Happy reading...😘
Harsha yang masih syok dengan kejadian tadi pagi, terus murung membuat Rara dan Elsa bingung untuk membuatnya ceria lagi. Rara berharap pengambilan ijazahnya hari ini cepat berlalu agar Harsha bisa cepat beristirahat di rumah tanpa harus bertemu dengannya hari ini. Namun harapan Rara tak terkabulkan, hingga pukul 8.30 tak ada tanda-tanda guru akan datang ke kelasnya dengan membawa setumpuk ijazah serta penghargaan untuk siswa yang berprestasi sesuai yang disampaikan kepsek sebelumnya.
Harsha hanya diam bagaikan patung yang hidup namun tak bisa berbicara. Rara merasa panik ketika melihat seseorang dari arah pintu yang Rara harap tak muncul dihadapan Harsha sekarang. Orang itu adalah Arka, ia melangkah menuju ke tempat duduk Harsha, Rara dan Elsa berada.
"Sha, aku dari tadi nungguin kamu di kantin." Harsha tak menggubris dan memilih melengos untuk tak menatap wajahnya. Arka mengambil kursi untuk duduk berdekatan dengan Harsha, Rara dan Elsa sedikit gelisah melihat keduanya entah apa yang akan terjadi.
"Hey, kamu kenapa sih Sha. Kamu marah sama aku? Tadi malem masih baik-baik aja." Harsha tetap tak bergeming, ia masih setia untuk berdiam diri.
"Sha, jawab aku dong. Kamu kenapa? Ada apa? Kasih tau aku juga dong biar aku tau." Harsha mulai jengah mendengar ucapan Arka, ia bangkit dari duduknya dan Arka pun mengikutinya dari belakang begitu pula dengan Rara dan Elsa.
"Sha, please jangan diemin aku kek gini. Kalo kamu marah sama aku luapin aja tapi jangan diemin aku kek gini." ucapan Arka sukses membuat Harsha berhenti sebelum ia keluar dari kelasnya. Harsha berbalik tanpa diduga ia menampar Arka cukup keras.
Perih,panas,sakit, itulah yang mungkin dirasakan oleh Arka saat ini. Rara, Elsa, dan beberapa teman sekelasnya yang berada di kelas sangat kaget dengan apa yang dilakukan oleh Harsha.
Arka menatap wajah Harsha yang kini memerah menahan air matanya untuk tidak keluar dihadapan Arka. Namun sayang, air matanya tak dapat dibendung lagi. Harsha berlari meninggalkan Arka yang masih mematung akibat tamparan yang tak terduga. Rara dan Elsa berlari mengikuti Harsha dari belakang, mereka melihat Harsha yang sedang dihadang oleh seorang laki-laki. Harsha yang sedang marah langsung memakinya.
"Ngapain lo halangin jalan gue ha? Pergi lo dari hadapan gue."
Namun laki-laki itu tetap menghadang Harsha, ia ingin sekali menghibur Harsha yang sedang bersedih.
"Lo udah tau Arka yang sebenernya kan? Dia udah nyakitin lo." ucap laki-laki itu.
"Apa itu lo yang ngirim kotak sialan ke gue ha?" Harsha yang masih terbawa emosi tidak bisa berbicara santuy.
"Iya itu gue, gue gak mau lo dibohongin melulu sama cowok br****ek itu"
"Lo gak usah sok peduli ke gue."
"Lo juga temen gue Sha, gue emang pernah buat salah sama lo. Tapi lo tetap gue anggep temen."
Harsha hanya diam, ia kembali menangis mengingat kembali ketika ia menampar kekasih yang begitu berarti dihidupnya. Laki-laki itu memeluk Harsha dan menepuk bahunya pelan, Rara dan Elsa masih terpaku tak jauh dari Harsha berada. Tanpa di duga, Arka berada tak jauh dari Rara dan Elsa, ia melihat Kinan yang sedang memeluk kekasihnya. Laki-laki itu adalah Kinan gaess:v
Tak hanya pipinya yang terasa perih, hati Arka kini merasa lebih perih daripada bekas tamparan Harsha. Arka melenggang pergi menuju parkiran namun ketika di lapangan ia berpapasan dengan Zio.
"Ka, lo kenapa? Pipi lo merah jir, mata lo juga merah." ucap Zio yang tak tau apa yang sedang terjadi kepada sepupunya.
"Gue mau balik."
![](https://img.wattpad.com/cover/121759296-144-k776621.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Nerd Boy Is Most Wanted
Novela Juvenil[> V BTS ~ Irene RV<] Pertemuan tak terduga hingga perasaan yang muncul tanpa kita harapkan, akankah semua berakhir manis atau berakhir tragis? Gue yakin cinta yang tulus akan berakhir manis meski ada sedikit pahit yang akan menghiasi cerita cinta s...