"Nak kamu gk boleh ngomong kaya gitu, kamu juga masih punya masa depan yang harus kamu pikirin dari sekarang, seandainya satu ginjal kamu diambil nanti kamu sakit kamu akan susah untuk melihat sebesar apa dunia ini" tuturan Hardi membuat sang empu menundukan kepalanya.

Tak lama kemudian ia menatap Hardi dengan senyuman merekahnya "Tapi di dunia ini aku udh gk lagi dibutuhin, Arka itu penting buat om sama tante kan, sedangkan icha?" Hardi dan Diana sama² terdiam "Om, tante ambil aja ginjal icha anggap dengan ini om sama tante buat icha bahagia"

Beberapa bujukan dilontarkan icha untuk menyakinkan kedua orang tersebut, dan pada akhirnya mereka menyetujui permintaan icha tersebut

Flashback off

Tak terasa air mata Arka jatuh membasahi pipi nya, ia melihat kearah sang mama yang tak beda jauh darinya, isakan-isakan kecil keluar dari mulutnya, inikah kebenarannya? Mengapa sungguh menyakitkan.

Seandainya waktu dapat diulang Ia sendiri yang akan merubahnya, perasaan bersalah, kecewa dan marah pada dirinya sendiri bercampur aduk, yang bisa ia lakukan hanyalah menyesal.

seandainya juga ia tau akan hal ini dan dapat membedakan perasaannya mungkin hal ini tidak mungkin terjadi.

Ia menatap sang mama lalu memeluknya erat menyalurkan rasa kehangatannya "Ma maafin Arka, Arka salah seharusnya Arka gk lakuin itu ke icha"

Diana melepaskan pelukannya dan menatap putra kesayangannya tersebut "Mama juga merasa bersalah mama kira dengan keluarga Jones mengadopsinya icha bisa bahagia tapi semua itu salah

bawa icha kesini secepatnya Arka mama ingin sekali bertemu dengannya" Arka mengangguk

🍃🍃🍃

Keesokan paginya Icha tidak pergi ke sekolah. Ia memutuskan pergi ke kantor karena pekerjaannya yang menumpuk.

ia melangkah memasuki kantornya para pegawai menunduk hormat kepada sang nona. Icha menerima hormat tersebut.

Sampai di ruangannya icha disambut oleh Rian dan Flona. icha menanyakan apa saja yang harus ia kerjakan hari ini.

"hai kak, Bang" sapa Icha

"Hai cha" jawab keduanya serentak

"Kak Flona yang mana aja yang harus dikerjain?" tanya Icha

"Yang ada di atas meja kamu itu" ucap Flona, Icha menengok ke arah mejanya ia tak heran diatas mejanya penuh dengan berkas berkas penting. walau hanya sebuah kertas ia bisa berharga hingga triliunan.

"Yaudah gue kerjain dulu" ucap Icha . ia berjalan menuju meja kerjanya.

🍃🍃🍃

Pagi ini Arka sudah sampai di kelasnya, ia mengedarkan pandangannya namun yang dicarinya malah tidak ada. Ia kemudian duduk dibangkunya.

kelas berangsur angsur ramai, sahabat sahabatnya pun sudah datang.

"ka tumben amat lo dateng pagi, biasanya masih molor lo" ledek Dafa

FeliciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang