Rama berdiri dengan melipat tangan di depan dada. Dari depan UKS dia memperhatikan Dhani dan dua siswa lainnya yang lagi dihukum berdiri menghadap tiang bendera selama 15 menit. Angel memberikan hukuman itu dengan alasan supaya mereka bisa lebih disiplin.
Rama gak habis pikir, bukannya tadi pagi atribut Dhani masih lengkap? Kenapa sekarang bisa hilang?
Saat Angel memeriksa ID Card tadi yang nggak ada disuruh maju dan dengan berat hati Dhani maju lagi untuk yang kedua kalinya! Pokoknya ini yang terakhir! Dhani udah nyumpahin siapapun yang ngambil ID Card nya jadi jomblo seumur hidup!
"Adek lo napa dah? Demen banget dihukum," Celetuk Anjas yang tiba-tiba muncul berdiri di sebelah Rama.
"Gak ngerti lagi gue. Tadi pagi pas materi gue masih liat dia pake id card kok. Napa sekarang jadi ilang?" Rama masih menatap Dhani dengan bingung.
"Masa ada yang jail sih? Kayaknya gak mungkin dah," Ujar Anjas jadi malah ikutan mikir.
"Weh napa pada disini sih? Ke aula woy!" Interupsi Gio menghampiri mereka.
"Si bulan lagi ngeliatin bumi nya kepanasan ahaha!" Ledek Anjas yang masih belum move one dengan kejadian semalam. Gio ikut tertawa sambil menggelengkan kepalanya, ada-ada aja kakak-adek baru itu.
Gio dan Anjas adalah teman dekat Rama yang sudah pasti tau tentang Dhani.
Rama juga sama diledek teman-teman OSIS nya tapi bedanya Rama biasa aja gak kayak Dhani yang misuh-misuh.
"Duh lindungin dong bumi nya kesian tuh wkwk!" Rama hanya geleng-geleng kepala sambil senyum merespon kedua temannya ini.
Rama mengedarkan pandangannya mengalihkan fokus supaya gak ketawa lagi. Namun, manik nya menangkap sosok perempuan yang sedang berdiri di ujung bangunan kelas di seberangnya.
Rama mengernyit menatap Angel yang berdiri di sana dengan melipat tangan di depan dada. Atensi Angel sepenuhnya mengarah pada Dhani dan dua orang siswa lainnya. Mungkin dia lagi mengawasi mereka pikir Rama.
Sedangkan Dhani lagi bikin list kata-kata umpatan terbagus yang dia tau. Mau dibukukan aja biar jadi bahan referensi orang lain! Kesel banget!
Mungkin hampir 10 menit Dhani berdiri disini kayak orang gak ada kerjaan. Untungnya mereka nggak disuruh hormat, coba aja kalo disuruh udah patah kali tangannya.
Dhani memejamkan matanya saat rasa sakit itu datang lagi. Mengepal kuat jemarinya disisi jahitan celana abu-abu nya.
Saat membuka matanya, Dhani merasa dunia nya berputar lalu ia memejamkan matanya lagi seraya menggelengkan kepalanya. Bukannya membaik tapi malah sebaliknya.
Angel memperhatikan Dhani dari kejauhan dengan seringaian tipis tercetak di wajah bidadarinya. Dirinya sedikit puas setidaknya kali ini hukuman yang Dhani dapatkan lebih bagus dari pada yang semalam.
"Gue mau liat, apa lo bisa bertahan?" Ucapnya lalu tersenyum miring.
Saat upacara pembukaan semalam Angel bertugas berjaga di belakang kelas 10 sebagai anggota PMR. Angel bisa melihat dengan jelas Dhani yang memegang kepalanya seperti orang kesakitan, alhasil dirinya ingin mengetes apakah bocah itu punya kesehatan yang buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] MOODY; RamaDhani
HumorHanya tentang dua saudara tiri; Rama dan Dhani, Rama yang belajar jadi kakak yang baik dan Dhani yang nyolot terus. "Hargai apa yang kamu punya sekarang karena kamu nggak akan pernah tau kapan Sang Pemilik akan mengambilnya kembali."