Memikirkan permintaan dari anaknya waktu itu, Tian memutuskan untuk segera meminang wanita yang sudah ia pilih. Wanita yang ia yakini mampu menjadi pendamping sekaligus ibu yang baik buat Dhani.
"Dhaanii... " Panggil Tian yang berada di ruang keluarga menonton sinetron malam.
"Ada apa Pangeran memanggil Raja," Sahut Dhani yang berjalan menghampiri Tian dengan membawa satu toples kacang.
"Mana ada Raja mau di panggil Pangeran,"
"Oiya betul juga," Ucap Dhani manggut-manggut.
"Kerjaannya sih maskeran mulu tapi hobinya ngemilin kacang," Cibir Tian menatap Dhani dengan ekspresi datar.
"Yang penting usaha," Sahut Dhani menampilkan senyum termanis nya.
"Matamu!"
"Melemahkan ku..." Sambung Dhani bernada.
"Saat pertama kali ku lihat mu..." Sambung Tian tak kalah bernada dengan gaya ala orang India kalo lagi joget.
"Dan jujur ku tak pernah merasa.. Ku tak pernah merasa kau gantengg,"
Tian menjitak pelan jidat Dhani membuat empunya misuh-misuh.
"Aduh maskernya ke apusss!" Misuh Dhani seraya mengambil handphone Tian yang case nya berupa cermin.
"Tuhkan! Papa sih!!"
"Biarin!" Ucap Tian kemudian memeletkan lidahnya.
"Papa manggil Dhani kenapa?" Tanyanya dengan muka sebal.
"Mau punya Kakak, kan?" Tanya Tian seraya menaikturunkan alisnya.
"Mauuuu!" Jawab Dhani antusias. Bodo amat lah maskernya retak.
"Kalo mau punya kakak berarti Dhani juga punya Mama, mauu?" Tanya Tian membuat wajah antusias Dhani langsung hilang.
"Papa mau nikah?" Tanyanya membuat Tian sedih melihat ekspresi Dhani yang gak bisa dijelasin.
"Dhani setuju nggak?" Tanya Tian seraya menggenggam tangan anaknya.
Dhani menghela napas, setelah kepergian sang bunda tiga tahun lalu akhirnya Tian memilih untuk membuka hatinya lagi. Lalu ada kah alasan Dhani untuk menolaknya?
"Ya serah sih kalo Papa mau nikah toh Papa juga yang jalanin," Ucap Dhani kembali pada ekspresi ngeselin minta ditabok.
"Pernikahan kali ini beda lah, sekarang Papa punya kamu. Ada orang yang harus dijaga kenyamanannya bukan Papa aja,"
"Geli ih Papa sok sok an manis gini," Ucap Dhani membuat Tian gemas dan medaratkan beberapa ciuman ditangan anaknya.
"Jadi setuju, kan? Dhani jadi punya Mama sekaligus Kakak," Ucap Tian yang di tanggapi Dhani dengan anggukan menggemaskan nya.
Di lain tempat nampak wanita itu sedikit gelisah ingin menyampaikan sesuatu pada anaknya.
"Mama kenapa si? Kok bolak-balik mulu kayak setrikaan?" Tanya Rama yang sedari tadi bingung melihat Dyra mondar-mandir di belakangnya. Bukannya apa, Rama jadi gak fokus nonton acara kesukaannya.
Dyra menghela napas lalu mengambil tempat disebelah Rama.
Ia terdiam lalu menghela napas lagi membuat Rama mengernyitkan dahinya.
"Mama mau ngomong apa?"
Dyra meraih tangan anaknya lalu menatapnya lembut.
"Apa kamu setuju kalau Mama nikah lagi?" Tanya Dyra hati-hati. Rama mengerjapkan matanya menatap Dyra yang menunggu jawabannya dengan gugup.
Rama tersenyum lalu tertawa kecil, "Mama ada-ada aja deh! Rama pasti setuju lah!" Jawab Rama membuat senyuman lebar terbit di wajah cantik seorang Andyra.
"Makasih, sayang!" Ucap Dyra lalu memeluk erat anaknya.
Rama bahagia melihat Dyra seperti ini. Sudah lama ia tak melihat senyum bahagia setulus itu. Dyra berhak bahagia, Mama nya berhak bahagia.
"Oiya! Kamu bakalan punya adek nanti. Mama yakin kamu pasti suka, orangnya manis banget!" Tutur Dyra membuat Rama mengembangkan senyumnya. Rasa bahagia membuncah di dadanya, akhirnya Rama bakalan jadi seorang kakak!
"Gimanapun dia Rama pasti bakalan suka! Rama pasti bakalan sayang banget sama dia!" Ucap Rama masih tersenyum lebar membayangkan betapa manisnya adiknya ini.
"Oiya calon Mama itu siapa?" Tanya Rama membuat Dyra tersenyum malu.
"Namanya Tian, rekan kerja Mama di kantor."
"Oo gak jauh-jauh ya, Ma!" Goda Rama membuat Dyra mencubit ringan lengannya. Rama hanya tertawa puas melihat wajah Dyra yang sedikit memerah.
Rama hanya berharap laki-laki yang bersanding dengan Dyra kelak dapat menjaganya lebih baik daripada laki-laki bajingan yang sialnya berstatus sebagai Ayahnya.
13.05.2020
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] MOODY; RamaDhani
HumorHanya tentang dua saudara tiri; Rama dan Dhani, Rama yang belajar jadi kakak yang baik dan Dhani yang nyolot terus. "Hargai apa yang kamu punya sekarang karena kamu nggak akan pernah tau kapan Sang Pemilik akan mengambilnya kembali."