13- Nggak buruk juga

10.3K 1.2K 184
                                    

Sesampainya di rumah Dhani langsung turun dari motor Rama. Sumpah ya kaki nya berasa LDR kalo naik motor Rama tuh, yang kiri di Sabang yang kanan di Merauke saking gedenya menurut Dhani.

Dhani berjalan mendahului Rama dengan langkah pelan karena rasa pusing masih betah bertamu dikepalanya.

Dhani terhuyung ke depan kehilangan keseimbangannya, untungnya Rama dengan sigap menangkap Dhani.

"Gue bisa sendiri!" Ucap Dhani menepis tangan Rama yang bertengger di pundaknya.

Rama mendengus, "Gak usah keras kepala!"

Kini giliran Dhani yang mendengus, dia ngerasa risih tapi apalah daya badannya emang terasa lemas banget jadinya Dhani nurut aja.

"Id card nya kenapa sampe ilang?" Tanya Rama seraya membantu Dhani mendudukkan dirinya di ranjang.

"Gatau! Diambil setan kali!" Jawab Dhani kesal. Pokoknya yang ngambil id card nya itu makluk terkutuk!

Rama senyum geli sambil menggelengkan kepalanya, "Yakali, emang lo naroh nya dimana? Kenapa mesti di lepas coba?" Tanya Rama bikin Dhani mendengus.

"Ya malu lah! Apaan id card pake photo selfie!"

"Ngapain malu? manis gitu." Balas Rama yang kini ikut mengambil tempat di sebelah Dhani.

Dhani merengut membuang pandangannya kearah pintu dengan telinga yang memerah. Sialan.

Rama melirik gemas ke arah Dhani, kenapa jadi malu-malu kucing gitu.

"Mending tidur daripada kemusuhan ama Setan," Ucap Rama lalu merebahkan dirinya. Dhani mendengus abis itu juga ikut merebahkan dirinya.

"Lu gak balik lagi ke sekolah?" Tanya Dhani sambil menyamankan posisinya.

Rama melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, jam 12 kurang 15 menit.

"Gue mau tidur bentar, capek banget akhir-akhir ini." Jawab Rama yang Dhani respon dengan anggukan.

Baru beberapa menit memejamkan mata Dhani udah pergi ke alam mimpi mungkin karena efek kepalanya yang pusing bikin Dhani langsung tidur pulas. Tak lama Rama juga menyusul karena efek kelelahan beberapa hari ini gak ada istirahat selain di malam hari.

Rama mengerjapkan matanya pelan saat merasakan sebuah tangan melingkar di pinggangnya.

Rama tersenyum simpul saat tau Dhani tidur sambil meluk dia. Posisi mereka berhadapan saat ini dengan Dhani yang membenamkan wajahnya di dada bidang Rama.

Sebenarnya setiap malam Dhani itu tidurnya agak jauhan sama Rama tapi pagi nya Rama pasti bangun dalam keadaan Dhani yang melukin dia tak lupa kakinya juga ikutan meluk alias Rama udah jadi guling hidupnya Dhani.

Rama melirik jam yang ada diatas nakas dan seketika itu juga dia meringis, "Mampus! Gue kebablasan," Gumam Rama dalam hati karena jam sudah menunjukkan pukul 4 lewat 25 menit.

Berhubung udah jam segitu Rama memilih untuk tetap dalam posisi ini sampai Dhani bangun.

Rama menunduk sedikit guna melihat wajah damai dari seorang Ardhani kalo lagi tidur.

[✓] MOODY; RamaDhani Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang