42 | fear of losing

1.6K 59 8
                                    

Happy Reading
...

Felin sedari tadi mondar mandir seperti setrika di depan ruang UGD. Rian dkk dari semalam sudah ada disana. Ketika mendengar Dirga, Bunga dan Marvel kecelakaan mereka secepat kilat menuju Rumah sakit.

Mereka tidak ada yang bisa menghubungi Icha padahal jam sudah menunjukan pukul 5 pagi. Mereka juga sudah menghubungi Icha lewat 8Telepon dan SMS namun tidak diangkat maupun dibaca.

Tak lama kemudian seorang Dokter keluar dari Ruang UGD tersebut. "Bagaimana keadaan Dirga?" tanya Rian Khawatir.

"Akibat benturan di kepala pasien cukup keras, menyebabkan Trauma berat dan pendarahan di Otaknya. dan maaf karena Trauma berat ini menyebabkan Pasien mengalami Koma" jelas Dokter tersebut.

"Apakah ada kemungkinan akan sadar dalam waktu dekat ini?" tanya Satria lirih.

"Kita doakan saja dia cepat sadar dalam waktu dekat ini" Ujar dokter tersebut. "saya permisi dulu" Dokter tersebut meninggalkan mereka menuju ke ruangannya.

Felin terduduk, ia tak mampu menahan tubuhnya untuk tetap berdiri. "Apa yang akan terjadi jika kakak tau Kondisi Dirga?" teka nya . Rian dkk menggeleng, mereka tak tahu apa yang akan terjadi kedepannya.

"Icha kemana, kenapa dari kemarin dia gak bisa dihubungin?" Shila cemas dengan keadaan Icha.

"Apa jangan-jangan kakak gue kenapa napa?" Felin teringat sebelum kejadian kecelakaan Dirga terakhir bersama dengan Icha sebelum memilih pergi.

"Kita cari Icha sekarang" Felin, Varel, Satria dan Shila memutuskan menuju ke mansion Icha. Sedangkan yang lainnya menunggu di rumah sakit.

🍃🍃🍃

mereka berempat dengan cepat melangkah memasuki mansion Icha. mereka mencari ke seluruh bagian mansion namun tetap tak menemukan Icha. Akhirnya mereka memutuskan untuk berkumpul di ruang keluarga. "bagaimana ketemu?" tanya Satria. Mereka bertiga menggeleng.

"Kita udah cari ke seluruh mansion tetep ga ketemu, jangan jangan kakak dikantor lagi?" teka Felin.

"Kemungkinan, katanya sih Icha sekarang ada meeting pagi" tambah satria.

Tiba tiba saja Ponsel Shila bergetar, pertanda ada telepon masuk. Dengan cepat shila mengangkatnya.

"Hallo?"

"Kalian undur saja meeting'nya"

"Seterah kalian apa alasannya"

Tut

Shila menghembuskan nafas kasar. "Icha gak ke kantor" ujar Shila.

"Trus Icha kemana?" tanya Varel.

"Gue tau, ikut gue sekarang"mereka bertiga mengikuti Shila menuju ke kamar Icha. Shila menekan sebuah tombol, seketika terlihat sebuah ruangan lainnya.

Disana mereka dapat melihat dengan Jelas Icha yang tertidur pulas dengan sebuah gelas kemasan berisi minuman jeruk di sampingnya. Mereka mencoba membangunkan Icha namun Icha tak bangun bangun. Dengan terpaksa Shila mengambil air dan membasuh wajah Icha. Icha terkesiap dan mengerjapkan mata yang ia rasa sangat berat. "Woahhem, kalian ngapain disini?" Suara Icha lemah.

FeliciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang