Maaf update telat, ya.
Selamat membaca ^^
.
.
From : 08xxxxxxxx
Sebentar lagi kita akan bertemu. Aku nggak sabar. Wait me, Honey. Oke?Nayra yang sedang menyisir rambutnya di depan meja rias pun terpaksa menghentikan pergerakan. Matanya membulat, wajahnya memucat. Berkali-kali ia membaca pesan yang baru muncul beberapa menit lalu dengan saksama. Memastikan ia salah baca atau tidak. Tapi pesan itu tetap sama. Memberi tahu Nayra bahwa sosok Darren akan kembali mengacaukan hidupnya.
Kenapa lo harus kembali, Berengsek?! desis Nayra dalam hati. Mulai gelisah sendiri.
Langsung saja perempuan itu membuka bagian belakang ponsel. Hendak mengeluarkan kartu dari slotnya agar berhenti diganggu Darren sialan. Namun mendadak, Nayra terdiam. Bagaimana teman-temannya menghubungi Nayra kalau nomor ponsel sudah diganti? Nomor ponselnya yang ini diketahui banyak orang, sangat sayang jika harus dibuang hanya karena Darren.
Kenapa juga ia harus menyusahkan diri sendiri karena Darren si penjahat kelamin itu?
Nayra mendengkus kesal. Ia tak tahu harus marah atau takut sekarang. Perempuan itu cepat-cepat menjauhkan ponsel dari tangan, lalu meraup muka dengan rasa frustasi. Ditatapnya wajah di pantulan cermin, mengamati diri sendiri. Ia masih tak habis pikir akan obsesi Darren terhadapnya. Apa yang disukai lelaki itu darinya?
Darren Alvino adalah senior Nayra pada masa SMA. Lelaki itu terkenal pendiam, kalem dan tidak terlalu menjadi pusat perhatian di sekolah. Berbeda dengan Davin yang penampilannya memikat kaum hawa, Darren cenderung tak terlihat.
Pertama kali Nayra bertemu dengan Darren adalah pada saat ia tembus. Nayra mendapat tamu bulanan, noda darah merembes di rok bagian belakang. Sialnya, Nayra tak membawa rok ganti, jaket, atau apa saja yang bisa menutupi noda itu.
Nayra tentu saja gusar, kebingungan, malu, bahkan hampir menangis. Tidak mungkin ia harus meminjam jaket teman sekelasnya—bisa jadi mereka jijik—dan Nayra terlampau malu untuk meminta tolong. Jadilah ia sendirian, duduk kaku di bangkunya sendiri sambil menunggu agar sekolah sepi.
Setelah memastikan sudah tidak ada satu pun murid yang tersisa, barulah Nayra keluar. Ia berjalan pelan-pelan sambil menutupi rok belakang dengan tas punggung berwarna biru muda. Tiba-tiba saja, lelaki itu muncul. Darren berdiri di belakang Nayra, mengambil tas perempuan itu dan menggendongnya di pundak. Kemudian ia berdiri di hadapan Nayra dan melilitkan jaket hitamnya ke pinggang gadis itu.
Kala itu Nayra terhenyak, kaget sekaligus terpana akan sikap Darren yang terkesan gentle baginya. Perempuan itu mendongak. Matanya memandangi Darren yang belum membalas tatapannya. Lelaki tampan itu masih fokus membenarkan letak jaketnya di pinggang Nayra, sebelum akhirnya mengikat bagian lengan jaket agar tak terlepas.
Akhirnya mata mereka beradu pandang. Bukannya mengagumi ketampanan Darren yang luar biasa, perempuan itu malah menciut. Tatapan Darren sangat tajam, seakan-akan ada maksud tertentu di mata kelam itu. Belum lagi, Darren menyunggingkan senyum aneh yang terkesan dingin.
"Hati-hati," ujarnya singkat. Lantas pergi setelah mengembalikan tas Nayra.
Hati-hati? Maksudnya apa?
Semenjak itu, Nayra seakan melihat Darren di mana-mana. Saat pergi ke kantin, lelaki itu ada. Ke perpustakaan, Darren juga di sana. Bahkan, ketika baru keluar dari toilet, Nayra bisa melihat sosok Darren tak jauh darinya.
Benar-benar aneh. Nayra sungguh tak habis pikir. Padahal sebelumnya tak sekali pun Nayra bertemu dengan Darren. Tetapi, setelah pertemuan mereka yang pertama kali, Nayra seakan dipaksa untuk terus melihat keberadaan lelaki itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/182875751-288-k873515.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Innocent Wife
RomanceMahesa Arlanzio adalah seorang dokter muda yang sangat menyayangi ibunya. Apa pun permintaan sang ibu, Arlan akan selalu mengabulkan. Jadi, ketika ibunya meminta ia menikah dengan Anayra Lusiana, tanpa berpikir panjang Arlan langsung mengiyakan. Nam...