19- Broken Angel

10.9K 1.1K 258
                                    

Rama hanya menatap Dhani yang langsung keluar dari mobil kemudian masuk terlebih dahulu ke dalam rumah saat mereka baru saja tiba.

Dhani dibolehkan untuk pulang karena dokter masih akan memantau perkembangannya, namun apabila bertambah parah maka pembedahan akan dilakukan tentunya dengan resiko yang cukup besar.

Sejak membaca hasil tadi raut wajah Dhani menjadi berubah. Sedari tadi ia hanya menatap keluar jendela dangan pandangan kosong.

Rama tau ini adalah hal yang sangat berat terlebih untuk Dhani sendiri.

Dhani berjalan menuju kamarnya dengan tatapan kosong. Keadaannya saat ini persis tiga tahun lalu ketika sang bunda harus pergi meninggalkan nya. Apa ia akan pergi juga?

Saat memasuki kamarnya Dhani menatap nanar photo berukuran besar yang terletak diatas kepala ranjangnya.

Dhani tersenyum kecil saat melihat senyuman manis yang mereka bertiga tampilkan. Dhani merindukan momen itu, momen dimana ia berada di dalam pelukan Vira dan Tian. Apa sebentar lagi dia akan kembali ke pelukan bundanya?

"Lo harus kuat, gue yakin lo bisa sembuh." Ucap Rama berdiri di sebelah Dhani.

Dhani sedikit mendongak menatap Rama yang memandang lurus ke arah photo itu.

"Iya! tapi pala gue mesti di belah dulu!" Sahut Dhani membuat Rama mendengus menatapnya.

"Ya daripada kepala lo dilepas, mending di belah, kan?" Tanya Rama yang mendapat tatapan tajam dari Dhani.

"Gada otak!" Maki Dhani seraya menendang keras kaki Rama membuat empunya meringis namun tak ayal tersenyum juga. Setidaknya anak itu masih bisa marah-marah.

"Lo mau makan apa mandi dulu?" Tanya Rama saat Dhani hendak melepas bajunya.

"Ya makan lah! Gue udah laper dari pagi tadi!" Jawabnya ngegas menatap kesal ke arah Rama yang hanya tersenyum lima jari.

"Mandi dulu gih! Lo kan belum mandi dari pagi tadi," Ucap Rama bercanda setelahnya langsung ngacir sebelum Dhani melemparnya dengan bantal.

Baru beberapa langkah Rama berbalik lagi untuk menanyakan makanan apa yang Dhani inginkan.

"Lo mau makan apa?" Tanya Rama yang menyembulkan kepalanya dibalik pintu.

Dhani menatap Rama dengan ekspresi yang masih kesal, "Ayam geprek cabe nya jangan banyak-banyak!" Jawabnya membuat Rama mengangguk.

Saat ingin beranjak Rama menyempatkan diri untuk meledek Dhani yang tak mengenakan atasan.

"Udah berapa bulan?" Tanya Rama nyengir kuda menatap perut Dhani abis itu langsung ngacir sebelum Dhani berpikir untuk melemparnya dengan lemari.

"Kurang ajar! Gada otak!" Misuh Dhani lalu segera memakai bajunya.

Dhani hendak beranjak menuju dapur namun nada dering yang berasal dari handphonenya membuat Dhani segera mengambilnya dan menggeser tombol hijau.

"Halo, pemilik nomor ini sedang sibuk tak ingin diganggu, silahkan menelpon lain kali." Ucap Dhani membuat orang yang berada di seberang sana mendengus.

[✓] MOODY; RamaDhani Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang