5. You're The Reason

1K 137 4
                                    

Ada beberapa orang yang telah mengenal cukup lama namun merasa asing, beberapa orang baru saja berkenalan namun seakan telah mengenal lama, dan ada pula sebagian lagi memilih tak ingin mengenal satu sama lain. Hidup memang rumit, ketika kau memilih tak menghadapinya maka kau akan kehilangannya. Bertahanlah pada sesuatu yang rumit itu, karena ia datang bersama kemudahan.

Maxcel, dulu pria itu tak memiliki sesuatu yang ia takutkan jika kehilangan namun sekarang rasanya ia teramat takut jika kehilangan yang satu ini. Cintanya, kekasihnya, wanitanya, dia segala-galanya. Selena membuatnya kembali berpijak di dunia yang terasa asing ini.

And now this is the first time he's say hallo to other people.
Hei mereka menjawabnya terlalu lambat membuat Maxcel berusaha meredam keinginan di kepalanya untuk segera merobek mulut siapapun yang ditanyainya untuk menuju Cafe Beffee. Finally, pria itu menampilkan wajah stoic-nya di jalan raya yang diseberangnya terdapat bangunan dengan papan nama cafe tujuannya, matanya berbinar saat melihat sosok pujaannya dibalik pintu kaca di depannya.

"Gotcha."

Maxcel menghentakkan kakinya untuk mengikis jarak diantara mereka.

"Selena..."

Selena yang terlibat perbincangan hangat dengan salah satu pengunjung Cafe reflek memutar tubuhnya kebelakang begitu merasa ada yang menyebut namanya. Tersenyum sebagai sebuah sambutan untuk orang yang baru mengisi hatinya.

Selena menerima rangkulan Maxcel dan sedikit tersentak begitu pria itu memberikan kecupan singkat untuknya. Ia masih canggung untuk hal seperti itu.

"Kau menemukan ku Max." ucap Selena tanpa memudarkan senyumannya.

"Kau tahu aku ingin menyantap salah satu menu yang ada disini." Maxcel merapikan rambut gondrongnya.

"Kau akan mendapatkan pelayanan terbaik disini." Selena menuntun Maxcel menuju dapur. Seperti dugaannya para pegawainya terperangah bahkan mereka berhenti melakukan aktivitasnya dan berubah menjadi patung secara mendadak. Apa mereka terhipnotis dengan ketampanan Maxcel, atau mereka terlalu kaget Selena yang tak pernah dekat dengan seorang pria tiba-tiba saja membawa pria sambil berpegangan tangan, atau ada hal lain. Yang jelas berbagai macam praduga hinggap di fikiran Selena tak kala melihat sorot mata dari masing-masing pegawainya.

Hal itu kontan saja membuat dirinya kaku dan tak tahu harus berbuat apa. Bagaimana cara bercerita dan memulainya, mungkin langsung memperkenalkan Maxcel sebagai kekasihnya merupakan pilihan yang baik.
Tapi mereka pasti akan bertanya, sejak kapan mereka memiliki hubungan? Sedangkan perkenalan mereka sangat jauh dari kata ekspentasi.

"I'm Maxcel, Selena's boyfriend."

Tanpa di duga suara serak itu mengintrupsi kepada setiap orang untuk berhenti dari lamunannya.

Tak ada yang menjawab selain mereka melemparkan senyum kakunya. Selena tahu pegawainya pasti sungkan menanyakan ini itu terhadapnya disaat jam kerja terlebih masih ada Maxcel. Selena tahu ada banyak pertanyaan tertahan dikepala mereka, Selena cekikikan melihat ekspresi para pegawainya.

"Max, kau tunggulah di meja yang kosong aku akan membuatkan mu steak."

"No, aku akan menunggu mu menyiapkan makanan ku disini. Ah aku ingin makan berdua saja dengan mu."

Sebenarnya Maxcel sangat tidak suka keramaian, dia benci dilihat oleh dunia luar. Sungguh yang ia butuhkan hanya setiap waktu yang dihabiskan bersama Selena.
Dunia Maxcel hanya ada Selena.

Selena paham dan tak menimpali lagi, dipikirannya mungkin karena mereka pasangan baru jadi tak apa jika Maxcel bersikap manja padanya.

"As you like, babe."

My Knight (Complete)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang