38

3.6K 355 31
                                    

Pagi ini Jinyong berharap saat membuka pintu ada Jungkook yang menyambutnya dengan pelukan, seperti biasanya. Dan merengek agar Jinyong segera membuatkannya sarapan. Tapi semua itu memang hanya harapan Jinyong saja.

Makanan itu, masakannya masih disana beserta surat yang dia tulis semalam. Jungkooknya tidak pulang ternyata. Menghela nafas sambil menahan sakit didadanya, Jinyong membuang makanan yang sudah basi itu. Setelah membersihkan bekas piring nya, Jinyong segera masuk kedalam kamar, merebahkan tubuhnya diatas kasur.

Sakit, rasanya sangat sakit. Apa ini hukuman untuk dia atas perbuatannya dulu, jika iya Jinyong terima. Memang pantas dia mendapatkan ini semua, bahkan tidak sebanding dengan sakitnya Jungkook dahulu.

"Aku memang tidak pantas menjadi papanya, bahkan untuk membuat dia nyaman bersama ku saja aku tidak bisa..maaf aku belum bisa menjaga buah hati kita dengan baik, apa kamu marah kepada ku..oh iya, kamu kan emang masih marah ya sama aku, aku lupa jika mungkin  kamu nggak akan bisa maafin aku. Aku terlalu banyak membuat kesalahan, kepada mu juga anak kita..maaf ya, aku akan berusaha lagi" Ucap Jinyong sambil melihat fto pernikahannya dulu.

Berucap maaf berkali kali, dengan air mata yang sudah jatuh entah sejak kapan. Memeluk satu satu nya fto dirinya dan mendiang istrinya dulu, hingga tertidur karena kelelahan menangis.

🐰🐰🐰🐰

Disekolah Jungkook sangat gelisah, dan pasti kalian sudah tau penyebabnya. Semalam dia dipaksa untuk menginap, Jungkook lagi lagi tidak bisa menolak apalagi mommy ny sampai menangis. Dan Jungkook berfikir, mungkin papanya akan berfikir dia di rumah Eunwoo, seperti biasanya.

Saat disekolah Jungkook benar benar tidak konsenrtrasi, saat diajak ngobrol Eunwoo pun Jungkook banyak melamun.

Hingga saat ini dia kerja pun juga dengan pikiran kemana mana, mikirkan betapa marah papanya karena dia tidak memberi kabar lagi. Dan saat selesai dengan pekerjaannya dia segera bergegas untuk pulang.

Mengatur nafas sebelum masuk kedalam rumah, memberanikan diri jika memang akan dimarahi. Namun yang dia lihat adalah papanya yang sedang melihat album foto diruang keluarga.

"Eh udah pulang, sini sini liat foto kecil kamu dulu" mendengar papa nya tidak marah membuat Jungkook bingung.

"Lihat deh dek, ini fto kamu waktu masih kecil lucu ya..pipi nya bulet banget"

"Papa"

"Eh eh lihat, ini waktu kamu beberapa hari baru lahir lucu banget ya..ini mama loh yang fto kamu"

"Papa"

"Oh iya lihat ini mama cantik banget ya, ini pas mama menikah sama papa..waktu itu mama bener bener cantik loh deh"

"Pa"

"Eh tapi kita nggak punya fto keluarga ya, duh gimana ya..apa ini papa bawa aja ya ke studio fto biar diedit kaya foto bareng"

"Pap-"

"Ini lagi dek, bag-"

"Papa udah, Jungkook tau papa pasti marahkan sama Jungkook..nggak papa kalau mau marahin Jungkook, tapi jangan kaya gini pa..Jungkook minta maaf pa hiks"

Jinyong tidak tahan lagi, dia segera memeluk Jungkook. Pertahanan nya hancur juga, Jinyong menangis, dia tidak kuat lagi.

"Dek, papa minta maaf ya kalau papa ada salah sama kamu, papa minta maaf dulu pernah jahat sama kamu, sama nenek, sama mama, maaf dulu papa pernah mengabaikan kalian, maaf papa udah kasar ke adek dulu, maaf jika selama ini papa belum bisa jadi papa yang baik buat kamu, papa nggak bisa jadi contoh yang baik buat kamu, maaf kalau kamu nggak bahagia sama papa..maafin papa Jungkook hiks"

Mendengar ucapan papanya membuat hati Jungkook benar benar sakit, Jungkook sangat amat menyayangi papanya, hanya papanya keluara kandung satu satu nya yang dia punya.

"Papa jangan ngomong gitu, Jungkook nggak suka, papa itu papanya Jungkook yang paling hebat, yang paling baik, Jungkook sayang papa, Jungkook bahagia sama papa..papa jangan sedih, Jungkook nggak mau papa sedih"

Mereka berpelukan saling menyalurkan kasih sayang. Sama halnya Hyungsik, Jinyong juga ingin egois lagi. Membawa Jungkook pergi sejauh mungkin, dimana tidak akan ada yang merebut Jungkooknya. Hanya dia, hanya dia dan mendiang sang istri yang memiliki Jungkook.

Tapi Jinyong tidak ingin melukai anaknya lagi, Jinyong sudah sangat sakit saat dimana dulu dia baru membawa Jungkook pergi. Anaknya terus menggigau nama orang lain, saat itu Jungkook masih kecil, terus menanyakan keberadaan mommy, daddy, dan hyung nya. Namun Jinyong selalu menghiburnya dengan hal lain agar Jungkook lupa dan tidak menanyakan lagi.

Hinga beberapa tahun berlalu, Jinyong pikir Jungkook sudah lupa dengan keluarga angkat nya. Ternyata tidak, tanpa sepengetahuan Jinyong diam diam Jungkook masih merindukan keluarga angkat nya itu. Hingga saat Jinyong dinyatakan mengidap penyakit paru paru dan harus segera dioperasi. Dan rumah sakit dibusan menyarankan agar dia di operasi dirumah sakit seoul yang lebih terjamin.

Awalnya Jinyong ragu, karena sudah dipastikan nanti Jungkook akan bertemu dengan keluarga angkatnya. Tapi mengingat bagaiman Jungkook yang amat merindukan keluarganya, akhirnya Jinyong mengalah. Menerima tawaran untuk operasi diseoul sekaligus akan tinggal disana.

🐰🐰🐰🐰

Jungkook terbangun dari tidurnya, dan melihat jam sudah menunjukan pukul 10 malam. Papanya tidak ada, berarti sudah berangkat kerja. Sedikit menggeliat mengingat dia tadi yng menangis dipelukan papanya membuat Jungkook merasa bersalah, dan saat menoleh dia melihat ada kertas diatas nakas.

Dan saat dilihat ternyata dari papanya, yang berisikan bahwa Jungkook sudah bangun jangan lupa makan, papanya sudah memasak tadi dan jika Jungkook tidak nafsu makan dikulkas ada susu pisang.

Melihat betapa sayang papanya kepadanya membuat Jungkook sedih, sudah terlalu banyak kebohongan yang dia buat. Jungkook sudah tidak mau menambah lagi, Jungkook janji akan segera bicara kepada papanya.

Mengambil handphone nya dan menghungi seseorang untuk membantu rencananya.

"Hallo"

"Hallo Jung, kenapa telfon malem malem"

"Wu, beaok bantuin aku ya..aku mau bilang ke papa"

"Oh udah mau jujur, besok aku bantuin..pulang sekolah kan"

"Iya pulang sekolah, aku udah izin kerja buat besok"

"Oke, dadah Jungkook aku mau lanjut tidur lagi"

Sambungan telfon terputus, Jungkook bersyukur memiliki dua sabahat seperti Mingyu dan Eunwoo. Mereka selalu ada saat Jungkook membutuhkan. Dulu saat masih di busan, Mingyu selalu menemaninya kemanapun dia pergi, memghibur Jungkook saat dia rindu keluarga angkat nya, dan juga saat Jungkook terpuruk mendengar papa nya sakit, Mingyu selalu menemani Jungkook.

Hingga saat dia pindah ke seoul, Mingyu langsung menghubungi Eunwoo dan bilang untuk selalu menjaga dan menemani nya. Dan Mingyu juga bilang akan menyusul mereka nanti.

~TBC~

Annyeong
Uwu panjang bgt, sampe bingung mau ngetik apalagi.

Okeh siap siap bentar lagi end

VOMENT DUNGS

~Al~

Smile KookieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang