"Loh? Dhani kok belum siap-siap? Hari ini masih MPLS, kan?" Tanya Dyra saat melihat Dhani memakai baju kaos biasa dengan celana selutut.
"Maa.. Dhani skip ya hari ini," Melas nya dengan mata andalan, puppy eye.
"Kenapa hmm?" Tanya Dyra lalu mengusap gemas pipi gembul anaknya.
"Gatau, Ma. Rasanya pusing gitu, terus mual juga." Jawab Dhani masih dengan wajah melasnya. Dyra gemes banget ngeliatnya.
Dyra kemudian menyentuh dahi dan leher Dhani yang terasa hangat. "Duh anak Mama lagi gak enak badan, ya? Yaudah hari ini istirahat aja di rumah," Ujar Dyra membuat Dhani sumringah di dalam hati.
Sebenarnya alasan utama Dhani skip hari ini karna dia gak mau dihukum lagi. Udah cukup aja dua hari kemaren kena hukum mulu! Bikin darah tinggi!
"Eh? Anak Papa kok masih ngegembel gini? Udah hampir jam enam loh," Celetuk Tian yang baru aja datang.
Dhani mendecak menatap sebal ke arah Tian, "Bagus banget anaknya dikatain gembel," Gerutu Dhani mencebikkan bibirnya.
"Ya maap," Ucap Tian cengengesan. Mereka lalu menuju meja makan mendudukkan diri di kursi masing-masing.
"Pagi," Sapa Rama yang langsung duduk di kursi nya.
"Ini juga kenapa masih belum berangkat? Udah jam 6 noh," Tanya Tian menatap Rama yang biasanya jam setengah 6 udah ilang orangnya.
"Hehe telat bangun tadi, trus mau sarapan dirumah aja," Jawab Rama yang mendapat anggukan dari Tian.
"Trus yang satu ini kenapa masih pake baju biasa?" Tanya Tian menatap Dhani.
"Dhani skip aja hari ini," Jawab Dhani seraya mengambil dua potong ayam goreng.
Rama menoleh ke arah Dhani, beneran gak mau ke sekolah dia hari ini gara-gara kesel dihukum mulu.
Tian mengernyit menatap anaknya yang suka aneh-aneh ini, "Kenapa?" Tanya Tian tapi Dhani diem aja ngeliatin dia datar.
"Dhani lagi gak enak badan, Mas." Jawab Dyra mewakili.
Rama dan Tian menatap Dhani dengan mengangkat sebelah alis terheran-heran. Gak enak badan tapi kayaknya baik aja tuh, semangat banget makanin ayam goreng.
"Yaudah hari ini Dhani istirahat aja," Ucap Tian pada akhirnya.
Selesai sarapan, Tian dan Dyra pamit duluan berangkat ke kantor.
"Istirahat yang bener ya," Ucap Tian lalu mencium puncak kepala anaknya. Sebenarnya Tian khawatir ninggalin Dhani dalam keadaan kayak gini tapi mau gimana lagi Tian harus kerja. Begitupun dengan Dyra.
"Maaf ya Mama gak bisa nemenin, cepet sembuh kesayangannya Mama." Ucap Dyra tak enak hati lalu mencium lembut dahi Dhani. Dirinya merasa gagal jadi ibu untuk anak tirinya ini.
"Dhani gak pa-pa kok, cuman mau tidur aja." Jawab Dhani lalu tersenyum manis membuat Dyra mencubit gemas pipinya.
"Kita pamit ya sayang, selamat beristirahat." Tian dan Dyra lalu beranjak meninggalkan kedua anak mereka yang masih ada di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] MOODY; RamaDhani
HumorHanya tentang dua saudara tiri; Rama dan Dhani, Rama yang belajar jadi kakak yang baik dan Dhani yang nyolot terus. "Hargai apa yang kamu punya sekarang karena kamu nggak akan pernah tau kapan Sang Pemilik akan mengambilnya kembali."