Tiga.0.sembilan - Berakhir

1.5K 48 7
                                    

Happy reading...😘

Keesokan harinya, Harsha dan keluarganya pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Arka. Kehadiran mereka disambut hangat oleh keluarga Arka. Harsha ijin untuk menengok Arka di ruangannya, mama Karin mengangguk seraya tersenyum.

Harsha masuk dengan menatap sendu keadaan Arka saat ini. Ia rindu dengan keberadaan Arka yang sebelumnya begitu membuatnya terhibur ketika sedih.

"Arka, gimana keadaanmu sekarang? Cepet sadar ya...aku kangen." Harsha menggenggam erat tangan Arka yang terpasang infus dengan menitikkan air mata.

"Maaf, karena kesalahpahaman ku yang membuatmu berakhir seperti ini. Aku akan selalu datang kesini untuk menemuimu. Jadi cepatlah sehat." Harsha memilih untuk tetap menemani Arka meskipun keluarganya mengajaknya untuk pulang.

"Sayang, mama dan yang lain pulang dulu ya. Kamu jangan pulang terlalu malam, dan jangan lupa makan," ujar mama Nindy.

"Iya ma... hati-hati."

"Nanti kalo lo mau pulang telfon gue aja, ntar gue jemput," ujar Kelvin, Harsha hanya mengangguk. Kini di ruangan itu Harsha tak lagi berdua dengan Arka, orang tua Arka juga ada bersamanya.

"Nak, kamu kenapa gak ikut pulang? Istirahat saja di rumah," ucap mama Karin.

"Harsha pengen nemenin Arka tante. Harsha akan selalu disini sampai Arka sadar, karena ini semua salah Harsha."

"Jangan salahkan dirimu sendiri, ini udah menjadi takdir Arka untuk mengalami semua ini. Kamu makan dulu gih udah waktunya makan siang, didepan ada Zio yang bakal nemenin kamu."

"Tapi tan..."

"Udah, makan dulu. Nanti juga dilanjut jagain Arka nya, ya."

Harsha menuruti ucapan mama Karin, ia pun beranjak meninggalkan ruangan hingga tersisa  mama Karin dan Arka yang terbaring lemah.

"Cepat sehat ya nak, kasihan Harsha. Dia selalu menyalahkan diri sendiri sejak kamu seperti ini," ucap mama Karin sambil mengelus rambut Arka lembut.

Harsha dan Zio pergi menuju kantin rumah sakit untuk memesan makanan. Harsha melihat gadis berponi melambaikan tangannya ke arah Harsha dan Zio berada. Zio membalas melambaikan tangannya membuat Harsha sedikit bingung.
Itu cewek bukannya temen cewek gila yang kemaren? Dan itu cewek yang pernah ditaksir kak Kelvin.

"Hai Harsha, gue Lisa temen cewek yang sedikit gila kemarin," ujar Lisa seraya menjulurkan tangannya, Harsha membalas uluran tangan Lisa seraya tersenyum.

"Lo kenal gue?"

"Iya dong. Udah kenal waktu ketemu di supermarket dulu yang lo bareng abang lo itu kan."

"Iya hehe."

"Maafin Hyerim ya, dia sedikit terganggu akibat insiden sebelumnya jadi ya gitu. Udah diceritain kan ama Zio?"

"Iya udah kok."

"Oh iya mau pesen makanan apa biar gue beliin."

Ketika Lisa bangkit dari tempat duduknya, Zio langsung menyuruh Lisa untuk kembali duduk membuat Harsha mengernyitkan dahi.

"Biar gue aja yang beli, cewek lebih baik duduk manis aja oke. Nasi goreng mau gak?"

Lisa dan Harsha hanya mengangguk, dan Zio beranjak meninggalkan mereka untuk memesan makanan.

"Zio bersikap manis sih ke cewek tapi cuma ke temen doang, ke cewek lain mah cuek kadang judes," ucap Harsha.

"Serius? Di sekolah dia gak genit sama cewek kan?" tanya Lisa.

My Nerd Boy Is Most WantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang