Mata lentiknya mengerjap beberapa kali saat harus melihat betapa manisnya adegan di hadapannya.
"Ciee selamat ya yang udah lulus SMP!" Ucap Iqbal atau yang kerap disapa Bang Dilan pada Audy adiknya. Iqbal memberikan satu buket bunga mawar beserta boneka lucu.
"Uwuu makasih Bang Dilan!" Iqbal menggelengkan kepalanya lalu mengusak gemas rambut sang adik.
"Selamat ya yang udah lulus walau nilainya pas-pasan!" Ucap Laras pada Filo dengan cengiran khasnya.
"Gue gak ngasih hadiah apa-apa, tapi hari ini gue bakalan neraktir lo sepuasnya!" Filo senyum lima jari sambil mengacungkan jempolnya.
"Capek banget gue liat ginian! Gue juga mau woy!" Sungut Dhani mengerucutkan bibirnya kesal karena hanya selalu menjadi penonton setia dua kakak beradik yang penuh gula ini.
"Minta sono ama Papa Tian!" Ujar Rupin yang mendapat toyoran gratis dari Dhani.
Arkaan Harith Ardhani, biasa dipanggil Dhani adalah anak tunggal yang pinginnya punya saudara tapi gak mungkin!
"Gue kapan diginiin coba? Punya abang tapi kayak orang asing! Iri woy!" Ucap Mila lebih nyerempet curhat.
"Hooh! Iri banget liatnya! Gue juga pengen woy!" Kali ini Chaerin yang berujar. Dalam geng nya hanya mereka berdua yang berstatus sebagai anak tunggal.
"Nopal dirumah nganggur noh! Ambil aja, gue ikhlas lahir batin!" Ucap Rupin bikin Dhani mendelik.
"Makasih aja deh gue!" Adek Rupin itu ngeselin stadium akhir mana ada yang mau.
"Yaudah lah gaes gue mau balik dulu, Mak gue tadi nyuruh jagain si Nopal!" Inilah alasan Dhani gak mau punya adek, nggak mau disuruh jagain!
Setelahnya mereka juga membubarkan diri masing-masing, ada yang memilih untuk pulang ke rumah ada juga yang memilih untuk jalan-jalan.
Dhani mendengus saat melihat story teman-temannya yang memamerkan beberapa foto bersama keluarga mereka saat acara kelulusan tadi.
Dhani mengerucutkan bibirnya saat membuka galeri handphone nya, hanya ada Dhani dan Tian-Papa nya yang tersenyum sambil memegang medali kelulusan.
"Disini.." Ucap Dhani menunjuk foto itu, lebih tepatnya tempat kosong disebelahnya.
"harusnya ada Mama yang berdiri disini," Lanjutnya lalu tersenyum tipis.
Dhani menyandarkan punggungnya pada Sofa ruang keluarga, menyamankan posisi untuk menonton gosip kesayangan sambil mengemil kacang.
Atensi nya beralih ke arah ruang tamu saat mendengar grasuk-grusuk.
"Papa pulang," Ucap Tian lalu menghampiri Dhani.
Dhani menatap Tian dengan mata andalannya membuat Tian tersenyum seraya menaikkan alisnya.
"Mau apa?" Tanya Tian yang sudah paham dengan gelagat anaknya.
"Mau kakak!"
"Hah?!"
......
"Ma, Rama mau adek!" Pinta Rama ntah sudah yang keberapa kalinya. Dia minta adek kayak lagi minta permen.
Dyra, wanita yang sudah menginjak kepala tiga itu hanya tersenyum lembut sedikit menggelengkan kepalanya.
"Kamu abis dari rumah Anjas, kan?" Tanya Dyra yang di jawab anaknya dengan anggukan antusias.
Ramadanish Danial Wijaya, biasa dipanggil Rama. Kepingin banget punya adek karena ngeliat temennya yang baru aja dikasih dede bayi.
"Kalo kamu punya adek apa bisa ngurusnya?" Tanya Dyra seraya meletakkan beberapa lauk di atas meja makan.
"Bisa, Ma!" Jawab Rama lantang membuat Dyra tertawa kecil.
"Rama janji bakal jadi kakak yang baik. Rama bakalan hujanin dia dengan sejuta kasih sayang!" Janji Rama yang dibalas Dyra dengan menaikkan sebelah alisnya.
"Janji kamu Mama pegang!" Ucap Dyra membuat Rama mengerjapkan matanya.
"Jadi? Mama beneran mau ngasih Rama adek?" Tanya Rama dengan mata berbinar. Pasalnya Dyra adalah seorang single parent tapi anak semata wayangnya ini dengan tak wajarnya meminta adik padanya.
"Mungkin," Jawab Dyra dengan senyum jailnya membuat Rama mendengus.
Rama harap dia bakalan bener-bener punya adek!
Hi! Nah jadi gimana menurut kalian perubahan alurnya? Jadi cepet kan hehe
Sekian dan banyak banyak Terimakasih 😍
13.05.2020
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] MOODY; RamaDhani
HumorHanya tentang dua saudara tiri; Rama dan Dhani, Rama yang belajar jadi kakak yang baik dan Dhani yang nyolot terus. "Hargai apa yang kamu punya sekarang karena kamu nggak akan pernah tau kapan Sang Pemilik akan mengambilnya kembali."