Sudah 28 hari waktu berlalu. Tak ada bosan untuk korea, karena satu, Selena pergi meninggalkan semua masalahnya dan akan kembali tanpa mengingat apa pun. Dan yang kedua, lembaran baru amatlah penting untuk membuang dan membatasi apa yang telah dibuang. Menyimpan sampah juga tak bagus untuk masa depan.
"Sweetheart, tidak adakah baju lain yang ingin kau kenakan?" Jeremy membuyarkan lamunan Selena yang memandang lurus ke arah jendela melihat bunga sakura berguguran. Selena melihat sekali lagi penampilannya. Dress selutut warna putih dan high heel berwarna senada, rambutnya diikat ponytail juga make up nya tak terlalu mencolok.
"Apa kau tak suka?"
Jeremy menggeleng. "Tidak, aku mungkin terbiasa melihat mu memakai pakaian casual. Tapi berhubung ini pesta, gaun mu sudah bagus tapi sepertinya akan lebih bagus jika bagian punggung mu tertutup." Tunjuk Jeremy pada punggung atas Selena yang terlihat. Selena mendengus, pria sama saja. Menganggap tubuhnya juga miliknya.
"It's okay, aku akan menggantinya dengan gaun warna merah disana." Jeremy melihat gaun merah itu seksama. Bagian punggung mungkin tertutup dan berlengan panjang, namun bagian bawah sobekan memanjang itu akan memperlihatkan paha Selena saat berjalan.
"Ah tidak sepertinya ini lebih baik." Ucap Jeremy menciut.
Selena mengedikkan bahu acuh.
Mereka akan menghadiri pesta rekan kerja Jeremy yang ada di Korea, pria itu adalah pengusaha sukses dan memiliki beberapa cabang perusahaan."Sayang jika kau masih kedinginan katakan pada ku, aku akan memeluk mu seperti ini." Rengkuhan erat langsung mendarat ditubuh mungil Selena. Mencuri kesempatan dalam kesempitan. Tak perduli pada ramainya tamu.
"Tak usah kau contohkan Jack, kau sudah memberi ku jas mu. Itu jika kau lupa." Decih Selena yang hanya dibalas cekikian oleh sang lawan bicara.
Setelah bercengkrama sebentar dengan tuan rumah dan menyapa para kenalan Jeremy sekaligus menyombangkan Selena pada teman-temannya bahwa Jeremy kini tak sendirian lagi. Setelah itu mereka duduk berdua makan malam.
"Makan malam ini adalah penutup kita disini. Lusa kita akan kembali."
Jeremy yang sejak tadi tak henti menggenggam tangan Selena berganti mengelusnya. Berharap apa yang akan terjadi kedepannya akan sama seperti saat ini, sama seperti 28 hari kebersamaannya hanya dengan wanita itu. Kini Jeremy tak sadar sejak kapan dia jatuh dalam lubang pesona Selena.
Genap 30 hari kini pesawat mereka telah berada diudara. Menyimpan kenangan dan bersiap dengan hal baru yang akan menjadi kenangan pula. Diliriknya Jeremy yang berkutat dengan i-padnya. Pria itu sibuk menscroll foto-fotonya bersama Selena. Semua jalan-jalan, saat mereka terbangun dipagi hari dan terlelap lelah saat malamnya, keseharian mereka, bahkan Selena dengan gaun putihnya, saat berfoto bersama rekan bisnis juga ada, belum lagi foto-foto candid yang Jeremy ambil membuat koleksi fotonya lumayan banyak.
"Jangan menguploadnya. Kau boleh mempostingnya saat sudah ada dirumah" Tegas Selena, dia juga pernah mengatakan itu dari awal.
"C'mon babe. Ini sudah perjalanan pulang."
"Akan lebih baik jika tidak ada satu pun tahu kita kembali, agar kita bisa beristirahat dengan tenang sampai pagi." Selena menyandarkan kepalanya, lalu memejamkan mata.
"Baiklah tak masalah. Toh sebentar lagi sampai "
*
"Astaga seharusnya kau dengarkan aku untuk bermalam di hotel." Jeremy mengomel, ini sudah sangat larut. Dia takut Selena kelelahan jadi jangan harap Jeremy membiarkannya langsung berkerja besok.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Knight (Complete)✓
RomanceBerawal dari liburan 'Selena Maroll' ke pinggiran kota California, saat menikmati liburannya dengan berkeliling ia malah tersesat dihutan terlarang. Penduduk sekitar mengklaim siapapun yang memasuki hutan itu tidak akan bisa keluar. Mengapa? Apakah...