Setelah latihan mereka berkumpul di Ruang makan. Nata sudah menyelesaikan kegiatan memasaknya. Bau harum Aroma masakan Nata sangat menggugah selera. Anak kekinian tentu saja Mereka memotret Makanan tersebut dan men Tag teman²nya untuk di jadikan Sg.
Mereka semua memakan makanan'nya dengan sangat Nikmat. Tak jarang ada yang Nambah. Di Antara mereka tak ada Kata Jaim.
Setelah makan mereka sedikit berbincang². Matahari mulai tenggelam Mereka semua memutuskan untuk pulang ke Rumah mereka masing².
🍃 🍃 🍃
pagi ini Icha berangkat bersama Felin. Dirga tak bisa menjemputnya karena mama dan Papanya baru saja tiba dari Jerman. Icha memakluminya, bagaimanapun Orang tua Dirga jauh lebih berhak dibandingkan dirinya.
Icha mengambil tas nya dan memasuki mobil yang biasa mengantarnya. Felin duduk disamping Icha. Mereka duduk berdampingan dengan Tas yang dijadikan Penengah.
Icha menyelesaikan dokumen² Kantornya. Felin sibuk memainkan Ponselnya. tak lama Felin menjadi Bosan sendiri, ia menatap Icha disampingnya.
"Kak kapan Lo Buka Penyamaran?" tanya Felin. Icha mengedikan bahunya tak tahu masih Fokus ke Layar Tabletnya.
hufftt
felin menghembuskan napas Kasar. Kakaknya ini kalau sudah Fokus ke dokumen tak pernah bisa dia ganggu. Icha memang memiliki banyak waktu untuk semuanya. Namun, tak ada yang Tahu kalau Malam Hari Icha bekerja mengecek setiap Dokumen yang dikirim. Hal itu bisa berlangsung hingga pukul 3 pagi. waktu Istirahat malam yang begitu singkat membuat dirinya terkadang membuat dirinya tertidur di Kelas, ataupun Mobil.
Icha menatap Heran ke Arah Felin. "Dek Lo Kenapa sih?" tanya Icha.
"Gue bosen kak" Ujar Felin. Icha mengambil sesuatu dari dalam tas nya. Sebuah Jam Tangan berwarna Coklat yang Felin duga harganya sampai Puluhan juta tersebut. Icha memberikannya kepada Felin, memakaikannya langsung.
"Ini buat lo, Spesial hadiah dari gue" Ucap Icha. Felin masih menatap Kagum ke Arah Jam tangan tersebut.
"Kak ini gak Kemahalan?" tanya Felin. Icha menggeleng pertanda tidak. "Gak kok, tenang aja gak ada yang bakal curiga lagi" Ujar Icha.
"Yaiyalah gak ada yang Curiga. Kan udah Kebongkar"
"Ada perubahan gak setelah dan Sebelum Kebongkar?" tanya Icha.
"Banyak kak, gak ada yang berani jelek²in aku, Semuanya Sapa aku, Risa gak pernah gangguin aku, Tarisha sama Risa makin Sering natap aku sinis, Arka dkk yang selalu Caper terutama Arka dia selalu nanya kakak Dimana. And kabar terbaru yang aku denger Arka sama Tarisha putus" Jelas Felin.
"Mereka putus?" tanya Icha. Ia tersenyum miring.
"Iya, katanya sih Arka cuma mau temenan Aja. gak lebih" Jelas Felin.
"hahaha Kenapa gak dari dulu Aja sih putusnya" Ungkap Icha.
"Lo masih Cinta sama Arka, Dirganya mau Dikemanain?" Heran Felin.
"Ya gak lah, Dirga tetap no. 1 dihati Gue. Arka get Out" Icha Menoyor kepala Felin. Adiknya itu mengelus Bagian yang terkena toyoran.
"Eh pak berhenti disini Aja" Mobil tersebut menge'Rem secara mendadak. Icha menyengir Kuda. Memasukan Tabletnya le dalam Tas dan bergegas Keluar. Ia diberhentikan di Halte tak Jauh dari Sekolahnya.
Icha berjalan cepat sedikit berlari memasuki gerbang Sekolahnya. Baru saja Ia Sampai sudah diberikan tatapan Sinis, Cacian dan Makian. 'Seandainya gue lagi gak nyamar, udah gue pastiin mulut lo pada kemasukan Sepatu Gue' batin Icha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Felicia
Teen Fiction(COMPLETED) [FOLLOW AKUN INI SEBELUM MEMBACA 🐭] Kisah seorang Felicia anak perempuan yang ditelantarkan oleh Ayahnya sendiri karena Fitnahan Ibu tirinya. Ia menyaksikan Ibu kandungnya sendiri dibunuh Oleh Ibu Tirinya. Sampai ia diangkat oleh Kelua...