Sudah sepuluh tahun berlalu, semenjak kejadian itu mereka benar benar nggak bisa menemukan Kookie lagi. Lebih tepat nya terlambat.
Flasback
Setelah sambungan telfon terputus sepihak, Ara seketika menangis menjerit mencoba menghubungi nomer itu lagi tapi tidak bisa. Maid yng mendengar suara manjikannya langsung berlari menghampiri. Melihat majikan nya sudah terduduk sambil menangis membuatnya khawatir.
"Nyonya kenapa" bukanya menjawab, Ara malah berdiri dan melangkah keluar rumah.
Maid yng bingung pun langsung menelfon Hyungsik, memberitahu keadaan istrinya.
Setelah mendapat kabar dari maid rumah, Hyungsik segera pulang. Beruntung saat diperjalanan dia melihat istrinya terduduk ditrotoar yang tak jauh dari rumah.
"Sayang"
Mendengar sura suaminya, Ara segera menghambur kepelukan Hyungsik.
"Kookie hiks, Kookie pergi..anak aku hiks Kookie" ucap Ara sambil menyodorkan handphone nya kehadapan Hyungsik. Sedangkan Hyungsik yang nggak tau apa-apa jadi bingung.
"Kamu kenapa, Kookie kenapa sayang, dia pergi kemana..coba cerita pelan pelan"
"Tadi hiks, Dia nelfon aku..Kookie nelfon aku bilang mau jalan jalan, tapi abis itu dia bilang mau bawa Kookie pergi..hiks...dan dia bilang jangan cari mereka"
Medengar cerita dari istrinya cukup membuat Hyungsik kaget, dia tidak tau jika orang itu akan senekat ini. Tapu yang membuat Hyungsik semakin kaget, saat istrinya tiba tiba pingsan.
Hyungsik segera membopong istrinya kedalam mobil, dan membawanya pulang. Nggak lupa dia kasih kabar Taehyung, jika sudah selesai sekolah nya agar segera pulang.
Setelah meletakkan istrinya dikamar dan menyuruh maid menjaganya sebentar. Hyungsik menelfon orang kepercayaan nya untuk melacak nomer yng digunakan untuk menelfon istrinya tadi.
Sambil menunggu kabar dari orang kepercayaannya, Hyungsik melihat kondisi istrinya yang sangat memprihatin kan.
"Aku janji bawa dia pulang, untuk kamu"
Nggak lama Hyungsik mendapat informasi dari orang suruhannya.
Ternyata Jinyong menelfon menggunakan telfon umum yang berada di stasiun kereta. Dan Hyungsik segera bergegas kesana, berharap dapat menemukan Kookie. Setelah menitipkan istrinya kepada maid, Hyungsik segera bergegas pergi.
Saat sampai distasiun, Hyungsik langsung bertemu orang kepercayaannya.
"Dimana mereka?"
"Maaf tuan, sepertinya setelah mereka pergi setelah menelfon tadi" mendengar itu Hyungsik langsung bergegas melihat keberangkatan kereta hari ini.
"Lacak semua keberangkatan hari ini" perintah Hyungsik yng langsung diangguki orang suruhanhya.
Selagi menunggu Hyungsik bertanya kebagian tiket. Entah bagaimana tiba tiba Hyungsik menanyakan keberangkatan ke Busan.
"Keberangkatan menuju busan, sekarang sedang bersiap..laporan keberangkatan baru saja diberitahukan" mendengar itu Hyungsik segera berlari mencari kereta menuju Busan.
Hyungsik berlalari tanpa memikirkan orang sekitarnya, menabrak, menyenggol, bahkan terjatuh. Hyungsik benar benar tidak rela ditinggal Kookie, dia belum siap melihat keluarganya hancur. Akan Hyungsik lakukan apapun agar keluarga nya bahagia.
Namun semua hanya harapan, saat Hyungsik sudah menemukan keretanya. Kereta tersebut sudah berangkat, Hyungsik tetep mengejar sambil memanggil nama Kookie. Tapi nasib tidak berpihak kepadanya, Kookie terlalu jauh untuk dia gapai.
Hyungsik hanya bisa menangis memanggil nama Kookie, dia tidak tau bagaimana menyampaikan kabar ini kepada istrinya. Bahkan tatapan dari orang orang disana tidak Hyungsik hiraukan.
"Dad" tiba tiba Taehyung dateng sambil memeluknya, menguatkan ayahnya jika semua akan baik baik saja.
~TBC~
Annyeong
Nah lo kan kanVoment biar bisa lanjut
~Al~
![](https://img.wattpad.com/cover/156584432-288-k625017.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Smile Kookie
Fanfictionkisah si kecil kookie yang dipenuhi kesedihan. Hanya tangis yang dia terima. Permintaannya tidak rumit. Kookie kecil hanya ingin tersenyum bahagai. ✔️bahasa baku-nonbaku