Delapan- Keributan

2.6K 116 0
                                    

Matahari mulai muncul memancarkan sinarnya...

Author POV

Posisi di rumah Arka - ketika matahari telah terbit. Alarm Arka yang berbunyi,langsung dia matikan. Arka bangun tepat jam 6.00 pagi dan dia langsung pergi menuju kamar mandi.

Setelah selesai, dia lalu memakai seragam sekolahnya seperti biasa. Rapi namun diberlebihan,khas nerd sekali. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.

Tok tok tok

"Iya masuk,pintunya gak dikunci." lalu yang masuk ternyata adalah mamanya.
"Sayang." kata mama.
"Eh iya ma."
"Mama kira kamu belum bangun jadi mama berniat mau bangunin kamu."
"Hehe iya nih ma,lagi pengen bangun pagi aja."

Mama menyipitkan matanya dan bertanya. "Tumben kamu bangun pagi,pengen ketemu pacar kamu ya?"
"Ih...apaan sih ma. Aku gak punya pacar kali ma." bantah Arka.

"Hahaha...iya deh sayang. Kalo udah punya pacar atau gebetan, langsung kenalin ke mama loh ya." goda mamanya.
"Mama apaan sih." balas Arka.

"Ayo cepat turun kalo sudah selesai ya."
"Iya ma."
Mamanya pun keluar dari kamar Arka.

Mama ada-ada aja deh. Pacar apaan coba. Ucap Arka sendirian.

*************
Posisi di rumah Harsha - Harsha yang sudah bersiap untuk ke sekolah langsung turun untuk sarapan.
Sesampainya di ruang makan ternyata disana hanya ada mamanya.

"Pagi mamaku tercinta." sapa Harsha.
"Pagi juga sayang." balas mamanya.

"Papa sama kakak belum keluar ma?" tanya Harsha sambil menarik kursi makan untuk dia duduki.

"Belum sayang. Mungkin masih siap-siap." Harsha hanya mengangguk.

Tak lama kemudian,papa dan kakaknya datang.

"Pagi ma...eh lo tumben ada di meja makan duluan nyet. Pasti kelaperan nih" ucap Kelvin.
"Apaan sih lo kebo." balas Harsha.
"Udah jangan berantem pagi-pagi,ayo makan." ajak papa Tama. "Oh iya Harsha sayang,kamu berangkatnya mau sama papa atau kakakmu?" lanjutnya.

"Sama Kelvin aja deh pa. Biar Harsha jadi tanggung jawab Kelvin kalo berangkat sekolah." jawab Kelvin.
"Ya sudah. Bagus kalo gitu Vin. Itu baru namanya kakak." puji papa Tama.

Kelvin menatap Harsha sambil menaik turunkan alisnya,sedangkan Harsha melengos.

Setelah selesai sarapan. Harsha dan Kelvin mencium punggung tangan kedua orang tuanya dan keluar untuk berangkat ke sekolah.

*************
Harsha POV

Sesampainya di depan gerbang sekolah,gue pun turun. Baru hendak melangkah tiba-tiba kak Kelvin manggil gue.

"Eh Sha." gue pun noleh "apaan?" balas gue.
"Lo gak mau ngucapin assalamualaikum gitu ke kakak ganteng lo ini,main nyelonong aja." dengan malas ngeliat mukanya gue pun akhirnya bilang "assalamualaikum kak" tanpa banyak waktu lagi gue langsung kabur dari hadapan kakak gue itu.
Dasar...punya kakak kok nyebelin amat. Kesal gue.

Harsha...

Ada yang manggil gue dan ternyata itu Arka.

"Iya ada apa ka?" tanya gue.
"Gakpapa cuma manggil lo doang." jawab Arka.
"Ya udah. Ke kelas bareng yuk." ajak gue. Dia pun hanya mengangguk.

Meskipun kelas kami beda,tapi kami pun berjalan beriringan sampai kami akhirnya berlawanan arah.

***********
Sudah waktunya istirahat. Gue dan sahabat gue seperti biasa menuju kantin. Selama perjalanan ke kantin,gue gak ngeliat Arka dimana-mana. Gue celingak-celinguk buat mastiin keberadaan dia di kantin.

"Sha...lo cari siapa sih?" tanya Shella.
"Haa?? Apa??" tanya gue galfok.
"Nyari siapa lo? Sampek gak fokus gitu gue tanyain" kata Shella.
"Gak nyari siapa-siapa. Eh kalian gak punya drakor baru gitu." ucap gue mengalihkan pembicaraan.

"Gue sih gak punya." kata Rara
"Gue juga" kata Elsa
"Gue punya entar kalo lo mau,lo bawa flashdisk entar gue copy." kata Shella.
"Oke."
Syukurlah Shella berhasil gue alihkan. Batin gue.

Arka POV

Ketika udah waktunya istirahat, entah kenapa gue males keluar kelas. Rasanya gue pengen aja tidur di kelas setelah kebiasaan lama gue hilang.

"Ka...lo gak mau ke kantin?" tanya Dimas. "Ayo ka kita ke kantin,perut gue udah chat gue nih katanya laper." lanjut Andy.
"Kalian ke kantin aja...gue lagi males keluar kelas rasanya pengen tidur." balas gue.

"Serius lo gak mau ke kantin?" tanya Dimas lagi.
"Iya...kalo gue udah gak males entar gue susul deh."
"Oke deh bro...kita ke kantin dulu" kata Andy. Gue pun hanya mengangguk dan mereka pun pergi.

Niatan gue yang ingin tidur pun diurungkan gara-gara perut gue mulai berdisko di dalem. Gue pun keluar untuk menyusul Dimas dan Andy.

Setibanya di kantin,gue memesan makanan dan minuman ke bu yayuk (pedagang) di kantin. Sambil menunggu pesanan,gue celingak-celinguk mencari keberadaan Dimas dan Andy. Dan gue melihat mereka masih asyik ngobrol. Setelah pesanan gue selesai,gue pergi menghampiri mereka.

"Hey,masih pada asyik ngobrol kalian." sapa gue.
"Loh...lo ke kantin? Tadi kita ajak katanya mau tidur." ucap Andy.
"Tau nih bocah." lanjut Dimas.

"Pengennya sih gitu,tapi perut gue tiba-tiba ngedisko ini." balas gue.
Dimas dan Andy hanya terkekeh.
Setelah gue selesai makan tiba-tiba ada yang menggebrak meja tempat gue dan temen gue duduk.

Brakk...

Mereka lagi. Batin gue

"Hey si cupu...apa kabar? Gak kangen sama kita?" tanya Deon yang diikuti tawa dari temannya.

"Eh kalian gak usah ganggu Arka deh." bela Dimas.
"Lo gak usah ikut campur deh." bentak Roy.
"Gak usah bentak-bentak dong lo." Andy pun tak terima.

"Udah gak usah ribut ini kantin." ucap gue yang merasa tak ingin ada keributan.

Semua yang ada di kantin menatap keributan yang dibuat Deon itu.

"Dasar pecundang lo" kata Theo kasar.

Gue bener-bener berusaha buat nahan emosi ketika itu sampai pada akhirnya...

Pertama kali buat cerita jadi rada aneh. Jangan lupa votment ya.😊
To be continue...💕

My Nerd Boy Is Most WantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang