Happy Reading
..."Satria udah gue bilang, gue gak mau ke Rumah sakit. Puter balik" Rengek Icha, ia tak mau kerumah sakit, bukan karena apa bila ke rumah sakit icha sudah pastikan dia akan ditahan disana. Dan jangan lupakan, ia sedikit tidak suka dengan rumah sakit karena ada pengalaman horor.
"Ish lo ngeyel banget sih! Ntar klo gue kena serangan jantung lo tanggung jawab!!" Geram Icha. Icha sebenarnya tidak takut dengan Setan. Namun ia hanya tidak suka dikagetkan.
Bila dibandingkan dengan Manusia, setan pasti kalah. Sejahat jahatnya setan tak pernah bisa membunuh manusia. Namun manusia bisa membunuh antar sesamanya. Mana lebih serem, manusia kan?
"Kenapa dah lo, kok gak mau kerumah sakit?" Tanya Satria.
Icha menutup mulutnya rapat rapat, oke kita reveiw ulang kejadiannya.
Jadi waktu itu Icha sedang memeriksa mayat satu per satu untuk memastikan apakah sudah benar, musuhnya tersebut sudah mati apa belum. Tiba tiba saja, lampu ruang mayat tersebut mati, udara dingin yang digunakan mengawetkan jenasah mulai menyelimuti tubuh icha, Icha Sendirian!
Tanpa Icha sadari Pintu Ruang mayat tersebut dikunci, karena petugas beranggapan tidak ada orang, karena lampu mati.
Ia membuka penutup kain tersebut, seorang laki laki tua terbaring dengan wajah pucatnya. Setelah selesai Icha ingin kembali.
Tiba tiba Icha mendengar bisikan 'Ssssttt' di Telinganya, dan bulu kuduk di lehernya berdiri. icha mengusap lehernya, mencoba berfikir positif "Mungkin cuma pikiran gue aja" batin Icha.
ia ingin membuka pintu namun tak bisa. tiba tiba saat ia menoleh ke samping ada bayangan putih lewat, seperti seorang wanita. Namun, cepat hilang.
Icha terus menggedor gedor pintu tersebut. Tak lama kemudia pintu tersebut terbuka, menampilkan wajah penjaga ruang jenazah.
"Kemana aja sih lo!" marah Icha.
"Maaf nona, saya kira anda sudah keluar" ujar petugas itu menunduk, merasa bersalah.
"Kali ini gue maafin, lain kali awas lo" petugas tersebut tersenyum senang.
"Anterin gue ke parkiran" perintah Icha, petugas tersebut mengangguk.
"Btw lo udah kerja berapa lama?" tanya Icha, sambil berjalan menuju parkiran.
"Hampir satu setengah tahun Nona" Balas Petugas tersebut.
"Trus lo pernah dapat gangguan mistis gitu, ya secara tu kan ruang jenazah" kepo Icha.
"Sering Nona, bukan saya saja hampir seluruh pegawai, dokter, Ob, sampai ibu kantin, dan Pengunjung penah di ganggu Nona. yang tersering sih Dokter yang menangani Otopsi, sopir Ambulance sama Penjaga jenazah seperti saya nona" jelas Petugas tersebut.
"Apakah nona diganggu" icha mengangguk.
"Apa nona takut?" tanya Petugas itu lagi.
"Gue bukan takut, gue cuma kaget. gimanapun gue manusia, gue punya jantung. Dan untungnya Paru paru ma tulang rusuk gue kuat nahan jantung gue biar ga lompat" umpat Icha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Felicia
Fiksi Remaja(COMPLETED) [FOLLOW AKUN INI SEBELUM MEMBACA 🐭] Kisah seorang Felicia anak perempuan yang ditelantarkan oleh Ayahnya sendiri karena Fitnahan Ibu tirinya. Ia menyaksikan Ibu kandungnya sendiri dibunuh Oleh Ibu Tirinya. Sampai ia diangkat oleh Kelua...