17. Jeremy

277 50 3
                                    

Braakkk

Suara gebrakan pintu berhasil mengagetkan Selena. Ternyata pelakunya tak lain adalah ke empat karyawan lama nya.

Mereka masuk tanpa permisi karena sekarang adalah waktu jam pulang kerja. Jadi mereka bukan karyawan lagi melainkan datang sebagai seorang teman.

"Ada apa ini, sekarang waktunya pulang."

Selena tengah membereskan meja kerja nya.

"Kami ingin berpesta nanti malam. Kau harus ikut." Jawab Elena.

"Yupz, kau tampak sangat sibuk dan butuh waktu untuk melepaskan penat." Tanggapan Momon disetujui oleh Selena.

"Ya karena aku sangat sibuk jadi aku tidak punya waktu untuk hal yang seperti itu."

Tentu karena Selena baru saja dari liburan rahasianya dan ia tak mau lagi semakin menumpuk pekerjaannya.

"Ayolah Selena. Kami berbondong-bondong sengaja memaksa mu untuk ikut. Kau tega sekali." Kegemaran Amel yang sering sekali mengeluarkan wajah melas sekaligus imutnya membuat serasa dirinya menjadi adik diantara mereka.

"Akan ku pertimbangkan nanti."

"Yak kau ini, datanglah ke tempat ini jika berubah fikiran. Ok? Baiklah sekarang kita sebaiknya pulang dan bersiap." Momon mengintrupsi setelah menyerahkan note kecil berisi alamat tempat mereka berkumpul nanti, di ikuti yang lain menuju pintu.

"Ada apa Mia?" Selena bertanya karena melihat Mia menghentikan langkahnya dia ambang pintu sedangkan yang lain telah tak terlihat batang hidungnya.

Mia kembali ke sisi Selena. "Kau berubah Selena." Tatapannya berubah serius.

"Maksud mu?" Selena semakin bingung. Ekpresi Mia antara marah, kesal, dan bercanda.

"Maksud ku kau sekarang lebih sibuk." Tawa renyah pecah namun hal itu hanya berlangsung sebentar.

"Sampai tiga hari kau menyuruh asistant mu untuk mengontrol cafe ini. Biasanya tidak seperti ini. Kau ada dimana hm?"

"Aku ada di rumah. Aku menyuruhnya karena aku sibuk dengan beberapa hal."

"Sibuk apa? Rumah dimana?" Bahkan sadar atau tidak posisi Mia seperti nyaris menghimpit Selena.

"Tentu aku sibuk dengan pekerjaan ku. Rumah ku lebih dari satu jadi aku menyebutnya rumah rahasia karena tak banyak yang tahu soal rumah itu. Mia apa yang kau pikirkan?"

Mia seakan tersadar akan sesuatu.
Dia mengambil kertas yang di pegang Selena.

"Ah aku hanya memastikan Momon tidak memberikam alamat yang salah." Mia mengembalikan kembali kertas itu.

"Kau harus datang nanti ya, mari bersenang-senang." Salam terakhirnya sebelum berlalu.

Selena mengamati note kecil yang dia pegang.

'Nanti ketika pulang perhatikan setiap orang yang menanyai kita kemana kita selama ini. Tetap terus berhati-hati. Aku memiliki banyak sekali rencana selain itu aku punya sesuatu untuk kalian semua.'

Perkataan Maxcel menari-nari diotaknya.

Begitu sampai rumah Selena hanya melihat para maid nya. Giorald telah menghubungi  Selena bahwa dia akan  hang out bersama temannya.

"Bi Martha, Maxcel belum pulang?"

"Belum Nona."

Selena memutuskan untuk mandi dan menyiram tanaman di taman belakang ditemani Martha.

"Kau periksa semua rumah sakit. Cari pria yang memeriksa luka cakaran ditelapak tangannya. Kirim datanya segera, aku tunggu."

Maxcel datang sambil berbicara dengan orang suruhannya.

My Knight (Complete)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang