Epilog

2.4K 81 19
                                    

Happy Reading
...

Icha terduduk lemas sembari memeluk nisan Dirga. Beberapa menit yang lalu Dirga'nya dimakamkan. Satu per satu orang meninggalkan area pemakaman. Kini hanya tersisa Icha dan Arka.

Sedari tadi Icha menangisi kepergian Dirga, ia berharap kalau ini hanyalah sebuah mimpi, namun sudah jelas ini bukan mimpi.

Arka sedari tadi mengelus pundak Icha, mencoba menguatkan Icha dengan apa yang terjadi. "Al kenapa kamu pergi tinggalin aku hiks" lirih Icha.

"Kamu tau, aku kira kamu bakalan menetap selamanya bersama aku, kamu tau gimana rasanya berharap terlalu tinggi, trus langsung dijatuhin? Itu yang aku rasain sekarang, Sakit Al, sakit Banget" Curahan Hati Icha.

"Ana kamu ga boleh kaya gitu, Dirga sudah tenang disana. Kamu harus Ikhlaskan dia" ucap Arka.

"Dirga ga mungkin tenang disana sebelum urusan di dunia ini selesai" tekan Icha.

"Urusan belum selesai?" ucap Arka dengan nada bertanya.

"Sebelum pelakunya tertangkap, dan melihat aku bahagia sama kamu" ucap Icha diakhir suaranya mengecil.

"Aku akan turuti semua permintaan kamu, sebelum semua itu selesai aku gak akan pernah ziarah ke makam kamu aku janji itu"

🍃🍃🍃

"Bawa mereka bertiga ke Markas, saya gak mau tau gimana Caranya yang jelas Malvin, Melinda dan Bianca harus ada dimarkas malam ini juga!" Bentak Icha. Icha mematikan telepon tersebut secara sepihak.

"Cha kamu ngapain?" tanya Arka khawatir. setelah pulang dari pemakaman Arka tak berani meninggalkan Icha sendirian.

"Jangan halangin aku Ka, cukup semua permainan mereka. Aku ga mau ada korban selanjutnya" Peringat Icha.

🍃 🍃 🍃

malam ini Icha sudah ada di markas DBG, dengan Arka dkk, Rian dkk, Laura dan juga Satria. Mereka yang meminta ikut, Icha tak meng'iyakan.

Tiba tiba saja ada yang menelpon Icha. Icha mengangkatnya.

"Hallo"

"Maaf nona, saya tidak dapat menculik nyonya Melinda karena sedang bersama ayah anda Nona" Lapor Anak buahnya.

"Kalau kalian tak bisa menculik Melinda seorang, kalian culik satu keluarganya. Sudah saya katakan saya gak peduli gimana caranya" Tekan Icha.

"Lakasanakan Nona"

Tut.

Icha memilih duduk di Sofa di markas tengah DBG. Arka mendekat ke arah Icha. "Apa yang akan kamu lakuin?" tanya Arka penasaran.

"Ngehukum apa yang seharusnya dihukum" Ucap Icha. Bagaimanapun ia mencoba mengontrol dirinya agar tidak keluar batasnya.

Gerry merasa tempat ini sedikit seram mungkin karena minimnya pencahayaan ditambah bau anyir yang berasal dari ruang bawah tanah tempat orang orang dibunuh.

Gerry berada dekat dengan Bryan sang ketua DBG, sejujurnya dirinya bingung dengan hubungan Icha dengan DBG. Tapi dilihat dari gerakan Icha Gerry bisa simpulkan kalau Icha anggota dari DBG.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FeliciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang