"Max.. Berhentilah. Kau membuat ku geli."
Maxcel mengecupi pundak Selena yang terekspos. Seperti biasa Maxcel selalu mendudukkan Selena dipangkuannya. Mereka baru saja bangun dan enggan beranjak dari tempat tidur. Maxcel bertelanjang dada dan Selena hanya memakai tank top putih sangat geli jika bibir hangat Maxcel menyentuh kulit pundaknya yang masih dingin karena cuaca.
Maxcel segera menghentikan cumbuannya berganti dengan meletakkan dagunya dipundak Selena berbagi kehangatan, terasa nyaman.
"Kau tahu Max mengapa kuku ku sedikit bernoda biru?"
Maxcel memperhatikan jemari Selena yang mengisi sela-sela jemari miliknya. Memang ada warna biru pudar walau tak terlalu ketara.
"Apa ini?"
"Aku mengolesinya racun!"
"Racun? Untuk apa?" Tanya Maxcel tak sabar dengan kalimat Selena yang ambigu.
"Aku mencakar tangan salah satu orang yang menculik mu itu. Kau ingat?"
Maxcel menerawang, menggambarkan kembali kejadian itu diotaknya.
"Aku mengolesi racun di kuku ku. Gympson biotic! Agh aku mengagumi racikan kimia yang satu itu. Racun itu hanya akan berekasi pada benda yang lunak, dan basah. Itu sebabnya aku berani mengoleskannya di kuku ku."
Kuku merupakan benda padat yang tidak akan bereaksi apa-apa dengan racun itu. Pilihan yang tepat untuk bukan?
"Aku sengaja mencari celah untuk mengoleskannya pada salah satu bagian tubuh musuh kita. Dan gotcha, sangat sempurna karena itu mengenai telapak tangannya."
"Aku masih belum mengerti."
"Obat itu sangat cepat bereaksi dengan luka. Jika sebuah luka terkena cairan ini maka luka itu akan bertambah dalam sendirinya. Rasanya akan semakin sakit dan membekas selamanya. Dan dengan bekas itu kita akan cepat membongkar siapa mereka sebenarnya."
Maxcel menyeringai mendengar penjelasam menggebu Selena seakan ia sedang membanggakan otak briliannya.
"Ah kau membuat ku lebih mencintai mu."
Tidak! Maxcel berbohong. Sebenarnya kadar cintanya selalu bertambah bahkan jika hanya Selena diam saja. Dia berada dalam satu titik dimana Maxcel mencintai Selena melebihi dirinya sendiri. Terkadang ada keuntungan jika dicintai seorang psikopat. Mereka akan mencintai wanitanya dengan cara yang tak biasa. Jika mampu menikmatinya maka kau akan menikmatinya, jika kau tak memainkan alur dan memaksa membuat cerita berbeda akan lain jadinya dengan apa yang dialami Selena.
"Kau berangkat kerja lebih dulu karena aku akan berangkat siang."
Maxcel menganggukkan kepalanya. Setelah selesai mandi mereka segera menuju meja makan. Martha telah menyiapkan sarapan pagi mereka.
"Kemana Giorald? Apa dia belum bangun?" Selana mengambilkan nasi untuk Maxcel.
"Dia berangkat lebih pagi hari ini karena Lussy menelponnya untuk sarapan bersama di rumahnya."
Selena ber-oh ria, setelah itu Martha tanpa disuruh langsung undur diri karena ia tahu Selena kurang suka dijaga saat makan.
"Sayang, tak usah memaksakan jika jamurnya terlalu pedas." Mereka sudah seperti suami istri.
"Cepat cium aku untuk menghilangkan pedas ini." Titah Maxcel setelah meminum hampir seperapat air digelasnya. Selena tersenyum sebelum mendaratkan satu kecupan kilat dibibir pria itu.
Selesai makan Selena mengantarkan Maxcel ke pintu utama. Sebelum pintu itu dibuka Selena menuruti permintaan Maxcel untuk memberinya morning kiss, astaga harus ada berapa kali morning kiss disetiap pagi!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Knight (Complete)✓
RomanceBerawal dari liburan 'Selena Maroll' ke pinggiran kota California, saat menikmati liburannya dengan berkeliling ia malah tersesat dihutan terlarang. Penduduk sekitar mengklaim siapapun yang memasuki hutan itu tidak akan bisa keluar. Mengapa? Apakah...